Part 5

1.3K 35 7
                                    

Di dalam dekapan Evan, Leyana sama sekali tak bergeming. Ia merasakan ada sesuatu yang bergejolak dalam hatinya. Ia mendengar lirihan Evan terasa sangat tulus. Tetapi Leyana sesegera mungkin menepis perasaan aneh yang ia rasakan dalam hatinya dan tanpa pikir panjang segera pergi meninggalkan Evan yang masih dengan tatapan hangatnya.

..............

Tepat pukul 01.30 Pm, bel pulang SMA Merdeka pun berkumandang. Semua siswa bersorak kegirangan karena ini adalah saat yang paling dinantikan.  Leyana segera memasukkan buku di atas meja  ke dalam tasnya dan memakai sweater kesayangannya.

"Ka, lo ada acara gak nanti sore?? Tanya Leyana kepada Riska yang masih berkutat dengan buku catatan nya. Yahhh, memang tadi pak Zul memberikan beberapa catatan pasal tetek bengek ujian.

"Ga tau juga sih na. Kayanya enggak ada deh. Emang nanti mau kemana?Naik apa?? Tema acaranya apa?? Tempat nya bagus gak?? Tanya Riska yang membuat Leyana hanya bisa mendengus kesal.

"Gileee lo, itu mulut atau knalpot bajaj?? Nyeroscos mulu. Owhh iya, tujuan kita tuhh cuma ke toko buku doang. gak usah pake acara tema-temaan dan toko buku itu tampilannya ya gitu-gitu aja gak ada yang berubah kali. Satu lagi nanti sore kita bawa mobil, gue yang nyetir dehh. Yahh udah nanti gue tunggu lo di rumah ya, Bye." Leyana pun pergi meninggalkan Riska lagi sibuk.

Leyana berjalan menuju gerbang sekolah untuk melihat apakah pak mamang sudah menjemputnya atau belum.

"LINE" terdengar suara itu dari dalam tas Leyana.

Leyana pun mengambil  ponselnya dari dalam tas itu dan membuka notifikasi LINE  yang masuk.

Di aplikasi berlatar hijau itu nama Daddy tertera disana.

♥Dady♥
Leyana, hari ini pak Mamang nggak bisa jemput kamu ya.. soalnya pak Mamang harus nganterin Dady ke sebuah pertemuan. Jadi, kamu bisa pulang naik taxi aja??

Ana★Leyana Santoso

Oke, Dady... gak papa kok ana bisa pulang naik taxi aja. Dady take care yaa♡♡  kalo kerja jangan diforsir. I love you Dady♥♥

♥Dady♥
Oke. I love you too sayang.

Setelah membaca pesan dari Dady, Leyana langsung memasukkan ponsel kembali kedalam tasnya. Ia juga mencari dompet nya di dalam tas tapi hasilnya nihil. Dompet Leyana tidak ada sama sekali.

"Ohh my God.. di mana dompet gue.... " lirih Leyana yang masih berkutat mencari dompetnya.

"Apa gue naruh tu dompet di kamar ya?? Berarti dari tadi gue sekolah gak bawa dompet. Untung aja tadi si Riska yang traktir." Gumam Leyana dalam hatinya.

"Yahh gue gak bisa naik taxi dong pulang. masa gue jalan kaki sihh pulangnya?? Yaudahh deh mau gimana lagi." Gerutu Leyana sambil mendengus kesal.

Dengan langkah gusar, Leyana pun memutuskan pulang jalan kaki. Tetapi terdengar suara klakson motor yang membuat Leyana menghentikan langkahnya. Leyana pun menoleh dan mendapati sebuah motor sport melaju kearahnya dengan klakson yang masih berbunyi.

 Leyana pun menoleh dan mendapati sebuah motor sport melaju kearahnya dengan klakson yang masih berbunyi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
          


Leyana bertanya-tanya siapa orang ini, dan kenapa orang ini harus membunyikan klaksonnya seperti itu. Leyana benar-benar  bad mood  hari ini. Ia ingin sekali menghancurkan sesuatu yang ada di dekatnya. Sehingga Leyana pun berinisiatif untuk berjalan mendekat kearah orang itu dan memukul keras helm nya.

"Anjirr.. sakit woiii. Ngapain jitak- jitak?? Slow aee kaleee" kata orang itu sambil membuka kaca helm nya.

"Evan!!!!! Lo ngapain hah?? Tanya Leyana melongo.

"Mau ngajakin lo pulang." Kata Evan blakblakan.

"Ishh!! Kenapa juga gue pulang sama orang kaya lo." Sungut leyana pada Evan.

"Gue pengen anterin lo aja. Gue tau jemputan lo gak dateng kan?? Sini ihh gak usah malu-malu gitu. Ini kesempatan langka lho, bisa dianterin pulang sama orang ganteng kaya gue." Kata Evan dengan memasang senyuman smirknya.

"Ishhh kok dia bisa tau sih, gue gk di jemput?? Tanya dewi batin Leyana.

"Heh jangan ngelamun gitu dong!! Cepetin dikit napa!! Gue tau lo pasti bertanya-tanya kan, kenapa gue bisa tau kalo lo gak di jemput. Yahhh, itu karena gue lihat lo jalan tadi, jadi itu hipotesa dari gue kalo lo gak dijemput." Kata Evan sambil menepuk bahu Leyana.

"Hehh, Bener juga sihh, mumpung gratis juga kan. Gak capek-capek pula lagi." Pikir Leyana
"Ya udah deh gue ikut lo aja. Dari pada gue pulang jalan kaki." Kata Leyana sambil menaiki motor sport Evan.

"Udah siap?? Cepet pegangan nanti lo bisa jatoh kalo gak pegangan." Kata Evan pada Leyana.

"Gak usah pake pegangan segala. Gue bukan anak kecil dan jangan modusin gue oke..." kata Leyana sambil mendengus kesal

"Yaudahh serah lo aee dahh." Pasrah Evan dan kemudian melajukan motir sport nya dengan kecepatan sedang.

Di tengah perjalanan pulang, tidak ada seorang pun yang membuka suara. Evan fokus dengan jalanan jakarta yang macet sedangkan Leyana sibuk dengan pemikiran sendiri. Setelah beberapa lama akhirnya mereka sampai di depan rumah Leyana. Evan sangat takjub melihat rumah Leyana yang besar dan tertata rapi. Banyak bunga mawar yang terawat di taman rumah, air mancur ditengah rumah dan cat berwarna pastel yang mendominasi dinding rumahnya yang kokoh dan tinggi. Hmmm, memang besar nya tak mengalahkan rumah Evan.

"Na, gue balik ya. Nanti kesorean, gue capek banget nih." Kata Evan sambil memasangkan helm di kepalanya.

"Yaudah makasih ya.sorry udah ngerepotin." Kata Leyana dengan ekspresi yang datar.

"Id line lo apaan?? Gue mau temenan sama lo. Sebelum lo nantinya jadi pacar gue." Jelas Evan pada Leyana

"Serah lo dah. Id line gue ana_Leyana. Inget jangan disebarin. Cuman beberapa orang aja yg tau id line gue. Gue juga sebenarnya gak mau ngasi lo, tapi berhubung lo udah anter gue pulang, ini sebagai ucapan terimakasih aja." Jelas Leyana yang masih setia memasang ekspresi datarnya.

"Ya udah makasih cantikkkk." Kata Evan sambil mengacak lembut puncak kepala Leyana.

Evan pun beranjak meninggalkan Leyana. Leyana masih bisa melihat punggung Evan dari kejauhan. Setelah benar-benar tak terlihat lagi, Leyana pun masuk ke dalam rumah dan segera disambut oleh satpamnya.

Setelah berada didalam rumahnya, Leyana segera menaiki tangga menuju kamarnya. Leyana tau kalau Dady nya tidak ada di rumah saat ini. Mommy Leyana memang tidak ada sejak 2 minggu ini. Mommy Leyana sedang ada di Barcelona, mengurusi perusahaannya di sana. Kedua orangtua Leyana memang orang penting. Mereka memiliki 2 perusahaan berbeda dengan cabang di seluruh dunia. Sehingga, Leyana dirumah lebih sering dengan Bi Surti saja.

Setelah sampai di kamarnya.......

To be continue

Hehehehe gue balik lagi nihhh. Thanks♥♥ bagi kalian yang udah setia baca cerita gue ini.

Cerita di part 5 ini gak kalah gaje sama part 4 jadi ikutin aja ye...

Please vomment { vote★ and comment } ini cerita yaw..

Inget!!!! Jangan jadi silent readers

Sorry to typo bertebaran maklumin Author amatiran:-D

Mau ngasi saran/ kritik yg membangun ayo mampir di akun gue
~> ig  : gekdevina
~> ID : ogekina_

Salam dari INA lope-lope dahh
★♧★♧★♧

My sweet BoyfriendWhere stories live. Discover now