Bagian Tiga- Sahabat Baru

218 15 0
                                    

Ica terus menatap pria yang ada disampingnya itu memastikan apakah ia benar-benar keinal atau bukan. Mata nya berkedip-kedip karna pencahayaan diruang bioskop yang redup karena film sedang berlangsung.

Kenapa dia lagi si ya rabb, ini kebetulan apa dia ngikutin aku? Ko dia ada dimana mana si -Batin klarisa

Merasa ada yang memperhatikan keinal pun menoleh kearah ica dan tentu saja mata ica membulat sempurna ditambah pipi nya yang memerah karena tertangkap basah sedang memandangi pria berhidung mancung dan bermata sipit itu.

"Klarisa ?" Sebelah Halis keinal mengangkat dengan senyuman manis yang ia tawarkan pada Ica.

Ica yang tersentak kaget spontan saja menjawab "Eh.. kodok, eh iya keinal ya? Ucap Ica sambil menggaruk jidat nya yang tidak gatal sama sekali. Ia merasa semakin bodoh dihadapan keinal.

Keinal hanya terkekeh melihat tingkah klarisa yang polos " kita udah ketemu tiga kali loh hari ini! Kaya nya ini emang bukan kebetulan deh" jelas keinal yang so so ganteng banget Dimata ica. " Hah tiga kali ? Perasaan dua kali deh pas tubrukan sama sekarang ini kan?" Sebelah Halis Ica mengangkat heran.

Keinal gugup "oh haha dua ya sorry gue emang suka gitu" ia tertawa garing mata nya tampak menyipit ketika mengucap kan kalimat tadi. Padahal sungguh keinal berfikir saat pertemuan pertama mereka adalah di kantin.

Klarisa kembali terhanyut dalam suasana film itu. Dia kembali mendengar pertanyaan yang berasal dari pria yang ada disebelah nya itu " klarisa abis ini kita makan dulu yuk?" "Hah makan? Berdua?" Mata Ica terbelalak "haha ngaco ya enggak lah itu temen kamu ga diajak ? lagian gue kesini bareng sama kakak sepupu gue kok" jawaban keinal membuat Ica merasa bodoh. Ia menggigit bibir bawahnya.

Duuuh bego banget si itu pertanyaan konyol klarisaaaaaa -Batin Ica. "Eh iya" jawaban Ica singkat.

1 jam 37 menit film pun selesai diputar. Mia dan Ica pun bergegas keluar ruang bioskop dan mia belum menyadari ada keinal juga diruangan yang sama. Tepat saat sedang adzan magrib Ica teringat pesan bunda untuk tidak meninggalkan solat.

"Mi adzan nih?" Halis Ica mengangkat seakan memberikan kode kepada mia untuk melaksanakan solat. "Iyeee gue denger, yu ah capcuss ke bawah kite solat" seakan Mia mengerti akan kode dari ica.

Mereka berjalan melewati lorong bioskop dan Ica teringat sesuatu "keinal" otak Ica berfikir "Dimana dia dimana pria itu bukannya dia tadi mengajak makan bersama kenapa dia menghilang lagi,ah udah lah mungkin tadi aku cuma halu ketemu sama dia" -Batin Ica seakan beradu

Setelah mereka melaksanakan solat magrib mereka mampir kesalah satu restoran favorit mereka untuk mengisi perut nya yang mulai keroncongan sedari tadi.

"Jangan lama-lama ya sebelum jam 7 aku harus udah ada dirumah" ucap Ica sambil membolak-balikan daftar menu yang tersedia di sana, Ica yang terlihat lesu akan aktivitas yang ia lalui hari ini. "Iyeee klarisaaaa anak kesayangan nya bunda Fatma" ledek Mia sambil menuliskan menu yang akan mereka makan.

Sambil menunggu makanan tiba mereka berbincang-bincang hal kecil yang dibuat buat menjadi konyol,mereka memang sedekat itu, bahkan sangat dekat.

"Apaan sih rame banget!" sambung keinal yang mengambil posisi duduk yang posisi nya bersebrangan dengan ica. Tentu saja hal ini membuat Ica dan mia bertatapan sambil keheranan.

"Eh saprul ngapain lu disini?" Sentak Mia yang masih heran bertemu kenal disini. "Wiiih nyantai dong, gue cuma mau ikut gabung kok, gaboleh? Iya pasti boleh dong iya kan ca?" Mata nya seakan memberikan kode kepada Ica. Yang tak direspon sama sekali oleh ica. Kemudian keinal menceritakan bahwa mereka satu ruangan tadi ketika menonton film di ruang bioskop dan telah mengajak Ica untuk makan bersama tadi. Dengan gaya ngomong keinal yang asik,kalem dan terlihat gampang bergaul dengan orang baru Mia pun yang mempunyai sifat humoris dan supel kepada siapapun langsung akrab dengan keinal.

Untuk SenjakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang