Alex

19 5 0
                                    

Kini Alex sudah Siap dengan batik biru tuanya . Tak lama abram datang ke kamar Alex.

"Lex, kamu Udah Siap?" Abram bertanya kepada putra sulungnya itu.

"Udah pah, tapi Alex deg-degan banget"

"Kamu, Udah berdoa kan lex sama yang di atas biar semuanya di perlancar sama allah"
                                                                                                 "Isyaallah pah."

"Yasudah papa keluar dulu ya nak." Abram keluar Dari kamar Alex.

  Amora masih memilih sepatu di closetnya miliknya untuk ia kenakan nanti. Setelah selesai memilih Amora segera mencepol rambutnya dan tak lupa mempoles mukanya dengan make up tipis. Penampilan Amora kini sudah sempurna dan ia bergegas memakai wedgesnya dan mengaitkan sling bag di bahunya.

  Amora muncul Dari balik pintu kamarnya dan menuruni satu per satu anak tanga dan Amora menghampiri abram yang Dari tadi menungu kedua anaknya selesai.

  "Pa, mora cantik gak?" Tanya Amora ragu pada papanya.

  "Kamu mah, tiap saat selalu cantik kok sayang" jawab abram sambil memuji anak bungsunya itu "mirip sama mama kamu duly".

"Pah, Udah jangan sedih gitu dong. Masa di hari bahagianya kak Alex papa sedih gini sih" Amora jadi merasa bersalah atas pertayaanya pada abram. Tak seharusnya ia bertanya seperti itu.

  "Gak kok sayang papa gak sedih" jawab abram meyakinkan ia tidak sedih, padahal di lubuk hati terdalamnya ia merasa sakit.

"yaudah papa jangan sedih ya, masa di cari bahagianya kak Alex papa jadi melow gini" Aleta memeluk tubuh Abram dennen erat.

"iya, sayang papa gak bakal sedih lagi" Abram membalas pelukaan Aleta dan menciummi puncak kepala Aleta dengan penuh sayang.

*****

  suasana kediaman Rania cukup ramai. Rania kini sedang menatap dirinya di depan cermin Rania sangat cantik mengunakan kebaya biru tua yang senada dengan samping ia kenakan, dengan make up yang cocok di wajah cantik Rania dan tak lupa rambunya yang sudah di sangul.

30 menit perjalanan sudah Alex dan keluarga lalui kini Alex dan keluarga telah sampai perkarangan rumah Rania yang sudah banyak terparkir mobil pribadi.

"Pa, kok Alex gugup lagi pa?"

"Lex, kamu percaya aja sama yang di atas."

  "Kak, lu gak boleh gugup dong. Lu percaya kan ada yang diatas. Semangat " Amora memberikan semangat kepada Alex.

"Makasih dek". Alex memeluk tubuh mungil Amora.

"Sama-sama kakakku sayang."

"Uluh adikku cayang. Gemes gua sama lu dek." Alex mengoyangkan tubuh Amora untuk menyalurkan kegugupannya pada Amora.

"Udah ah, mening lu sekarang beresin batik lu. Tu lecek gitu, masa mau ketemu calon kakak ipar gua lu lecek gitu sih." Amora membantu Alex  membereskan batiknya yang kusut akibat Alex memeluk Amora terlalu sayang.

*****

  "Iya".

  Kata tersebut lolos terucap oleh Rania dan itu tandanya Alex dan Rania sudah resmi bertunangan. Para keluarga sangat bahagia melihat kejadian tersebut.

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


****

"Abram selamat" abi menjaba tangan abram.
"Sama-sama bi, oh iya perkenalkan ini anak saya yg kedua namanya Amora".
"Amora om" amora menjaba tanganya kepada abi.
"Amora perkenalkan ini anak om namanya Rio".
"Rio."
"Amora."
Keduanya saling menjaba tangan.

****

Kini sudah larut malam Amora dan keluarga juga sangat lelah. Dan seketika Amora telah lelap kedalam alam imajinasinya.

LIFEWhere stories live. Discover now