"Adi beneran sayang sama aku..." kata Johan dalam hatinya dan dengan penuh syukur ia mengecup pipi Adi sekilas sehingga membuat Adi tersenyum manis. Ketika Johan bilang pengen buang air kecil, Adi memayangnya. Hampir saja Johan mengibaskan tangannya karena malu, tetapi ketika dilihatnya ketulusan di wajah lelaki itu ia membatalkannya. Bergantian mereka buang air kecil sambil berpelukan.
Setelah itu mereka kembali berbaring sambil berpelukan...
"Tidur lagi yang...Adi jagain kamu" kata Adi sambil memagut mulut Johan sebentar kemudian memeluk Johan dengan erat. Rasa hangat dari tubuh Adi membuat tubuh Johan hangat begitu juga hatinya...Hal ini membuat Johan bersyukur dan tak lama kemudian ia tertidur kembali.
Pertama-tama Johan sulit untuk tidur kembali, apalagi ketika Adi mendekapnya. Rasa bersalah, rasa malu yang ada mulai mencair terganti rasa nyaman dan ...ketika Johan berpikir; ia mendapatkan dirinya merasa aneh sepertinya...dirinya adalah bayangan dari Fang Hua...sepertinya ia adalah bayang-bayang dari seorang perempuan di masa silam! Apakah ini sebuah reinkarnasi????
Johan merasa dirinya takut bahkan hampir gila memikirkan semuanya itu. Rasa galau, gamang, cemas dan takut mulai merayapi hati Johan.
Adi seperti merasakan perasaan tunangannya, ia kerap mengelus-ngelus kepala Johan seolah-olah ingin menenangkan hati Johan bahkan ia mendekap kepala Johan, sesekali mencium kening lelaki itu dan terus mengusap kepala Johan, sampai lama-kelamaan Johan merasa nyaman dan aman kemudian tak terasa ia mulai tertidur...
Ketika terbangun keesokan paginya; Adi merasa kaget karena Johan demam, tubuh lelaki itu terasa panas. Buru-buru ia lari keluar dan hampir menabrak mamanya...
"Kenapa di?" tanya mamanya Adi.
"Johan demam ma" kata Adi sambil berjalan ke meja makan ingin mengambil termos, menuangkan air panas dari termos kemudian mencampurkannya dengan sedikit air dingin. Adi mengambil handuk kecil dan mengompres dahi Johan. Orang tua Adi masuk ke dalam kamar dan melihat anak mereka terlihat gelisah merawat Johan yang sedang demam.
"Kasih panadol di" kata papanya Adi menyarankan dan Adi mengangguk.
Baru saja orang tua Adi keluar dari kamar, telpon di ruang tamu berdering...ketika diangkat; suara dari mamanya Johan seperti burung berkicau membuat kakaknya mengernyitkan kening tapi ia tersenyum. Ketika Yenti (mamanya Adi) memberitahu adiknya bahwa Johan demam, langsung mamanya Johan menjerit sehingga Yenti menjauhkan telpon dari telinganya. Suaminya Yenti tersenyum maklum karena isterinya mengedipkan sebelah matanya.
Tidak lama kemudian orang tua Johan datang, mamanya Johan seperti mobil ambulan...jalan separuh berlari...seakan-akan takut terlambat dan kakaknya mengantar adiknya masuk kamar.
Ketika mamanya Johan masuk kamar, dilihatnya Adi menaruh telunjuknya dimulut menyuruh mertuanya untuk jangan berisik. Dengan perlahan mamanya Johan berjinjit masuk dan meraba kening anaknya, masih sedikit hangat sehingga membuatnya agak lega. Adi mengajak mertuanya keluar dari kamar karena ia tidak mau tunangannya terbangun.
"Semalam Johan terbangun sepertinya ia bermimpi buruk, badannya dingin sehingga Adi mesti ganti bajunya dengan piyama hangat" kata Adi seperti pembawa acara televisi kepada sidang pemirsa dan mereka yang mendengar semua manggut-manggut seperti burung pelatuk.
Langsung saja mamanya Johan ke dapur, ia ingin masak bubur untuk anaknya. Tetapi kakaknya mentertawakannya...
"Da ada buburnya di panci...tadi cici yang masak, yuk makan bareng...masaknya banyak, tapi gak ada cakwenya..." kata Yenti kepada adiknya dan Lani mengangguk lemah.
Mereka makan tanpa bersuara sampai akhirnya Yenti buka suara...
"Kamu itu jangan kuatir, ada Adi yang jaga semua beres"kata mamanya Adi kepada adiknya.
YOU ARE READING
Gema Masa Lalu (Echo From the Past)
RomanceKetika pindah ke sebuah rumah, Johan sering bermimpi tentang seorang wanita cantik di masa lalu, mengenakan baju Cina model kuno. Sampai beberapa kali Johan bermimpi mengenai perempuan yang sama dengan berbagai peristiwa yang dialami oleh perempuan...