Chapter 20

3.3K 398 13
                                    

Kim Jongin menepati janjinya untuk menemani Krystal melakukan pemotretan di sebuah perusahaan majalah terkemuka malam ini. Yah, tentu saja keinginan itu bukan datang dari dalam dirinya sendiri, melainkan dari paksaan Krystal ketika gadis itu sedang berada di ruang kerja Jongin, menunggunya sampai rapat rutinan selesai.

Dalam pandangannya, Krystal memang terlihat begitu cantik dan menawan saat berpose di depan lensa kamera. Baik produser maupun sang fotografer tampak puas dengan hasil yang didapat setelah dua jam lamanya pemotretan itu berlangsung. Tidak ada satu pun orang di dalam sana mencela penampilan Krystal, termasuk Kim Jongin sendiri.

Meski sebenarnya, Jongin tidak mengutarakannya sama sekali.

Krystal sudah mengganti pakaiannya kembali ke semula. Dengan senyuman lebar yang mengembang, ia bergegas menghampiri Kim Jongin yang duduk di sudut ruangan. Laki-laki itu terlihat sedang berbicara dengan seorang pria yang merupakan produser dari pemotretannya tadi.

"Kim Jongin!" seru Krystal riang.

"Oh, Krystal!" yang menyahut seruannya adalah sang produser.

"Ah, halo, Pak Han." Krystal menunduk singkat kepada pria itu, lalu beralih duduk di sisi lain Jongin dan merangkul lengannya. "Bagaimana penampilanku tadi. Menarik, bukan?" tanya gadis itu antusias. Yang ditanya hanya menatapnya dalam diam, lalu menghela napas panjang.

"Jongin?"

"Ya... begitulah," sahut Jongin pendek, mengangkat sebelah bahunya singkat, dan tanpa balas menatap manik mata sang gadis.

Krystal mendengus, tak begitu puas dengan jawaban calon tunangannya itu.

"Jadi, kalian akan melangsungkan pertunangan dalam beberapa waktu dekat ini, bukan?" Pak Han bersuara di antara keheningan yang mengisi dua insan muda itu. Matanya menatap Jongin dan Krystal bergantian, dan mendapat sebuah anggukan penuh semangat dari Krystal.

"Ya, tentu saja," sahutnya riang. "Anda pasti datang ke acara pertunangan kami, kan?"

"Oh, tentu." Pak Han tertawa ringan. "Baiklah, selamat untuk kalian berdua."

"Terima kasih." Lagi-lagi, Krystal yang berbicara. Jongin memilih untuk bungkam saja, dan membiarkan Krystal menjawab segala hal yang berhubungan dengan acara pertunangannya itu.

*****

Acara pemotretan itu akhirnya selesai. Jongin dan Krystal baru saja keluar dari lift yang mengantar mereka sampai ke area basement, tempat di mana Jongin memarkirkan mobilnya.

Begitu mereka memasuki mobil Hyundai itu, Krystal bersuara, "Jongin, apa kita tidak akan pergi makan malam dulu?"

Jongin menoleh sesaat kepadanya sambil memasang sabuk pengaman. "Tidak," sahutnya enggan.

"Ayolah, kita makan malam, ya? Kau tahu, aku sama sekali belum mengisi perutku karena takut pakaian yang aku kenakan tadi tidak muat." Krystal berujar setengah merajuk. Ia bahkan tak segan menunjukkan ekspresi serupa anjing kecil yang ingin dimanja oleh pemiliknya.

Mendengarnya, Jongin mendesah panjang. Inikah kehidupan seorang model? Merelakan perutnya yang meraung kelaparan begitu saja agara pakaian yang akan dikenakannya terlihat pas di tubuhnya?

Oh, benar-benar...

"Baiklah." Pada akhirnya, Jongin menyetujui permintaan Krystal. Ia bergegas menekan pedal gas mobilnya, meninggalkan area basement, diiringi tawa ringan Krystal yang mengudara.

*****

"Kau menyukai makanannya?" Sehun bertanya setelah Eunhee memasukkan suapan pertamanya.

Her, Who I LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin