Level tertinggi
dari sandiwara adalah dimana dia terluka namun tetap bisa tertawa*****
Reza terbangun dari tidurnya karena mendengar suara Amor yang kedinginan. Sesaat Reza melirik jam yang terpampang di atas pintu yang masih menunjukan pkl 03.45.
Lalu Reza menghampiri Amor yang tertidur di sebelah ranjang ayah nya. Terlihat jelas wajah pucat Amor serta bulir bulir keringat di dahinya.
Bukan maksudnya untuk modus,ya...mungkin dikit. Reza menggendong Amor dan membaringkannya di atas shofa,lalu menyelimuti tubuh Amor menggunakan jaket nya.
____________
Reza memasuki kamar inap Amor.
Flashback on
Jam dinding menunjukan pkl 05.45 Reza yang baru saja pulang kerumah nya untuk melakukan ritual mandi, langsung memasuki kamar Dafa-ayah Amor.
Reza memilih untuk duduk di samping sofa tempat Amor tidur, sambil memakan chiki nya. Sekilas Reza hanya melirik Amor, tapi saat mengetahui wajah Amor yang pucat, Reza memilih untuk mengecek suhu tubuh Amor dengan cara menempelkan punggung tangan nya pada dahi Amor.
Reza membelalakan matanya saat mengetahui bahwa Amor demam. Langsung saja Reza menggendong Amor keluar seraya memanggil suster.
Flashback off
Saat ini Reza membawa sebungkus bubur ayam juga es teh, karena Reza paling tidak tahan jika tidak minum es.
" Kak, bawa apa ?" Tanya Amor.
" Bubur ayam lah sama Esss tehhhh " balas Reza sambil menaik turun kan alis nya.
Amor langsung membelalakan matanya. " Yaampun kak, nggak usah repot repot. Sini bubur sama es teh nya " ujar Amor.
" eits siapa bilang ini buat elo " balas Reza sambil memakan bubur ayam nya. " elo kan nggak boleh minum esss " sambung Reza lagi sambil menekan kan kata ' Es '.
Seketika Amor langsung memanyunkan bibir nya.
" Minum aja tuh susu hangat yang dikasih dokter " goda Reza. Reza pasal nya, Amor tidak suka dengan minuman hangat apalagi susu. Entah apa salah si susu hingga Amor sangat membencinya.
" Nih " ucap Reza sambil menyodorkan sendok yang berisi bubur ayam.
Langsung saja Amor melahap bubur ayam tersebut. Amor makan bubur ayam dengan Reza, parah nya mereka nggak sadar kalo se sendok berdua. Aku ulangi B.E.R.D.U.A.
" Minum tuh susunya " ucap Reza setelah bubur ayam yang mereka makan habis.
" enggak ah " balas Amor sambil menggelengkan kepalanya.
" Minum "
" Enggak "
" Minum "
" Enggak "
" Minum Amor " gemas Reza.
" Enggak "
Namun detik berikutnya Reza mendekatkan wajah nya ke wajah Amor. Lalu mendaratkan bibirnya di sebelah telinga Amor.
" Minum atau... " Reza sengaja menggantung kan kalimatnya. Juga sengaja meniup leher Amor.
" HUAAA MATA GW TERCEMAR" pekik Vivi.
" MAMA, MATA GW NGGAK SUCI " pekik Vika.
Sementara sahabat sahabat Reza hanya memandang cengo Reza juga Amor.
Namun detik berikutnya Vivi langsung menutup keras pintu kamar Amor.
Amor yang baru tersadar langsung mendorong Reza.
" Iya gw minum " kesal Amor. " Nanti kak Reza suruh Vivi masuk ya " sambung Amor yang hanya di angguki Reza.
" Huekkk " Amor bergidik setelah menghabiskan susu tersebut. Lalu detik berikut nya suara pintu terbuka dengan kasar.
" AMOR LO DI APAIN SAMA KAK REZA!!!! " pekik Vivi yang baru saja membuka pintu.
" AMOR LO HAMIL ?" lanjut Vika.
" Za, gw aduin ke kakek lo " tambah Vito.
" Gila aku nggak nyangka deh sama kamu " ucap Kiko.
" Lo parah Za " timpal Farhan.
" GILA!!!!" sambung Ray.
" 2 " tambah Tio.
" Sarap lo " Kevin membuka suara.
" Gw bunuh lo habis ini " ancam Zio.
" Apaan sih lo "
" Apa sih kalian "
Balas Reza dan Amor bersamaan.
" Tuh kan " jawab mereka serempak.
" Tau ah " kesal Reza dan langsung menuju sofa.
" Gimana keadaan lo ?" Tanya Vito pada Amor.
" Mendingan kok kak " balas Amor.
" Nanti kalo lo di apa apa in sama si curut aduin ke gw " sambung Vito sambil melirik Reza.
" Ga jelas lo pada " saut Reza.
Sementara Amor hanya tersenyum manis.
" kenapa dek ?" Tanya Zio.
" Nggak papa kok kak, cuman kecapean " jawab Amor.
Vivi dan Vika langsung menerobos sohib Reza yang berdiri melingkari ranjang Amor untuk langsung memeluk Amor.
" Gw canyen " Ucap Vika me lebay kan sambil menggoyang goyang kan pantat nya.
" jw Jucak " saut Vivi.
" Uluh uluh canyen ya cama mama " balas Amor.
" Banyet " saut Vivi dan Vika bersamaan.
" Ini pada kenapa sih ?" Tanya Ray.
" Kok kayak ga jelas semua sih " sambung Kevin.
" Efek rumah sakit " timpal Tio.
" hahaha mungkin " saut Vito dengan tawanya.
" gw mau kekamar papa dulu deh " ucap Amor.
" Yaudah ayo " balas mereka serempak.
Namun saat baru saja Amor turun dari ranjang nya hendak berdiri, tiba tiba kaki Amor tak dapat mengimbangi tubuh nya.
Hampir saja tubuh Amor terjatuh jika Vito tidak memeluk Amor dari samping.Reza POV
Hampir saja tubuh Amor terjatuh jika Vito tak memeluk nya dari samping. Tapi, sumpah entah kenapa rasa nya gw nyesek. Langsung saja gw menarik tubuh Amor dan menuntun nya menuju kursi roda di pojok ruangan.
" Woles aja kalek " sindir Vito dengan cengiran nya.
" Slow " sambung Vivi.
Gw hanya mentap tajam mereka, lalu mendorong kursi roda Amor menuju kamar papa nya.
" PMS tuh anak "celetuk Tio.
Gw sama Amor terkejut saat melihat Keyla yang sedang menangis di samping om Dafa.
Gw sama Amor hanya mematung di samping Keyla hingga dia menoleh ke arah kami.
" Ini pasti gara gara elo " tuduh Keyla pada Amor.
"E…enggak kak " jawab Amor. Terlihat jelas bahwa Amor ketakutan menghadapi amarah Keyla.
" Halah nggak usah boong lo " bentak Keyla. Emang sih kalo orang tua koma itu pasti bawaan nya parno, tapi Keyla ini bener bener keterlaluan.
" Maaf kak " ucap Amor berusaha berdiri. Saat gw menyuruh nya duduk, Amor langsung menyingkirkan tangan gw. Untung saja kaki Amor sudah kuat, Amor berjalan mendekat kearah Keyla dan langsung memeluk nya.
" Maaf kak " bisik Amor, namun dapat gw dengar karena ruangan saat ini sedang dalam keadaan sepi. Sedangkan sahabat sahabat gw tadi nunggu di luar.
Keyla yang terkejut, langsung menodorong tubuh Amor keras hingga Amor terjatuh. Gw yang melihat itu langsung memanggil dokter, tapi masih membiarkan Amor terbaring di lantai. Bukan karena apa, namun jika Amor mengeluarkan darah dan langsung diaangkat, maka darah nya akan terus keluar.
____________
Gw saat ini masih menunggu Amor untuk sadar kan diri. Sudah hampir 6 jam Amor belum bangun.
Sudah hampir 6 Jam juga gw tak henti hentinya menyalahkan Keyla.
" Lo kenapa sih pake dorong dorong Amor? " sudah puluhan kali gw tanya soal itu.
" Maaf " juga sudah puluhan kali Keyla meminta maaf.
" Yaudah " pasrah gw.
Gw menghampiri Amor yang baru saja tersadar dari pingsannya.
" Gimana? Masih pusing?" Tanya Gw khawatir.
" nggak kok kak " balas Amor.
" Gw minta maaf ya Mor " ucap Keyla tulus.
Amor yang mendengar penuturan Keyla itu langsung terkejut. Namun didetik berikutnya Amor memeluk Keyla.
" Iya kak " jawab Amor.
*****