satu

22 1 0
                                    

lalu kini
mengapa hujan masih terasa dipelupuk mata
padahal padanya awan dilangit tak mendung lagi
mengapa basah masih menggenangi pipi
padahal hujan tlah lama berlalu
inilah rindu...
padanya terikpun mendung
padanya kemaraupun basah
kemaraupun hujan
rindu...
sudahilah musim ini
dimana kemarau hujan kau jadikan satu
dimana kau memaksa basah sepanjang waktu
dan air mu memaksaku untuk merapuh

Untuk RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang