24 - Him in Here

2.5K 257 16
                                    

Air mata yang jatuh ke jendela hatiku menjawabku. Kau seseorang yang tak dapat ku miliki. Seseorang yang harus ku lupakan.

---

"Apa kau membiarkan Yeon Hwa disana? Membiarkan mereka bertemu lagi?" Hyujin datang dengan dua cup Americano Coffe di tangannya. Menghampiri Baekhyun yang duduk di taman belakang kampus.

Baekhyun menaikkan salah satu alisnya, "Apa maksudmu?"

Hyujin memberi satu cup yang dipegangnya untuk Baekhyun, "Jungkook masih hidup."

"Tidak mungkin." Baekhyun menggeleng. "Kau tahu? Jeongkuk teman dongsaengku di Daegu. Dia yang meninggal, bukan Jungkook."

"Jeongkuk siapa?"

"Kembaran. Mereka kembar identik sampai namapun hanya bisa dibedakan dengan tulisan latin."

Drrtt

Noona aku tidak jadi kerumahmu

"Minjun-ah, apa yang terjadi?"

"Temanku Jeongkuk kecelakaan lalu lintas saat mengendarai mobil di Seoul menuju rumah sakit. Katanya dia terlalu cemas sampai tidak fokus. Karena tahu adiknya mengalami kecelakaan tadi malam."

"Ah, Aku ikut berbela sungkawa. Jadi apa kau berencana ke Seoul? Aku juga akan ke Seoul. Kenapa tidak bersama saja? Nanti aku sekalian ikut menjenguk."

"Apa noona tidak sibuk?"

"Tidak kok. Rencana juga aku akan pindah universitas. Aku akan menginap di rumah Hae Soo eonni selama disana."

"Baiklah. Besok aku jemput."

"Jadi setelah kita pergi waktu itu kau langsung ke Daegu untuk mengambil pakaian? Dan besoknya ke Seoul lagi?"

---

Yoojung calling you...

"Jung-ah!! Apa kabar disana?  Bagaimana Chanyeol oppa?" tanyaku begitu wajah Yoojung muncul dilayar laptopku.

"Wah!! Semuanya baik-baik saja.. Aku merindukanmu!! Cepatlah pulang, kau tahu? Baekhyun sangat kesepian kkk."

"Tck! Baekhyun pun akan kesini nanti."

"Aku ingin ke Paris. Menara Eiffel," rengek Yoojung memainkan bantal yang ada dipangkuannya.

"Yeon Hwa, aku dan Caroline akan kesana sebentar," sela Nancy menunjuk sebuah toko tak jauh dari tempatku disini.

Aku pun mengangguk dan kembali fokus dengan layar laptopku. Video call dengan Yoojung.

"Teman baru?"

"Mm? Nancy dan Caroline? Ah iya."

"Kapan kapan kenalkan denganku ya. Ngomong-ngomong kau sedang dimana? Kelihatannya ramai," Yoojung tampak sedang melongok-longok lewat laptop yang menjadi penghubung diantara kami.

"Cafe and Resto disini. Tapi aku memilih bagian luar. Lebih sejuk dan menyenangkan," aku menengok kesamping kiri kanan.

"Aku ingin," Yoojung memanyunkan bibirnya. Aku sudah lama tidak melihat tingkah konyolnya lagi. Meski hanya beberapa hari tapi bagiku itu lama. Secara kita sudah beda negara.

---

"Jadi? Jungkook pindah ke Paris untuk memulihkan keadaannya?" Baekhyun menatap mata Hyujin.

"Seperti itulah. Makanya aku sempat kaget waktu kau mengizinkan Yeon Hwa ke Paris. Aku takut mereka bertemu lagi, dan kau?"

"Gwaenchana. Kalau memang bertemu kembali itu bukan karena aku. Itu karena Tuhan yang memang tahu bahwa mereka ditakdirkan bersatu," Baekhyun melempar senyum simpul kepada lawan bicaranya.

2U; To You [End]Where stories live. Discover now