Im Su Hyun tersenyum kikuk saat Kim Kibum menatapnya dengan wajah datar tanpa ekspresinya. Ia seperti pencuri yang tertangkap basah. Im Su Hyun pun menggeser tubuhnya agar Kim Kibum dapat meletakkan tasnya di atas meja.
"Lanjutkan saja! Aku tidak akan mengganggu," kata Kim Kibum.
Im Su Hyun menjadi salah tingkah. Hari ini, seperti hari-hari sebelumnya, ia berangkat lebih pagi. Kelas masih sepi, namun tidak dengan meja Kyuhyun. Meja Kyuhyun sudah penuh dengan berbagai macam suvenir dari para penggemarnya.
Im Su Hyun termasuk salah satunya. Sejak lama, ia memendam rasa sukanya pada Kyuhyun. Namun, ia tak berani mengatakannya langsung. Mau ditaruh di mana mukanya kalau Kyuhyun menolaknya. Ia yakin tidak akan punya nyali lagi untuk bertatapan dengan Kyuhyun. Im Su Hyun lebih memilih pindah sekolah daripada menanggung malu.
Maka dari itu, Im Su Hyun suka memberi hadiah kecil untuk Kyuhyun secara diam-diam. Hari ini ia membawa cokelat buatan tangannya. Sudah ada banyak tumpukan hadiah dan surat tanpa nama pengirim yang teronggok di meja Kyuhyun.
Im Su Hyun berusaha menjejalkan cokelatnya ke dalam laci yang sudah penuh, takut-takut kalau ada tangan usil yang mengambil cokelat itu. Ia semalaman membuat cokelat berbentuk hati itu khusus untuk Kyuhyun. Ia tak mau cokelat itu mampir ke tangan yang salah.
Sialnya Kim Kibum malah memergokinya. Im Su Hyun hampir mati berdiri saat melihat Kibum. Ia tak mau apa yang dilakukannya ketahuan oleh Kibum yang nantinya akan memberitahukan pada Kyuhyun. Untungnya Kibum hanya sendiri, entah ke mana saudara sepupunya itu.
"Jangan beri tahu Kyuhyun, ya!" pinta Im Su Hyun memelas.
"Aku tak pernah ikut campur yang bukan urusanku. Lagipula tak ada gunanya hadiah itu. Hari ini Kyuhyun tidak masuk," lanjut Kibum.
Im Su Hyun mendesah kecewa. Sia-sia ia menghabiskan minggunya kemarin untuk membuat cokelat spesial karena yang diberinya tidak masuk hari ini.
"Kenapa ia tidak masuk?" tanya Im Su Hyun yang tidak bisa menyembunyikan wajah murungnya.
"Sakit," jawab Kibum pendek.
"Sakit apa?" tanya Im Su Hyun ingin tahu.
"Aku tak bisa memberitahumu," jawab Kibum.
"Kenapa?" desak Im Su Hyun lagi.
"Karena aku tak ingin," kata Kibum.
Urrgh, ingin rasanya Im Su Hyun mengacak-acak wajah Kim Kibum. Anak ini dingin sekali dan tak mau terlibat dengan sekelilingnya. Beda sekali dengan Kyuhyun, sepupunya, yang selalu ramah dan menyenangkan.
Dengan wajah keruh Im Su Hyun pun berlalu dari hadapan Kim Kibum. Ia keluar dari kelas dan menyisakan Kim Kibum seorang diri.
"Hhh, sia-sia! Kyuhyun juga tak pernah menyentuh barang-barang ini," desis Kim Kibum.
Ia pun mengeluarkan kantong plastik besar dan memasukkan barang-barang yang teronggok mengenaskan ke dalam kantong plastik itu. Kibum mengeluh panjang pendek karena pekerjaan tambahan yang mau tak mau harus dilakukannya hari itu.
*
*
Kyuhyun menggaruk-garuk badannya yang gatal dan memerah. Badannya juga penuh dengan bentol-bentol yang menodai kulit putihnya. Wajahnya bengkak dan membuatnya histeris semalaman. Kyuhyun sangsi besok ia bisa masuk sekolah. Wajahnya yang bengkak masih belum elok dipandang. Bisa-bisa teman-temannya menjulukinya alien kesasar.
Salahya sendiri memang yang memaksa makan seafood padahal tahu tubuhya tak pernah akur dengan segala makanan berbau seafood. Pagi ini ibunya sudah memanggil dokter dan berhasil memaksanya minum beberapa jenis obat yang nyaris membuatya muntah.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT'S WRONG WITH ME
FanfictionCho Kyuhyun tak tahu apa yang salah dengan dirinya. Dia yang terlahir sempurna, namun penuh dengan misteri. Kesialan selalu menimpa orang-orang di sekitarnya. Hanya Kim Kibum seorang yang mengetahuinya.