Ceklekk..
"Dev disuruh mama sama papa turun makan malam dulu. Abis itu serah lo mau ngapain." ajak Reval dan langsung menutup kembali pintu kamar Devan.
Devan yang sedang berbaring dengan malas ia bangkit dari kasurnya. Devan menuruni anak tangga dan langsung menuju dapur. Terlihat Reval, Zoya dan Edgar sedang duduk dimeja makan sambil mengobrol.
"Lama banget sih loe udah ditungguin dari tadi juga." celoteh Reval yang melihat Devan menarik kursi disampingnya. Devan hanya melirik sebentar ke arah Reval.
"Oh iya, Reval. Gimana sekolahnya tadi? Seru nggak? Kamu udah punya temen baru belum?" tanya Zoya pada Reval.
"Udah dong maaa, malahan ya pas pertama kali masuk sekolah kan Devan lagi tanding basket tuh, jadi Reval bosan akhirnya Reval ke taman aja. Eh taunya ketemu cewek, cantiiiiiiikk banget."
"Tapi pas Reval nyamperin dia, dia langsung manggil Reval itu Devan. Ternyata lo terkenal juga ya disekolah, sampe-sampe gue aja dibilang elo." sambung Reval dan langsung menepuk bahu Devan hingga tersedak.
Uhukkk!
Devan mengambil air mineral yang ada disampingnya dan langsung meneguknya habis.
"Eh lo kalo ngomong gak usah pake nabok juga kali. Kalo gue mati keselek nasi gimana?!" celetuk Devan kesal.
Reval tertawa puas. "Haha santai aja kali. Emangnya lo mau mati duluan? Kan lo belum nikah belum ngerasain jadi Ayah juga?."
Devan hanya terdiam pasalnya dia lagi tak ingin mencari keributan. Kalau saja Devan tidak sedang badmood pasti Devan tidak akan mau kalah.
"Reval, gak boleh ngomong gitu ihh. Kalian itu kan kembar wajar saja kalau banyak yang ngira kalau kamu itu Devan. Becanda boleh tapi jangan kelewatan juga. Kasian Devan nya jadi gak lahap lagi makannya, cemberut lagi mukanya." sahut Zoya pada Reval.
"Iya ma, maaf."
Seketika suasana menjadi hening. Edgar, Zoya dan Reval melanjutkan makannya, sedangkan Devan hayal dengan benda pipih ditangannya.
"Oh iya, papa lupa." suara Edgar memecah keheningan.
"Papa diundang ke acara ulang tahun perusahaannya teman Papa, jadi Papa mau ngajak kalian untuk datang kesana. Kemungkinan acara nya berlangsung 2 minggu lagi, Papa harap kalian semua mau ikut." pinta Edgar pada Istri dan Anak-anaknya.
"Iya Pa, Mama pasti ikut kok."
"Reval? Devan?" tawar Edgar.
Reval dan Devan langsung menoleh satu sama lain.
"Iya Pa, kami juga ikut." jawab mereka serempak.
*****
Devan memasuki gerbang yang bertuliskan SMA Pejuang dan memarkirkan mobilnya di garasi sekolah. Jangan tanyakan Reval, karena Reval sudah lebih dulu berangkat ke sekolah. Mereka tidak berangkat bersama karena Reval sering mengeluh soal Devan yang selalu saja bangun siang. Makanya walaupun mereka satu sekolah, tetapi mereka berangkat menggunakan mobilnya masing-masing.
Dari arah yang berlawanan terlihat Freya sedang berlari karna dia sangat terburu-buru.
Aduhhh kok gue sampe lupa sih kalo hari ini gue piket! Bisa-bisa gue dijemur di tiang bendera nih sama pak Surya. batin Freya sembari berlari.
"Aww!"
Baru saja Freya menijakkan kaki memasuki koridor sekolah. Tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya dari arah yang berlawanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen FictionFreya Faranisa Elzira. Cewek cantik dan pintar membuat dirinya banyak disukai orang, tak hanya itu Freya juga baik dan bisa tergolong cewek yang suka membaca novel. Freya memiliki sahabat bernama Billa, mereka sudah bersahabat dari mereka kelas 1 SM...