Mual

795 46 0
                                    


"E-eh?! A-apa maksudmu?"

Pita suara Okuda mulai bergetar. Dia berusaha untuk menahan emosinya tapi sepertinya sebentar lagi dia akan meledak.

"Ke-kenapa Kamu seperti itu?! Kenapa Karma-kun kenapa?! Kamu sendiri marah ketika aku akrab dengan Takebayashi! Kenapa?!"

Yep... Emosinya sudah meledak. Okuda langsung berlari keluar dari rumah Dan meninggalkan Karma sendirian.

*~Sisi Pandang Karma~*

Sial! Kenapa aku memberitahunya?! Pake nangis segala lagi?! Bodoh! B*go!

Aku berniat untuk mengejarnya tapi hatiku berkata kalau aku harus memberinya waktu. Aku mulai melihat sekeliling dan Ada satu benda yang mulai menarik perhatianku.

"Hem? Ini apa?"

Ada Surat kecil Tang tergeletak diatas meja kerjanya. Surat itu beramplop putih dengan pola berwarna . Disitu tertulis nama seseorang yang tidak aku kenal. Tapi yang membuatku curiga itu... Nama yang tada di amplop it adalah nama laki-laki. Sepertinya Okuda sangat dekat dengannya karena di Surat itu juga tertulis nama kecilnya.  Rasa curiga mulai menggerogotiku.
Hem..  mungkin kalau aku buka sekali saja tidak masalah...

Manami-chan~
Bagaimana kabarmu? Ini aku Raku! Apa kamu masih ingat? Bagaimana kabarmu? Oh iya! Aku akan kembali ke jepang Hari minggu nanti. Aku harap Kamu bisa menjemputku di bandara. Hem.... Aku juga ingin membicarakan sesuatu kepadamu nanti, apa kamu Ada waktu? Jangan lupa telfon aku ya!~♪

Mikugou Raku

Tch! Apa-apaan ini? Beraninya dia menyuruh Okuda untuk bertemu dengannya! Dia memanggilku nama depan Okuda lagi! Memangnya dia siapa?! Tch! Aah..! Aku ini kenapa sih?! Mungkin ini cuman temannya! Aku takut kalau dia nanti melukai oku-... Benar juga... Aku Sudah melukainya duluan... Kerja bagus Karma...

*~Sisi Pandang Okuda~*

Uukh.... Kesal... Kesal.. KESAL! Kenapa dia harus mengingkari janji yang aku pertahankan selama ini?! Apa dia tidak Tau berapa banyak lamaran yang aku tolak demi janji itu?! Haah! Kesal! Kesal!...

"KARMA! DASAR BODOH!!"

"Apa yang sedang Kamu lakukan disitu Okuda-san?"

"Eh?"

Tunggu dulu.. suara ini mirip...

"Itona-kun?! Apa yang Kamu lakukan disini?"

"Seharusnya aku yang bertanya! Apa yang Kamu lakukan?! Berteriak-teriak di depan rumah teman lamamu itu tidak baik tahu!" Jawabnya sambil mengorek kupingnya.

"Ma-maaf... A-aku ha-"

Zrash! Seketika hujan turun dengan derasnya. Aku yang sedang emosian tentu saja lebih marah karena terkena sial yang seperti ini.

"Okuda-san! Ayo masuk! Sebelum Kamu basah kuyup!"

"I-iya..!!"

Di dalam rumah Itona

"Ini handuk untukmu! Apa Kamu mau baju Ganti juga?"

"Tidak usah! Aku baik-baik sa- Hatsyi!"

Gawat aku malah bersin disaat-saat seperti ini?! Aduh... Bikin malu aja! 😣😣

"Okuda-san! Kamu sudah mulai bersin! Tunggu sebentar! Aku ambilkan baju Ganti dulu!"

Itona segera berlari menuju kamarnya.

Itona sepertinya sudah mulai berubah... Dia sudah sedikit lebih perhatian dari saat SMP...

"Ma-maaf... Aku merepotkan..,"

"Hem? Kamu tidak merepotkan kok,"
Jawabnya sambil menyodorkan baju gantinya.

Time skip~

Setelah aku mengganti baju, Itona Dan aku duduk di sofa sambil berbincang-bincang.

"Jadi... Apa Ada masalah dengan Karma?"

"E-eh?! Ah.. itu.. hanya masalah pribadi kok, Kamu tidak perlu khawatir.. ha-"

"O-okuda-san?"

Air Mata mulai berjatuhan. Aku sudah mencoba untuk menahan emosiku Tapi mendengar namanya sudah membuatku muak.

"A-aku tidak * apa-apa kok, * tapi * Itona-kun...." (*=Bersin)

"Hem?"

"Tolong... Jangan pernah menyebut namanya lagi.. Mendengar namanya membuatku mual."

________________________________

Next chapter: Christmas special!!!!

Mohon bersabar. 😄

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang