Setelah perjamuan makan malam selesai, semua orang telah berbondong-bondong kembali ke peraduan yang telah disiapkan sejak hari pertama kompetisi tahunan diadakan. Terlihat Putri Lan Feng berjalan sendiri dengan Pangeran Ming Xing berjalan dibelakangnya, tangannya yang tidak terlalu kekar namun termasuk lumayan di umurnya yang masih sangat mudah berusaha meriah bahu adiknya yang ada dihadapannya.
"Adik--",
Putri Lan Feng yang sepertinya menyadari kehadiran Pangeran Ming Xing dibelakangnya, langsung berusaha menemukan jalan untuk kabur yang kesekian kalinya untuk hari ini. "Pangeran Wu Wen!!", Pekiknya kemudian berlarian kearah Pangeran Wu Wen yang berjalan tidak jauh didepannya meninggalkan Pangeran Ming Xing yang berhenti mengejar dan menatap datar juga dingin kearah kedua orang itu.
"Ming'er, Apa kau punya waktu? Ayahanda dan Ibunda ingin berbicara denganmu sebentar..", Ujar Kaisar Yun Zhao dari arah belakang Pangeran Ming Xing dimana Permaisuri Xiu Lian sendiri berdiri disamping sang Kaisar. Pangeran mengangguk-angguk kemudian ikut dengan kedua orang tua didepannya kini,
Sementara itu, Putri Lan Feng sengaja menarik Pangeran Wu Wen pergi dari depan ruang makan dan menuju kesebuah tempat dimana tidak banyak orang akan lewat dan menemukan mereka. "Hah, Syukurlah kakak tidak mengejar..", Desah Putri Lan Feng menghela napas setelah berlarian sejak dari tadi dengan Pangeran Wu Wen yang tidak kalah kelelahannya.
"Kau itu kenapa sih? Kenapa terus-menerus mengangguku? Apa kau ingin balas dendam soal tadi pagi?", Cibir Pangeran Wu Wen marah-marah pada gadis yang kini memandanginya jengkel. "Kalau iya memang kenapa? Aku hanya sedang menghindari kakakku saja tau!", Jawab Putri Lan Feng yang dibalas dengan pandangan tidak kalah jengkelnya oleh Pangeran Wu Wen.
"Menghindar? Lalu apa hubungannya denganku? Jangan bilang--", Pangeran Wu Wen memberinya pandangan aneh dengan alis yang dinaik turunkan seolah ingin mengoda Putri Lan Feng.
"Aa-apa?", Putri Lan Feng memekik binggung dan dibalas senyuman menyeringai oleh Pangeran Wu Wen.
"Jangan-jangan kau menyukaiku ya? Kalau tidak kenapa kau terus mencariku hm? Segala alasan menghindari kakakmu, jangan sembunyikan perasaanmu Putri Lan Feng..", Goda Pangeran Wu Wen kembali dengan alis yang naik turun semakin menambah rasa jengkel Putri Lan Feng yang membalikkan badan kemudian berjalan pergi.
Tangan Pangeran Wu Wen menahan pergelangan tangan Putri Lan Feng, menarik kemudian menghempaskan tubuh gadis itu ke dinding bangunan dibelakang mereka. Tanpa memberi waktu Putri Lan Feng mencegah, bibir Pangeran Wu Wen telah melayang dan tertempel dibibirnya. Percuma saja jika gadis itu berusaha mendorong tubuh Pangeran Wu Wen yang jelas 2 kali lipat lebih kuat dan berat darinya sendiri.
Setelah ciumannya terlepas, terlihat bagaimana keduanya saling memandang dengan napas yang terengah-engah mencari oksigen yang menipis. Putri Lan Feng sendiri mengunakan telapak tangan bagian atasnya mengelap bibirnya dengan tatapan tajam menuju Pangeran Wu Wen,
"Jadi..kau menghindar dari Kakakmu karna Kaisar Yun Zhao mengatakan bahwa kakakmu akan menikahimu?", Pangeran Wu Wen berujar bertanya ketika kini keduanya tengah duduk ditepian bangunan dibelakang mereka setelah beberapa saat telah berlalu sejak ciuman yang dilayangkan Pangeran Wu Wen pada Putri Lan Feng.
Gadis itu mengangguk, "Hahaha, Lalu kenapa? Semua orang juga sudah tau kalau kau itu dijodohkan dengan Pangeran Ming Xing kakakmu itu..", Pangeran Wu Wen tertawa cukup keras sehingga Putri Lan Feng dengan kuat memukuli bagian bahu pria itu untuk membuatnya diam hingga Pangeran Wu Wen merintih kesakitan.
"Aku-- aku baru tau, dan bagaimana aku tidak malu? Kami sudah bersama sejak kecil karna kami adalah kakak beradik, kami makan bersama, tidur bersama bahkan..-",
"Mandi juga bersama..", Putri Lan Feng tersipu malu. Sementara Pangeran Wu Wen yang telah sembuh dari rasa sakit di pahanya akibat pukulan keras Putri Lan Feng menatap gadis itu diam, dengan wajah yang semakin lama semakin mendekat dan sedikit merunduk kearah wajah Putri Lan Feng sendiri.
"Ja-Jangan--", Mohon gadis itu ketika dia mengerti apa yang diinginkan Pangeran Wu Wen padanya. "Sedikit saja..", Tapi Pangeran tidak menyerah justru menahan tangan Putri Lan Feng dengan mencengkram-nya lembut. Mendekatkan wajahnya yang sudah hampir menyentuh wajah Lan Feng,
Cup..
Memberikan sebuah ciuman sekaligus kecupan ringan pada bibir gadis itu, "Le- Lepaskan!", Pekik putri Lan Feng menghentakkan tangannya hingga terlepas dari cengkraman Pangeran Wu Wen pada tangannya dan beranjak bangun kemudian berjalan pergi secepatnya meninggalkan Pangeran Wu Wen yang tersenyum dengan kepala yang dimiringkan dan menatap lurus kearah gadis itu.
"Soal tadi pagi aku belum memaafkanmu! Ingat itu, Wu Wen!", Pekik Putri Lan Feng lagi berbalik sebentar baru kemudian melanjutkan jalannya berbelok keluar dari bagian belakang bangunan besar yang merupakan perpustakaan istana.
Bruk..
Gadis itu menabrak seseorang yang berdiri tepat dihadapannya ketika berbelok, sosok tinggi yang tidak asing baginya. "Ka-Kakak???", Pekiknya terkejut melihat siapa sosok itu yang berdiri didepannya memandangnya dengan tatapan dingin juga datar.
"Lan--",
"Ahh, A-aku harus kembali ke kamar. Maaf kak--", Baru saja Pangeran Ming Xing ingin memanggil adiknya itu namun Putri Lan Feng sudah kabur duluan seperti pagi tadi juga ketika sehabis perjamuan makan malam bersama.
Sebelumnya, Ketika Kaisar Yun Zhao dan Permaisuri Xiu Lian meminta waktu untuk berbicara dengan Pangeran Ming Xing ketiganya tengah berada di ruang kerja Kaisar.
"Ming'er--",
"Jika Ayahanda dan Ibunda ingin bertanya soal tadi pagi, aku minta maaf. Aku hanya ingin membalas perbuatannya pada, Lan'er. Untuk hasil pertandingan biar dianggap Pangeran Wu Wen saja yang menang..",
"Tidak, Ayahanda dan Ibunda tidak membicarkan soal pertandingan itu tetapi kami ingin bertanya darimana kau mempelajari teknik berpedang itu? Karna seingat ayahanda, hanya ada satu orang yang ayahanda kenal tau teknik itu..", Jelas Kaisar Yun Zhao mendapat balasan tatapan datar dan serius dari Pangeran Ming Xing.
"Soal itu, Sebenarnya aku mempelajarinya dari sebuah buku yang kubaca ditoko buku di desa Ayahanda. Teknik seperti itu banyak tersebar diluar, apa ayahanda mencurigaiku mempelajarinya dari kenalan ayahanda?", Tanya Pangeran Ming Xing balik kepada Kaisar Yun Zhao yang tertegun sejenak.
"Tidak Ming'er, Jangan salah paham. Ayahanda hanya terkejut saja..", Balas Kaisar Yun Zhao.
"Benarkah? Baiklah Ayahanda, Tapi jika boleh tau siapa orang kenalan ayahanda itu? Apa Ming'er boleh tau, siapa kira mungkin nanti Ming'er dapat belajar lebih darinya..", Ujar Pangeran Ming Xing lagi dengan senyuman yang aneh namun tidak disadari oleh pasangan suami istri yang berada didepannya.
Kaisar dan Permaisuri saling melempar pandangan, "Ah, Tidak Ming'er. Orang ini sudah tidak tau ada dimana, Ayahanda sudah lama tidak bertemu dengannya..", Ujar Kaisar membalas dengan tawa gelisah yang tentu saja dapat dikenali Pangeran Ming Xing.
"Sudah tidak ada masalah lagi, kembalilah dan istirahat..", Kali ini Permaisuri Xiu Lian yang berujar meminta Pangeran Ming Xing kembali karna urusan telah selesai. Pria itu mengiyakan dengan anggukan,
***
"Oh? Pangeran Ming Xing, Kau disini? Kalau ingin mencari Putri Lan Feng dia sepertinya sudah kembali ke kamarnya..", Pangeran Wu Wen terkejut ketika dia berbelok dari halaman belakang perpustakaan dan mendapati sosok Pangeran Ming Xing tengah berdiri disana memberinya tatapan dingin dan tajam.
Pangeran Ming Xing berbalik badan, berjalan meninggalkan Pangeran Wu Wen yang heran dengan pria itu. "Sentuh dia lagi dan kau akan rasakan akibatnya...", Suara Pangeran Ming Xing terdengar penuh dengan ancaman meskipun Pangeran Wu Wen tidak bisa melihat bagaimana ekspresi pria didepannya karna dia tidak membalikkan badan sedikitpun dan justru terus berjalan..
Tbc.
Wahh, Kebutt~ 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] SEQUEL : Princess LanFeng
Historical FictionPastikan kalian membaca Empress Xiu terlebih dahulu sebelum membaca seri ini ya :D [Bukan Novel terjemahan] Seri kedua dari Great Of Nan Feng : Empress Xiu Sebuah pertaruhan yang dibuat Kaisar Yun Zhao untuk Pangeran Ming Xing dan Putri Lan Feng, m...