Bab 7 (tears)

1.9K 84 0
                                    


Miranda duduk di balkon kamarnya . Memandangi langit ditemani panda pemberian iqbaal.
Kata kata itu masih terngiang di benak miranda.
"Miranda, j t'aime"

Mata miranda terpejam sengan seulas senyum di tunjukan ke langit.
Iqbaal memang sedikit gila. Tapi bagi miranda dia sangat romantis hingga berhasil membuat hatinya tak karuan seperti ini.

---

"Ale kenapa si ? Senyam senyum dari tadi?" Dahi rike mengkernyit melihat iqbaal yang sedari tadi menyetir sambil senyam senyum sendirian.

"Ck lagi seneng bunda"

"Seneng kenapa?"

"Menurut bunda miranda gimana orangnya?" Kini iqbaal malah balik bertanya membuat rike sedikit berfikir

"Ale suka ya sama miranda??" Tanya rike yang belum menjawab pertanyaan iqbaal.
Iqbaal tak menjawab. Membiarkan rike terus menebak nebak isi hatinya.

"Ha???" Mulut rike menganga,
"Kenapa bun?" Tanya iqbaal dengan sebelah alisnya yang terangkat.
"Jadi miranda azzahra yang ale maksud itu??? Anaknya Emi?? Temen bunda???" Kini rike menunjukan ekspresi super horor yang ia miliki.

Iqbaal mengangguk. "Ia bunda"

"Aaaa bundaa dukungggg!!!" Ucap rike kelewat girang dan memeluk iqbaal asal asalan

"Aduh aduh bunda.... Ale nyetir ini bundaaaaa" rengek iqbaal, pelukan rike benar benar membuat laju mobilnya hampir menabrak taksi yang berada di depanya.

Rike menunjukan cengiran kudanya. "Bunda setuju banget ale!!!" Ucapnya mantab sampai matanya melotot.

"Sippp" iqbaal tersenyum lebar sambil mengacungkan ibu jarinya pada rike

-----

Pagi ini miranda berangkat lebih awal. Awan mendung sedang menyelimuti kota hari ini. Jika miranda pergi saat hujan turun yang ada banjir akan menabrak mobilnya. Itu merepotkan, mobil miranda akan terlihat kotor hari ini.

Sesampainya di kampus, miranda turun dari mobilnya yang sudah terparkir rapih. Langkah kakinya terayun menuju kelasnya yang akan di mulai setengah jam lagi. Mungkin akan miranda habiskan untuk membaca buku.

"Jodoh"

Miranda berhenti mendengar suara itu. Tubuhnya berbalik dan mendapati serangkaian bunga yang di tujukan padanya. Miranda menggulum senyum manisnya. Sekarang pandanganya beralih pada iqbaal yang menyembunyikan wajahnya di balik rangkaian bunga itu.

Tangan miranda terhuyung dan menerima bunga yang di beri iqbaal. "Syukron" ucapnya dan segera meninggalkan iqbaal yang masih mematung dikoridor

Pria itu menatap punggung gadis pujaanya yang baru saja pergi meninggalkanya. Senyumnya tak lepas sejak tadi. Cintanya tak bertepuk sebelah tangan, sejak kemarin rasa bahagia yang menyelimuti perasaanya. Iqbaal berjalan dan sesekali melompat dengan riang, mengacak acak rambut para pria yang lewat berpapasan denganya. Gejolak dalam hatinya tak teredam. Hingga orang bisa menebak jika iqbaal sedang jatuh cinta.

"Baal ngapa lu?" Ucap alwan mengagetkan iqbaal.
"Wan!!" Kini ke2 tangan iqbaal berada di bahu alwan dan menatapnya dengan intens. Alwan tersenyum kikuk melihat iqbaal seperti ini. Kepalanya mundur untuk menjauhkan jaraknya dari iqbaal.
"Miranda cinta gue waaannn" wajah serius iqbaal berubah drastis dengan senyum sumringah . Memeluk alwan erat seakan itu adalah miranda.

"Aduh aduh baaall lepasiiinn uhukk uhukkk napas gueee" ucap alwan tersenggal senggal karna tingkah iqbaal yang kelewat lebay.

"Woy!! Homo lu ber2!!" Bentak ihsan. Iqbaal melepas pelukanya dan berlari menuju ihsan . "Saaannn" ucap iqbaal kegirangan
"Dih kenapa lu baal??" Ihsan sedikit geli dengan ekspresi yang di berikan iqbaal. Tak ada jawaban dari iqbaal. Malah sekarang tubuh ihsan di peluk tanpa ampun oleh iqbaal.

Shalihah Pilihan (IDR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang