14 hari lalu (26 January 2017). Di sebuah desa.
Kala itu matahari bersinar sangat terang, membuat sebuah bukit bermandikan cahaya hangat. Tampak samar diatas punggung bukit tersebut, seorang pemuda tengah berbaring memandangi tumpukan awan di antara birunya langit di kejauhan.
Mengangkat tangan kanannya, kearah tumpukan awan itu, pemuda itu mencoba meraihnya. Jelas saja, saat digengam, hanya kehampaan yang bisa dirasakan pemuda itu. Akan tetapi, entah mengapa ia terus melakukan hal yang sia-sia itu, mengengam, mengengam, dan terus mengengam. Berapa kalipun ia melakukannya. Tetap saja tidak ada yang berubah. Hanya kehampaan yang terus terasa.
Setelah beberapa saat, pemuda itu akhirnya menyerah dengan apa yang dilakukannya. Ia lalu menurunkan tangan kanannya, yang tak selang lama kemudian berganti dengan tangan kiri yang terangkat ke atas, memperlihatkan sebuah jam analog putih yang masih baru. terikat di pergelangannya.
Memandangi sebentar jam tersebut, pemuda itu tiba-tiba teringat dengan ulang tahun ke-16 nya, yang berlangsung bulan lalu, tepat nya tanggal 22 desember. Saat itu, ia mendapatkan sebuah hadiah dari seseorang yang telah di anggap ayah.
Sebuah jam putih bertipe analog, yang kini sudah terpasang di tangannya.
Sudah lama, mungkin sekitar 13 tahunm lalu, saat dimana, ia di beritahu tentang sejarah dan asal-usulnya. Baru berumur 3 tahun, pemuda itu sudah tahu semua tentang dirinya, tentang bahwa ia hanyalah seorang anak yang ditemukan 16 tahun lalu di sebuah gereja, bahwa tidak ada satupun orang yang tahu tentang orang tua aslinya, atau bahwa tentang ia yang tidak tahu sama sekali siapa dia!
Semua itu benar. Pemuda itu, di temukan 16 tahun lalu di sebuah gereja yang terletak di sebuah desa kecil dan terpencil bernama Liba. Tidak ada satupun penduduk di desa itu yang mengenal atau mengetahui sesuatu tentang anak itu. Di saat yang sama, semua penduduk akhirnya sepakat untuk merawat anak tersebut. Yang akhirnya di ketahui bernama Nathan, dari sebuah surat yang di temukan bersama-sama dengan anak itu.
Nathan kemudian tinggal di gereja dimana ia di temukan. Disana, ia hidup bersama dengan 4 orang lain yang sudah dianggap sebagai orang tuanya sendiri yaitu ; pendeta Wilson, suter esther, suster viol, dan suster Lily. Ke empat orang tersebut adalah orang yang telah mengasuh, mengajar, dan membesarkan Nathan.
Karena keadaan desa Liba yang tidak memiliki fasilitas pendidikan, Nathan hanya di ajari dan di didik seada oleh para suster dan pendeta di gereja. Semua pelajaran dasar, mulai dari membaca, menulis, berhitung, berpikir, dan terutama tentang agama di ajarkan serius oleh mereka. Dan kini sudah 16 tahun berlalu. Nathan telah tumbuh dan berkembang menjadi anak jenius. tidak kalah dengan anak-anak lain seumurannya.
Kembali ke puncak bukit. Nampak, pemuda bernama Nathan tersebut, kini tengah memejamkan matanya. Tangan kiri yang terangkat tadi, juga telah kembali ke posisi semula dimana ia berasal.
Angin yang berhembus di sekeliling, membuat rerumputan seakan menari kesana kemari, menarik siapa saja untuk menyentuhnya. Hal yang sama juga terjadi pada rambut hitam pemuda itu yang seakan melambai-lambai mengikuti desiran angin yang lembut. Berkilau hitam di bawah sinar matahari pagi yang hangat.
Selama beberapa menit, Nathan tidak bergerak, ia terus diam dalam posisi yang sama. Matanya tertutup rapat, dan tubuh tergeletak lurus di lereng bukit yang di depannya terhampar pemandangan alami, perbukitan hijau yang terpotong oleh aliran sungai, yang samar oleh pepohonan rindang di tepinya.
Nama bukit itu adalah 'bukit mimpi'. Itu adalah nama yang diberikan oleh para penduduk desa, dimana Nathan tinggal. Nama itu di berikan, karena bukit itu memiliki daya tarik kuat, yang membuat siapa saja ingin beristirahat di sana. Dan sering kali, hampir semua orang yang beristirahat di bukit itu, tanpa sadar akan tertidur dan memimpikan sesuatu.
YOU ARE READING
Formula of Love (The Theory)
RomanceIni merupakan kisah panjang dari seorang pemuda yang ingin mencari arti cinta yang sebenarnya.... Cinta yang dianggap suci.. Cinta yang dianggap indah.. Cinta yang dianggap murni.. dengan membawa takdir terbesar yang bisa di tanggung seorang manu...