Ketika nada nada tercerai dari partitur, bak burung tinggalkan rimba habitatnya, mencari kemerdekaan yang sejatinya telah ia miliki, lalu menetaslah makhluk dari akar ide penciptaan, kepak kepak kesempatan, kicau bersendau, nyanyian kehidupan
Lantas mereka kecewa dan menyalahkan angin, atas arah dan penantian, kembali dari cekaman sangkar, mencari dimana akar, bercermin pada sisa sisa akal, mulai nasib itu merapal, sesal berjejal
Kemanakah aku yang dulu?