Hujan rintik menghiasi pagi hari, dimana aku bangun dengan keinginnan untuk kembali ke alam sebelumnya yang begitu indah.
" Chara bangun..., ini sudah pagi" suara dari balik pintu yang begitu lembut. Yap itu suara ibuku
"iy mah.." suaraku dengan lemas karena aku baru kembali alam tersebut.
T
Aku beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan sekujur tubuh ini. Beberapa lama kemudian aku kembali ke kamar untuk merapikan semua persiapan sekolahku. Lalu aku berangkat ke sekolah. Aku tidak pernah sarapan , mungkin karena sarapan akan membuatku mengantukAku berangkat diantar ayahku menggunakan motor hitam kesayangannya , motor yang dia beli satu hari sebelum ulang tahunku. Suara burung saling menyapa dan pohon yang bergesekan karena tiupan angin menghiasi perjalananku, suara kendaraan yang saling berlomba siapa yang paling besar memberi aku semangat
"chara sudah sampai.. " suara tegas ayakku yang memanggil
"iy yah.. Aku pamit dulu untuk bersekolah"
Dengan menyentuk tangan ayahku."hati-hati, jangan nakal ya.." dengan tatapan penuh harapan padaku
Sambil berjalan menjauhi ayahku, aku memasuki gerbang yang disana telah berdiri seorang wanita nanbaik dan penuh senyum yaitu guruku
"selamat pagi ibu.." ucapku dengan senyum lebar terpaksa
"selamat pagi juga chara, bagaimana kabarnya?" ucapnya dengan gigi yang seputih salju.
"baik bu.. Bagaimana dengan ibu?" mulai memegang tangannya.
"baik, sudah sarapan belum?" dengan memberi salam kepada murid lainnya.
"emm.. Belum bu" jawabku ragu ragu.
"yasudah makan dulu ya" nasihatnya dengan senyum masih menghiasi wajahnya"
"iy bu.. Sampai jumpa" jawabku dengan perasaan lega
Lalu aku pergi meningggalkan guruku yang sibuk menyapa murid lainnya. Aku pergi ke kelasku yang berada tepat diujung sekolah dan itu sangat melelahkan
Yap aku bersekolah di SMPN favourit di Bogor yang jaraknya 2,5 km dari rumah dan aku duduk di kelas 9,tingkatan paling tinggi di sekolah menengah pertama
Aku lalu duduk dikelas dan melakukan rutinitas seperti biasanya, dan mulai saat itulah semuanya peristiwa dalam suka dan duka dimulai...
YOU ARE READING
MEMANG BENAR
Short Storymenyerah dan putus asa selalu ada dalam pikiran. ingin kuluapkan semuanya, mungkin benar aku sama dengan bayangan hanya bisa mengikuti jalan dia dan nasi sudah menjadi bubur, aku tak bisa mengulang dari awal. yap.. seorang gadis remaja yang polos, l...