NINE

230 27 0
                                    


"Apa maumu sekarang?" Hayoung menatap Sehun dengan tatapan kesal. Sehun benar-benar sudah gila, pria itu dengan gampangnya membohonginya, ah! lebih tempatnya membohongi Chaeyoung. Atau mungkin.

Tidak. Tidak.

Hayoung sangat yakin Chaeyoung tidak membohonginya. Atau mungkin pria gila itu sudah membayar Chaeyoung? What he wants? Apa mau Sehun sekarang?

"Menyelesaikan masalah kita" jawab Sehun santai sambil berjalan mendekat kearah Hayoung. Masih dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku kantong.

"Masalah Apa lagi? Itu sudah selesai bukan, Oh Sehun?" tanya Hayoung serius kearah Sehun. Sehun hanya diam. Matanya menatap lekat Hayoung dengan senyuman manis miliknya.

"This one." Sehun mendekatkan wajahnya. Masih dengan senyuman manisnya. Hayoung tersentak. Dia hanya bisa diam. Hayoung membulatkan matanya ketika Sehun kembali mendekatkan wajahnya. Tidak. Jangan bilang masalah waktu itu.

"Sehun!" teriak Hayoung sambil menahan pria itu agar tidak mendekat. Hayoung tahu jelas apa mau pria itu sekarang, apa mau Sehun sekarang. Jangan pikir Hayoung akan dengan mudahnya membiarkan Sehun mencuri First kissnya! Tidak.

First Kiss idaman setiap cewek seharusnya dengan pria yang mereka cintai. Bukan dengan pria yang bahkan baru dikenalnya. sekalipun pria itu seorang pengusaha besar.

Sehun hanya bisa terkekeh melihat gadis didepannya ini. Jemari tangannya tengah meraih sesuatu didekat balkon mejanya, sedangkan wajahnya masih lekat menatap gadis didepannya itu, wajahnya terkejut, dan sedikit pucat. Well, what's she thinking?

"Ayo!"

Sehun berseru semangat dan menarik tangannya, wajahnya menatap gadis didepannya itu dengan mengisyaratkan agar Hayoung mengikutinya. Hayoung terdiam, dia masih diam terbeku, berusaha mencerna apa yang terjadi barusan. Hayoung tengah merasa malu. bisa-bisanya dia memikirkan hal bodoh tadi.

"Iya?" Hayoung menatap Sehun dengan bingung. Sehun diam dan hanya menarik tangan Hayoung.

Hayoung hanya diam, Dia hanya mengikutinya, membiarkan Sehun menarik tangannya. Hayoung masih saja bungkam setelah sudah berada didalam mobil. Bibirnya terlalu kelu untuk bersuara. Hayoung memilih untuk beristirahat dan diam saja.

Sepanjang perjalanan, tidak ada yang membuka suara. Sehun yang sibuk dengan benda berbentuk persegi panjang didepannya, Chanyeol yang sibuk menyetir. dan, Hayoung yang terdiam dan menatapi pemandangan selama perjalanan.

"Kita mau kemana?" Hayoung bersuara. Menatap lekat mata Sehun dengan tatapan bertanya.

"Belanja"

"For what?"

"..."

"Kamu terlalu sibuk untuk menjawabku?"

Sehun menghela. Tangannya berhenti, dan menatap lekat wajah Hayoung. "Malam ini, Aku jemput jam 7." Setelah itu, Sehun berjalan keluar begitu saja, menyisakan Hayoung yang masih terdiam sambil menatap Sehun yang sudah keluar.

Oh Hayoung harus sabar. Seorang Oh Sehun pantas bertindak seperti ini,karena dia punya segalanya. Uang, bangunan mewah, mobil. Dan ditambah dengan, wajah tampannya. Seorang Hayoung mengakuinya sekarang. Sehun tampan. tampan sih, tapi hati dingin seperti batu es.

"Ada yang bisa saya bantu, Sir?" Seorang wanita berpakaian formal menghampiri Sehun yang sedang melihat-melihat kearah gaun.

"Wanita dibelakangku." kata Sehun singkat sambil berbalik kebelakang melihat kearah Hayoung yang tetap diposisinya.

You'll also like

          

"Mari ikut dengan saya, Mrs." Wanita berpakaian formal yang tadi menghampiri Sehun beralih ke Hayoung yang masih terdiam. Hingga, suara parau pelayan tadi menyadarkan Hayoung.

Hayoung mengangguk sekilas. Kakinya berjalan mengikuti arah pelayan didepannya. Sorot matanya melirik sekilas kearah Sehun sebelum akhirnya ia masuk. Oh Sehun sedang duduk disofa panjang. dengan wajah datarnya itu.

Hampir 30 menit, Tirai didepannya ini belum terbuka sedikitpun. Wanita yang ditunggunya belum muncul. Sehun menghela napas, beberapa kali pandangannya melihat kearah Jam yang melingkar manis ditangannya. Seorang Oh Sehun, Penguasa terkenal didunia harus duduk membuang waktu berharganya hanya untuk menunggu seorang perempuan?

Sehun memutuskan untuk bangkit, pria ini mendengus sebal. Dan, saat itu tirai yang ditunggunya sejak tadi akhirnya terbuka. Menampakkan sesosok perempuan yang ditunggunya sedari tadi.

"K-ke" Sehun berhenti berbicara ketika matanya menatap gadis yang telah membuatnya menunggu lama. Hayoung terlihat cantik dengan gaun tersebut.

"Sudah selesai, Sir." ucap pelayan tadi sambil berjalan mendekat kearah Sehun. "Baiklah." Sehun berjalan mendekat kearah Hayoung, tatapannya masih lekat menatap Hayoung.

Sehun menelan salivanya pelan, menatap wanita didepannya dari atas sampai kebawah. Wanita didepannya terlihat cantik, tidak mencolok sama sekali. gaun tersebut melekat pas ditubuh mungil miliknya. Sehun tidak bisa berkata apapun, Bibirnya terlalu kaku untuk mengeluarkan sepotong kata, Dia terlalu sengan untuk mengeluarkan sepucuk kata yang kemungkinan akan membuat Hayoung berdebar.

'Kamu cantik'

Sehun ingin mengucapkan sepotong kata itu yang terlintas diotaknya melihat Hayoung yang berdiri didepannya. Tetapi, Sehun memilih dengan pendirian awalnya. Dia tidak boleh mengucapkan kata-kata yang mungkin akan membuat Hayoung terjatuh kedalam. kedalam dunianya. Sehun belum terbiasa dengan semuanya, meskipun sedikit dia sudah mulai terbiasa dengan kehadiran wanita asing didepannya ini, wanita yang mulai mengubah kehidupannya 180°. Seorang Oh Sehun tidak akan terpengaruh.

"Aneh, ya?. Udah gua bilang juga, gak akan cocok kalau aku yang pake"

Hayoung menghela napas sambil melihat penampilannya didepan kaca sekarang. Menurutnya, dia tidak akan cocok memakai gaun mewah. Hayoung hanya merasa gaun ini terlalu cantik untuknya. Apalagi, ekspresi Sehun membuat Hayoung semakin ingin mengganti gaun mewah ini dengan gaun yang lain.

"No. don't change it."

"huh?"

"I know it. lo pasti mau menggantinya, kan?"

Sehun menatap lekat Hayoung yang berdiri didepannya, Hayoung hanya menatap pria itu dengan tatapan heran.

"Yes, ofcourse i will." Hayoung mengangguk.

"Don't change it." Sehun menatap lekat Hayoung.

"Why? Give me a reason. I need to know why, Sehun." kali ini Hayoung ikut membalas tatapan pria itu.

"You look pretty in that dress." Ucap Sehun pelan.

"Okay, i know it. because of this dress, right?"

"..."

"Gausah jawab kok. I know it. Semua orang akan terlihat cantik dengan dress ini."

Hayoung terdiam, menatap Sehun dengan tatapan sakit. Dia tahu, Dia terlihat cantik hanya karena gaun mewah ini. Tidak akan ada yang bisa merubah segalanya, Everything will be the same. Oh Hayoung tahu itu.

"Gua ganti baju dulu. lo tunggu dimobil aja." ucap Hayoung sambil bergegas masuk kedalam untuk mengganti baju. Hayoung ingin segera cepat pulang dari tempat ini, melepas gaun ini mesti hanya untuk beberapa jam.

Sehun mengangguk pelan tanpa mengeluarkan sepotong kata apapun. Sorot matanya menatap punggung wanita didepannya yang perlahan mulai menghilang.

Sehun berjalan kearah kasir dan mengeluarkan credit card miliknya. Setelah itu, Sehun langsung pergi. dia memilih untuk menunggu Hayoung dimobil saja.

"Thankyou."

15 menit berlalu, Hayoung segera mengambil sebuah paperbag berisikan gaun yang dipakainya tadi. Hayoung menghela ketika mendapati sosok Sehun yang sudah tidak nampak lagi. Hatinya sakit. merasakan bagaimana reaksi yang diberikan Sehun. Sadarlah Hayoung. Oh Sehun, pria dingin itu.

"Cold guy."




oOo

Akhirnya! Next bakal dilanjut secepatnya ya.

Enjoy!♡

Jangan lupa vote+comment ya♡

4 Febuary 2018,

Tzuyunie.




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 04, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Till the DayWhere stories live. Discover now