14

48.7K 4.5K 34
                                    

14

"Mau kunyanyikan lagi?"

"Mau!! Mau!!"

Aku melihatmu sedang menyenandungkan lagu untuk anak-anak kecil di panti asuhan. Senyumku mengembang tat kala kau berlaku seperti anak kecil. Kau ini lucu sekali. Ini salah satu sisi yang tidak pernah kau tunjukkan padaku.

Begitu anak-anak kecil itu kelelahan dan tertidur, kau mendekatiku. Seperti biasa, kau merangkulku.

"Lihat? Kau senang sekarang?" tanyamu.

Aku mengangguk berkali-kali supaya kau tahu aku sangat senang ke sini.

Kau tersenyum girang. "Ah, aku senang jika kau senang," telapak tanganmu memijat bahumu, pasti lelah sehabis menggendong anak kecil. Kau melirik arah tatapanku. "Kenapa? Mau kugendong?" kau bertanya jahil.

Semburat merah muncul di pipiku. Dengan kikuk, aku menggeleng-geleng. Kau tertawa, tiba-tiba kau berjongkok di depanku. Membuatku langsung gelagapan.

"Tunggu apa lagi? Cepat naik," ucapmu lembut.

Ragu, aku pun naik pada punggungmu. Kau berdiri, setelah meyakinkan aku aman di gendonganmu, kau berlari.

Sangat cepat.

Aku memekik tanpa suara. Tanganku menggamit lehermu sekuat mungkin. Disaat kita berlari, tak sengaja aku melihat sekelebat bayangan orang tengah menatap kita. Kusipitkan mataku supaya melihat dengan jelas orang itu.

Ah! Dia! Laki-laki yang membantuku menyelamatkan seekor kucing. Laki-laki pertama yang memujiku cantik.

Sedang apa dia di sini?

Tiba-tiba, kau bersuara. "Angel? Hari ini kita beli tempat tidurmu, bagaimana? Dari kemarin aku sibuk jadi pulang malam dan--" kau menengok ke arahku. Melihat wajahku keberatan, kau berkata tegas. "Dan tidak ada bantahan."

Aku menghembuskan napas, sedetik kemudian, kau mengerjap. "Hey, kau bernapas di leherku, geli tahu."

Dengan senyum jahil, aku memeluk lehermu. Kulirik wajahmu.

Wajahmu memerah.

Lucu sekali.

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang