"maafin daddy nak"
Daniel mengusap batu nisan di hadapan nya dan mendonggakan matanya ke atas, mencegah air matanya untuk menetas. Dihadapan nya ada sebuah kuburan kecil bertuliskan Kang Woojin, anak nya yang bahkan belum sempat melihat indah nya dunia
"maafin daddy, harusnya daddy datang lebih awal"
Daniel mengalihkan pandangan nya pada 1 buket bunga yang sudah mulai layu, bunga Seongwoo 2 hari yang lalu
"tapi mommy selalu datengin kamu kan sayang? hiks maaf..maaf..daddy terlalu dibutakan denga rasa benci daddy"
air mata kembali lagi mengalir membasahi pipi Daniel. Daniel tak bisa berhenti merasa menyesal. Daniel hanya membenci Seongwoo selama ini tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi
Daniel tak menyesal sudah lancang membuka kotak harta karun Seongwoo. Berkat kotak itu tahu, bahwa selama ini dialah yang brengsek, dialah yang harusnya memohon maaf pada Seongwoo
hati Daniel terasa sesak
mengingat bagaimana selama ini dia memandang Seongwoo, menyalahkan nya dan menyakitinya
Daniel selalu mengira bahwa Seongwoo adalah seseorang yang egois dan nekad melakukan apa saja demi karir dan materi. Daniel selalu memandang Seongwoo orang yang tega yang sudah membunuh darah dagingnya sendiri
tapi..
Seongwoo terpaksa. Seongwoo menderita.
Daniel tahu melalui rekaman video yang dilihatnya bahwa Seongwoo sangat menyayangi bayi mereka, di video tersebut Seongwoo selalu berbicara dengan bahagia dengan perutnya dan Daniel juga tahu bagaimana hancurnya Seongwoo saat menangis dan berkali-kali minta maaf pada perutnya
andai Daniel tahu.
Daniel dapat merasakan bagaimana menderitanya Seongwoo saat itu. Dia sakit, tak punya biaya, dan akhirnya harus rela kehilangan bayi mereka. Sementara yang Daniel lakukan hanyalah membenci dan mengumpat Seongwoo atas sesuatu yang 100% salah
Daniel paham sekarang. Alasan Dongho mendatanginya dan berkata bahwa dia adalah manusia terbodoh karena sudah membenci Seongwoo
Harusnya saat itu Daniel sadar. Tapi dirinya hanya menganggap bahwa Dongho wajar membela Seongwoo yang merupakan sahabatnya, Daniel tak peduli dan kembali dengan bodohnya membenci Seongwoo
"nak, mungkin daddy tak pantas tapi daddy mohoh izinkan daddy hiks..."
"izinkan daddy untuk mencintai dan menjaga mommy kembali.."
.
.
.
.
.Seongwoo terdiam dan menatap kosong ke arah luar jendela mobil yang terlihat sudah gelap. Sesungguhnya jika Daniel tak mengunci nya dari luar, sudah sejak tadi mungkin Seongwoo akan pergi dari sini
Seongwoo tak siap menghadapi Daniel yang sudah mengetahui semuanya. Seongwoo tak mau Daniel mengasihinya, semuanya pasti sudah berjalan dengan baik sesuai keinginan nya jika saja Daniel tak lancang membuka rahasia nya
clek
pintu mobil terbuka dan Seongwoo tahu bahwa Daniel lah yang masuk. Tapi Seongwoo enggan untuk menoleh melihat wajah Daniel
"Seon--"
"aku ingin pulang"
Seongwoo dapat mendengar dengan jelas helaan napas lelah Daniel, untungnya Daniel menurutinya. Daniel melajukan mobilnya menjauh dari area pekamanan dan mereka terdiam sepanjang perjalanan
.
.
.
.
."kita sampai"
Guanlin membuka setbealt nya dan melirik ke samping. Terdapat Haneul yang sedang menepuk tangan nya gembira di pangkuan Seonho