Be Mine (21+)

11.9K 327 32
                                    

Satu persatu mulai tertata, Aku pun mulai merekrut satu chef lagi, karena Bagaimana pun, Aku harus membagi konsentrasi dengan hidupku kelak di Jogja.

Renovasi omah mbayung, sudah berjalan dan ku Serahkan ke ale Untuk mengawasi.  Nyaris Dua bulan kami tak bertemu, rindu nya Sudah menggebu.  Muka ale Sudah jutek maksimal setiap ku video call, apa daya waktu Belum ada yang lega buat sekedar melepas damba.

Lantai Tiga Sudah berhasil di sulap  Ari dengan team nya Menjadi sebuah Kamar tidur minimalis yang nyaman dan Sudah sebulan , Aku pun  pindah an hidup di ruko ini.

Pagi yang sama, Siang yang sama, sore yang sama dan malam pun Masih sama, bergulir setiap hari nya berganti.

Omzet makin bagus, dikarenakan banyak ide-ide baru dari anak-anak yang memang Kita Coba Untuk realisasikan, yaaa karena orientasinya kelak Aku Mungkin tak Akan disini setiap hari nya, Aku mulai memberi kepercayaan pada mereka supaya Aku pun mendapatkan loyalitas mereka, Bagaimana pun hubungan ini bukan tentang owner dan bekerja tapi Lebih ke partner yang harus saling support, bekerja sama untuk keuntungan bersama.

Aku tahu dan mengerti kebutuhan mereka, mereka pun memberi timbal balik yang sama, itu Saja.

Dan per tahun depan, Aku dan tante Irma Akan mulai tanda tangan kontrak per janjian Kerjasama. Kenapa tahun depan? Karena perkiraan ku, tahun depan Sudah Lunas tanggungjawabku mengembalikan yang Menjadi Hak Gendhis.

Sore ini, Aku mulai memberikan kepercayaan ke chef baru kami namanya chef adam Untuk mulai handle shift Siang.

Aku mulai memiliki waktu bersantai sebentar, tyo Sudah ku percaya untuk handle menu dan Ketambahan dengan Adam yang mulai solid masuk team dapur.

Masuk ke ruangan ku bekas ruangan berdua dengan Gendhis yg sekarang Sudah ku sekat Menjadi dua, Akupun mulai melepaskan chef uniform ku dan mencoba menghubungi ale yang nyaris Dua harian ngambek, susah banget di telponnya huhuhhhu
Kepalaku rasa nya Mau pecah, ale Jadi Manja ga ketulungan gituh!

"chef! " ada Cecil, anak service yang takut takut di depan pintu

" apa cil? " tanyaku

" ada yang Mau ketemu chef, dia komplen Katanya orange juice nya Koq ga Jeruk aseli gituh, Trus Katanya lagi classic Margarita nya enggak enak, keras, gitu chef! "

" Hmmmm Kamu Sudah bilang ke chef adam, sama Aryo Belum? " tanya ku serius karena bagiku komplenan pelanggan itu adalah hal yang serius.

" Sudah chef, tapi mbak nya ngotot Mau ketemu chef pemilik cafe ini Katanya! " suara Cecil makin gemetar

" Oke cil, mana mbak galak nya? " Aku keluar, turun tangga ke lantai satu dan anak anak mulai berbisik

" itu chef di meja 3!" Cecil menunjukkan arah ke seseorang yg Memilih duduk di area smoking dan nampak membelakangiku.

Aku menuju ke si mbak galak, begitu kata anak-anak menjulukinya, dari belakang  si mbak ini berkemeja jeans belel, Celana jeans belel dan converse putih high Hmmmmmm mengingatkan Aku pada seseorang, rambut nya di Tarik ke atas hingga memperlihatkan Leher jenjangnya dan memakai top baseball putih.

"Permisi, mbak Mencari Saya? " kataku Masih berdiri dibelakang nya.

Si mbak galak hanya menoleh, nampak mengenakan sunglasses hitam lebar dan anting bulat silver gede.

Sekilas Aku nampak kenal tapi siapa ya?

Si mbak itu sama sekali tak berdiri bahkan tak menerima jabatan tanganku pun.

Huff fix baiklah, kali ini Aku Akan berhadapan dengan wanita cantik yang songong.

Si mbak galak hanya menatapku tanpa bicara dan nampak sedang membenarkan letak tank top putihnya.

Lembayung Senja (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang