Di dalam dekapan Evan, Leyana sama sekali tak bergeming. Ia merasakan ada sesuatu yang bergejolak dalam hatinya. Ia mendengar lirihan Evan terasa sangat tulus. Tetapi Leyana sesegera mungkin menepis perasaan aneh yang ia rasakan dalam hatinya dan tanpa pikir panjang segera pergi meninggalkan Evan yang masih dengan tatapan hangatnya.
..............
Tepat pukul 01.30 Pm, bel pulang SMA Merdeka pun berkumandang. Semua siswa bersorak kegirangan karena ini adalah saat yang paling dinantikan. Leyana segera memasukkan buku di atas meja ke dalam tasnya dan memakai sweater kesayangannya.
"Ka, lo ada acara gak nanti sore?? Tanya Leyana kepada Riska yang masih berkutat dengan buku catatan nya. Yahhh, memang tadi pak Zul memberikan beberapa catatan pasal tetek bengek ujian.
"Ga tau juga sih na. Kayanya enggak ada deh. Emang nanti mau kemana?Naik apa?? Tema acaranya apa?? Tempat nya bagus gak?? Tanya Riska yang membuat Leyana hanya bisa mendengus kesal.
"Gileee lo, itu mulut atau knalpot bajaj?? Nyeroscos mulu. Owhh iya, tujuan kita tuhh cuma ke toko buku doang. gak usah pake acara tema-temaan dan toko buku itu tampilannya ya gitu-gitu aja gak ada yang berubah kali. Satu lagi nanti sore kita bawa mobil, gue yang nyetir dehh. Yahh udah nanti gue tunggu lo di rumah ya, Bye." Leyana pun pergi meninggalkan Riska lagi sibuk.
Leyana berjalan menuju gerbang sekolah untuk melihat apakah pak mamang sudah menjemputnya atau belum.
"LINE" terdengar suara itu dari dalam tas Leyana.
Leyana pun mengambil ponselnya dari dalam tas itu dan membuka notifikasi LINE yang masuk.
Di aplikasi berlatar hijau itu nama Daddy tertera disana.
♥Dady♥
Leyana, hari ini pak Mamang nggak bisa jemput kamu ya.. soalnya pak Mamang harus nganterin Dady ke sebuah pertemuan. Jadi, kamu bisa pulang naik taxi aja??Ana★Leyana Santoso
Oke, Dady... gak papa kok ana bisa pulang naik taxi aja. Dady take care yaa♡♡ kalo kerja jangan diforsir. I love you Dady♥♥
♥Dady♥
Oke. I love you too sayang.Setelah membaca pesan dari Dady, Leyana langsung memasukkan ponsel kembali kedalam tasnya. Ia juga mencari dompet nya di dalam tas tapi hasilnya nihil. Dompet Leyana tidak ada sama sekali.
"Ohh my God.. di mana dompet gue.... " lirih Leyana yang masih berkutat mencari dompetnya.
"Apa gue naruh tu dompet di kamar ya?? Berarti dari tadi gue sekolah gak bawa dompet. Untung aja tadi si Riska yang traktir." Gumam Leyana dalam hatinya.
"Yahh gue gak bisa naik taxi dong pulang. masa gue jalan kaki sihh pulangnya?? Yaudahh deh mau gimana lagi." Gerutu Leyana sambil mendengus kesal.
Dengan langkah gusar, Leyana pun memutuskan pulang jalan kaki. Tetapi terdengar suara klakson motor yang membuat Leyana menghentikan langkahnya. Leyana pun menoleh dan mendapati sebuah motor sport melaju kearahnya dengan klakson yang masih berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet Boyfriend
Teen Fictiongadis cantik, ceria, pintar dan kaya itu memang sangat di segani semua kaum hawa di SMA Merdeka. ia yang berprestasi di segala bidang kesenian, dan akademis juga bisa menarik perhatian semua orang, sehingga tidak sedikit orang yang iri padanya.yahhh...