semua berawal dari pesta pernikahan sialan naruto yan membawa sasuke pada masalah yang akan ia emban suatu hari nanti, sebuah kesalahan yang akan menuntunnya pada kebahagiannya kelak,
kesalahan yang mungkin akan menjadi kesalahan terbaik dalam hid...
Tak terasa, waktu bergulir bergitu cepat, semuanya terasa begitu cepat berjalan, kehamilanku, kemarahan nii-chan, dan pertengkaran antara nii-chan dan nee-chan yang saling menyalahkan karena insiden kehamilanku, yang akhirnya diterima oleh keduanya, bahkan mereka sangat mensuport ku untuk terus berjuang demi 'anak-anakku',
Anak-anakku?
yup aku melahirkan tiga anak kembar yang begitu menggemaskan menurutku, mereka kebanggaanku, tiga malaikat kecil yang tak pernah kusesali keberadaannya. Jangan ingatkan aku tentang ayah brengsek mereka, mereka hanyalah anak-anakku, milikku, sumber kebahagiannku, aku tak akan pernah bisa menjabarkan betapa sayangnya aku kepada mereka, tak perduli cemoohan ataupun hinaan dari orang orang disekitar, bagiku, mereka tetaplah malaikat kecilku.
.
.
.
"Yukiiii, Salaad, Haruu cepat sarapan",
beginilah keseharianku, selama setahun belakangan, menjadi single mother bagi ketiga buah hatiku. Sejak setahun yang lalu, aku memutuskan untuk tinggal mandiri, bersama ketiga buah hatiku, awalnya memanglah ditentang habis-habisan oleh nii-chan, kami sempat beradu argumen cukup sengit, nii-chan dengan berlebihan mengatakan bahawa aku adalah ibu yan kejam karena harus memisahkan dirinya dan ketiga keponakannya, heuh.... padahal aku hanya menyewa apartemen yang jaraknya kurang dari 1 kilo meter darinya, bukan 1000 kiometer, sedangkan karin nee-chan, dia sepertinya mengetahui siapa ayah dari ketiga malaikatku, namun aku bersikeras menolak sebuah nama yang hendak dia katakan, dia terus terusan meminta maaf karena kesalahannya waktu malam itu, karena membiarkanku dibawa oleh laki-laki brengsek yang akhirnya menodai kesucianku, aku selalu mengatakan tidak apa-apa, toh sekarang aku tidak menyesalinya, menjadi ibu muda diusia belia tidak begitu buruk.
Oh ya, ngomong-ngomong tentang anak-anakku, perkenalkan Haruno Yuki, anak pertamaku bergender perempuan, dia terlihat sangat manis dengan rambut hitam panjangnya dan mata emerald, sifatnya sangat ceria persis sepertiku, namun juga pemarah,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Haruno Yuki)
(*abaikan matanya yang agak kebiruan, anggap saja warnanya emerald, oke)
yang kedua Haruno Sarada, entah mengapa aku memberikannya nama tersebut, nama itu terlintas begitu saja dibenakku saat melihatnya, anak perempuanku yang cantik dengan rambut hitam panjangnya, dia mempunyai mata onyx yang sangat kusukai, membuatku seakan tidak bisa berpaling dari mata bulatnya yang hitam legam seperti jelaga, tapi anak perempuanku yang satu ini sangatlah pendiam, dia hanya akan bersuara kepada orang orang yang dia kenal saja, selebihnya, jangan harap, dia hanya akan bergumam 'hn..hn..hn', aku sampai bingung jika harus menerjemahkannya.
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
(Haruno Sarada)
Dan yang terakhir putra kebanggaanku, putraku yang kuberi nama Haruno Haru karena tampilannya yang hampir menyerupaiku, yup.... dia mempunyai rambut pink, hanya saja terlihat lebih tua, dengan matanya yang hitam legam seperti milik sarada, aku tidak bisa mengkategorikan anak lelakiku tampan, karena sejujurnya dia terlalu cute dan manis untuk ukuran seorang anak laki-laki, tapi dia selalu marah jika aku memujinya manis, kyaaa bahkan anak laki-lakiku itu jauh lebih manis dari kedua saudarinya, dan dia juga mempunyai otak yang bisa dibilang lebih jenius dari kedua saudarinya, dia sudah kelas dua sekarang, berbeda dari kedua saudarinya yang masih kelas satu, aku bangga sekali kepadanya.
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
(Haruno Haru)
(*anggap aja Natsu itu haru, oke)
Sakura pov end
.
.
.
"anak-anak", sakura kembali berseru kencang.
Terdengar bunyi bedebum dikamar ketiga anaknya, terlihat kepala pink haru yang terlebih dahulu muncul, anak itu dengan tenang duduk dikursinya,
"pagi haru", sapa sakura.
"hn,... pagi ma", jawabnya yang masih sibuk dengan ponsel pintarnya.
"haru, kau sudah tahu peraturannya, dilarang memainkan ponselmu dimeja makan",
Haru dengan malas menyimpan kembali ponselnya, jika kalian bertanya mengapa sakura membiarkan anak usia 6 tahun memegang ponsel sendiri adalah karena dia percaya kepada haru, terkadang dengan ponsel pintar itu memudahkan sakura untuk memantau ketiga putra-putrinya, haru dengan senang hati akan mengabarinya keadaan ketiganya jika membuat masalah disekolah, yang mana sudah sering dilakukan oleh ketiganya. Hanya haru yang dia ijinkan untuk memiliki ponsel, sedangkan sarada dan yuki,... jangan harap, mereka bisa merusak ponsel itu dalam sekejap, percayalah. Yeah walaupun dampaknya haru menjadi kecanduan games didalam ponselnya, seperti sekarang, anak itu sedikit kurang bisa diatur. Setidaknya itu tidak mempengaruhi tingkat prestasi belajarnya.
"dimana kedua saudarimu?", tanya sakura yang masih tidak melihat yuki dan sarada,
Haru mengendikkan bahunya, dia masih mengunyah sandwichnya.