BAB 5

597 43 5
                                    

5 tahun setelah melahirkan, dan sang anak telah menginjak umurnya yang ke-5 (Dikorea penambahan umur 1 tahun dari pada umur pada umumnya. Apabila di Indonesia berumur 4 tahun maka di Korea berumur 5 tahun, karena pada saat mengandung juga dihitung, sepertinya begitu kalau tidak salah)

Anaknya yang ia beri nama Lee Tae-woo ini tumbuh dengan sangat tampan. Ia juga anak yang jarang merengek dan tergolong anak yang sedikit pendiam

Entah mengapa anaknya ini sangat dingin pada orang luar dan manja hanya dengan dirinya. Tetapi manja yang ia tunjukkan juga bukan bisa dikatakan manja pada anak yang umumnya dilakukan oleh anak seumurnya.

Hal inilah kadang yang membuatnya sedikit sedih mengingat anaknya jarang terlihat manja seperti yang dibayangkan sebelumnya.

Pagi ini, ia berencana untuk pergi ke mall dan membeli beberapa baju untuk sang anak karena baju yang dipakainya mulai tidak muat pada badannya yang beranjak tinggi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini, ia berencana untuk pergi ke mall dan membeli beberapa baju untuk sang anak karena baju yang dipakainya mulai tidak muat pada badannya yang beranjak tinggi.

Memakaikan pakaian casual sebuah kaos putih beserta jaket coklat dengan celana jeans biru serta memberikan topi pada anaknnya, membuatnya sangat terlihat tampan. Sedangkan ia hanya memakai sebuah baju putih polos dan dengan rambut yang digerai.

Berjalan memasuki mall dengan langkah ringan, Ha-ra memberikan sebuah permen lollipop rasa lemon yang sangat disukai anaknya selama ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berjalan memasuki mall dengan langkah ringan, Ha-ra memberikan sebuah permen lollipop rasa lemon yang sangat disukai anaknya selama ini.

Memutari beberapa toko baju yang ada dan memilih beberapa baju yang dipilihnya untuk sang anak. Tiba-tiba saja sang anak menarik lembut dressnya agar fokusnya dapat melihat sang anak.

"ada apa hem?" Tanya Ha-ra pada pada Tae-woo dengan menurunkan tubuhnya agar sejajar dengan sang anak.

"Tae-woo ingin ke kamar mandi sebentar" pintanya pada sang ibu

"Baik, ayo berangkat" ucap Ha-ra riang. Saat akan melangkah tangannya sudah terlebih dahulu dipegang untuk menghentikan pergerakkannya "kenapa?" tanyanya bingung pada sang anak Karena sang anak terlihat seperti ingin menghentikan langkahnya.

"tae-woo bisa sendiri, eomma" ucap sang anak setelah diberikan tatapan tak mengerti oleh sang ibu "lagi pula kamar mandinya ada di sebrang toko ini, sehingga eomma masih bisa mengawasiku dari sini" ucapnya lagi untuk lebih meyakinkan sang ibu

"apa kamu yakin?" Tanya Ha-ra dengan tatapan khawatir seolah tidak setuju dengan ide yang dilontarkan sang anak. Yang dibalas dengan anggukan yakin penuh semangat.

"Baiklah, tetapi tetap berhati-hati oke?" setelah mendapatkan persetujuan sang ibu. Tae-woo langsung saja berlari meninggalkan ibunya dan mulai memasuki toilet yang berada di sebrang toko. Setelah melihat sang anak memasuki toilet dengan benar, Ha-ra kembali melanjutkan kegiatannya memilihkan baju untuk sang anak.

*****

Si-won sangat lelah belakangan ini karena pekerjaan yang menumpuk serta kejaran sang mantan kekasih yang masih saja terus mengikutinya dan memintanya kembali bersama, tak peduli seberapa keras sang lelaki itu mengusirnya wanita itu masih tetap saja datang menemuinya.

Mungkin wanita itu memiliki wajah sekeras baja karena tak peduli sudah berapa kali Si-won menghinanya dan seberapa banyak ejekan dari pegawainya ia masih saja datang dengan wajah angkuh seolah-olah masih kekasih sang CEO.

Karena kesuntukkan yang terus menerus terjadi Si-won pun memutuskan meliburkan diri sehari dengan pergi ke salah satu Mall yang dimilikinya dan bermain ke tempat berbagai wahana permainan yang disediakan.

Pergi menggunakan pakaian biasa bukan dengan jas-jas mahal yang biasa dimilikinya, Si-won pergi menggunakan kaos putih dengan celana jeans biru serta kemeja berwarna biru tak lupa dengan topi agar pegawai di Mall itu tak mengenalinya.

Pergi menggunakan pakaian biasa bukan dengan jas-jas mahal yang biasa dimilikinya, Si-won pergi menggunakan kaos putih dengan celana jeans biru serta kemeja berwarna biru tak lupa dengan topi agar pegawai di Mall itu tak mengenalinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Memasuki Mall-nya dengan kepala yang sedikit ia tundukkan, ia merogoh saku celananya dan mengambil permen lollipop kesukaannya. Berjalan dengan perlahan agar tak menimbulkan kecurigaan.

Tetapi meskipun ia sudah berjalan dengan senormal mungkin, orang-orang masih saja menleh dan membisik-bisikkan sesuatu terhadapnya. Tanpa sengaja ia mendengar salah seorang gadis remaja berbisik dengan temannya dengan cukup keras "Oh. Oh Lihat ayah dan anak itu. Serasi sekali. Pasti istri dan ibu dari keluarga itu beruntung sekali mendapatkan mereka berdua. Mereka sama-sama tampan" ucap segerombolan gadis itu menatap Si-won.

'Apa? Ayah? Anak? Siapa? ' pikir si-won heran, tapi ia tetap tak memperdulikannya dan tetap berjalan santai. Tetapi semakin lama semakin sering orang yang menatap dirinya dan sesuatu disebelahnya secara bergantian.

Akhirnya karena penasaran ia menoleh juga ke sampingnya. Tapi tidak ada apa-apa di sebelahnya. 'Tunggu! Gadis tadi mengatakan anak. Berarti kemungkinan tingginya seperti...' menolehkan kepalanya kebawah ia menemukan seorang anak yang juga tiba-tiba berhenti berjalan dan menatap kearahnya dengan heran.

Si-won menatap anak itu lama dan anak itu juga menatapnya lama. Mereka saling berpandangan satu sama lain seperti meneliti orang dihadapannya dengan muka datar tanpa ekspresi.

Saat sedang dengan serius meneliti anak dihadapannya, anak tersebut kemudian membuang muka dan terus berjalan mendahului Si-won dengan cueknya "apa aku baru saja di acuhkan oleh seorang anak yang tingginya selututku?" gumam Si-won pada dirinya sendiri.

Setelah tersadar, Si-won kemudian memaki "Dasar anak kecil kurang ajar! Siapa sih orang tuanya!" pikirnya masam karena seorang Choi Si-won yang Perfect di acuhkan begitu saja oleh seorang anak kecil.

Kemudian ia segera berjalan dengan cepat untuk mencari orang tua dari anak itu, serta memberitahukan tingkah kurang ajar dari sang anak. Tapi apalah daya anak itu telah menghilang dari pandangannya 'apanya yang mirip?' pikirnya masam dan kembali untuk melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda.

Tbc

UNKNOW CHILDWhere stories live. Discover now