Author POVJam sudah menunjukkan pukul 06.10. Kirey sudah bangun dari tidurnya, dengan sedikit merenggangkan otot dan sedikit menguap. Kirey berjalan ke arah kamar mandi melakukan ritual paginya yaitu mandi sebelum ke sekolah.
15 menit melakukan ritual pagi, kirey mulai memakai seragam sekolahnya.
Sudah selesai dengan seragam nya, kirey lalu turun ke dapur di lantai bawah berhubung rumahnya 2 tingkat. Ia mengambil roti yang sudah di olesi selai coklat kacang oleh pelayan di rumahnya dan memakannya sambil berjalan ke arah luar rumahnya.
Yah seperti biasa, kedua orang tua kirey sedang berada di luar negeri jadi tinggalah sendiri kirey di rumahnya yang besar ini yang hanya di temani pelayan rumahnya dan sopir pribadinya.
Irey pun mencari sopir didepan rumahnya dan mendapati sopirnya yang sedang duduk sambil minum kopi di pos rumahnya.
"Kakak udah siap? Tunggu yah saya ambil mobil dulu" teriak si sopir dari arah pos. Kirey hanya menganggukan kepalanya dan duduk di kursi yang berada di teras rumahnya.
Mobil sudah ada di depan nya, kirey pun masuk ke dalam mobil dan si sopir melajukan mobilnya ke sekolah kirey.
-----
07.00 .
Kirey sudah berada dalam kelasnya. Seperti biasa ia duduk sendiri di bangku paling belakang tanpa seseorang yang menemaninya layaknya siswa-siswi lain yang sedang asik bercerita sambil bercanda tawa bersama.Di sisi lain, Bu Yanti sedang berjalan ke kelas Ips 1. Para siswa yang melihat ke datangan Bu Yanti mulai berhamburan mencari bangkunya masing-masing.
Bu Yanti yang sudah masuk ke dalam kelas pun langsung duduk di bangku depan khusus guru yang mengajar. Absen sudah mulai ia buka dan satu-persatu nama siswa di kelas Ips 1 ia sebut dengan nada agak keras.
"Kireysha Johnson" sahut Bu Yanti
"Rey, nama lo di panggil" sahut emma teman sekelas kirey. Kirey hanya menoleh ke arah emma dan mengalihkan pandangannya ke arah Bu Yanti. Kirey hanya mengangkat tangannya tanda bahwa ia hadir tanpa mengeluarkan suara layaknya siswa lain yang selalu menyahut "hadir bu". Bu Yanti memaklumi itu, karena sudah 2 tahun lebih kirey selalu seperti itu jika namanya di sebut, tanpa ada suara yang menyahuti kehadirannya.
Selesai mengangkat tangannya irey kembali membuang pandangannya ke arah jendela. Baginya melihat ke luar jendela lebih nyaman di banding melihat ke arah teman se-kelasnya.
"Kita mulai pelajarannya yah anak-anak" sahut Bu Yanti lagi dan pelajaran Ekonomi pun di mulai.
Saat Bu Yanti sedang asik menjelaskan di papan tulis, tiba-tiba ia mendapati suara ketukan pintu. Bu Yanti pun membukanya da melihat Guru BK sedang membawa anak murid baru.
"Assalamu'alaikum buu.. ini saya mau bawa murid baru ke sini, tadi udah dapat izin dari wali kelas XII Ips 1" ucap guru BK itu.
"Wa'alaikumsalamm.. iya bu ayoo masuk" jawab Bu Yanti. "Anak-anak kita kedatangan murid baru, dan hari ini murid baru ini akan ikut belajar bersama kita" lanjut Bu Yanti.
"Iyaa buu" sahut semua siswa.
"Ayo nak silahkan perkenalkan diri kamu" ucap guru BK ke arah murid baru itu.
"Assalamu'alaikum.. nama saya Ainun Noor Michella panggil aja Aii, saya pindahan dari SMA negeri 1 Bandung. Saya berasal dari Bandung. Salam buat kalian semua semoga saya bisa bersatu sama kalian" ucap aii dengan senyum ramah.
Semua siswa berteriak heboh dan ada juga yang terpanah melihat senyum lebar aii.
"Ya udah, ainun bisa duduk di bangku paling belakang di samping kirey" ucap Bu Yanti yang mendapati anggukan kepala dari aii.
Aii pun berjalan ke arah bangku kirey dan duduk di sebelah kirey. Semua yang melihat aii hanya bisa menganga dan melongo. Bagaimana tidak, kirey tidak keberatan dengan adanya aii di sampingnya, sebelum-sebelumnya kirey tidak pernah mengizinkan siapapun duduk di sampingnya, dan bagi semua siswa kelas XII Ips 1 adalah keajaiban untuk aii yang dengan cepatnya dapat izin dari kirey duduk di sebelahnya.
"Hayy.. namaku aii, nama kamu siapa?" Tanya aii ramah ke kirey. Kirey? Jangan tanya, ia hanya menoleh sebentar ke arah aii dan tersenyum tipis. Ingat yah senyum TIPIS ke arah aii dan kembali menoleh ke arah jendela.
Aii hanya bisa melongo melihatnya, sungguh menurut aii kirey sangat sombong, bahkan memperkenalkan namanya pun ia tidak mau.
Bu Yanti yang melihat itu langsung mengalihkan perhatian para murid.
"Terima kasih bu udah anter ainun ke kelas ini" ucap Bu Yanti ke guru BK itu. "Sama-sama buu. Ya udah saya balik dulu yah bu" jawab guru BK itu dan langsung berjalan meninggalkan kelas."Kita lanjut yah pelajaran yang tadi tertunda. Dan nak ainun bisa menyesuaikan saja pelajarannya yah" ucap Bu Yanti lagi ke aii.
"Iya buu" jawab aii dengan senyum.Aii menoleh ke arah kirey, ia bingung kenapa kirey selalu melihat ke luar jendela bukannya malah perhatikan pelajaran. Dia jadi begitu penasaran, bahkan sedari tadi ia baru masuk ke kelas ini ia melihat kirey hanya memandang ke luar jendela sampai ia duduk pun di sampingnya kirey tetap tidak mengalihkan pandangannya kecuali tadi waktu aii menyapanya.
"Kok kamu gak merhatiin guru menjelaskan? Emang kamu gak di marahin yah?" Tanya aii penasaran ke kirey. Tapi tetap saja kirey hanya diam dan tak menoleh sedikitpun.
Aii hanya bisa menghembuskan nafasnya dan kembali memperhatikan papan tulis.🍁🍁🍁
Di sisi lain, sama halnya dengan kirey. Foza Ghazalio Orphan yang biasa di panggil Foza juga sedang termenung di dalam kelasnya sambil menatap ke luar jendela.
Kisah pahit hidup foza sama halnya dengan kirey yaitu sama-sama tidak pernah mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya, bahkan kedua orang tua foza sudah resmi bercerai dan tidak tinggal se-rumah lagi. Itu yang membuat foza menjadi pribadi yang selalu tertutup.
Di bandingkan dengan kirey, foza lah yang teramat hancur hidupnya, seperti tiada lagi yang ia harapkan di dunia ini, ayahnya sudah kawin lagi, dan ibunya sudah pergi jauh entah kemana.
Foza dari dulu selalu mencari keberadaan ibunya tapi nihil ia tidak pernah mendapatkan informasi tentang keberadaan ibunya.
Foza semakin terpukul dengan fakta itu, saat ibunya pergi foza selalu mengurung diri dalam kamar, di sekolah ia juga selalu menyendiri dan selalu dingin terhadap orang di sekitarnya.
Foza selalu berharap suatu saat nanti ia di pertemukan dengan ibunya, di manapun itu ia sangat berharap itu terjadi.
----------------------------------------
Nih part 2 nya aku update lagi. Tunggu part selanjutnya yah😘
Seeyou readers and thanks for reading😉
KAMU SEDANG MEMBACA
True love
Teen Fiction- Cerita ini mengisahkan tentang seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya raya. Hidupnya selalu di aliri harta berlimpah tapi baginya bukan harta yang ia butuhkan, melainkan kasih sayang dari orang tuanya lah yang ia butuhkan. Gadis itu berna...