2.1-He is My Son

9.3K 1.6K 207
                                    

Lian membuka matanya, "YATUHAN MARK NGAGETIN WOY" sentak Lian saat mendapati Mark tidur dihadapannya dan dia sudah memakai baju sekolah.

Lian membuka matanya, "YATUHAN MARK NGAGETIN WOY" sentak Lian saat mendapati Mark tidur dihadapannya dan dia sudah memakai baju sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Santai tapi ya, mereka tidurnya di ruang tamu, bukan di kamar kok,

Heh.

"Anjay gila ya lo Mark jam segini udah pake baju sekolah" kata gadis itu sambil menarik narik ujung rambut lelaki dihadapannya itu.

Mark membuka matanya perlahan dan menarik Lian untuk tidur kembali, "Ribut bangetsih sayang"

Lian menghempas tangan Mark kasar dan menariknya untuk bangun, "SADAR WOY ASTAGA MAMA"

Mark akhirnya membuka matanya sempurna, "Apaan sih"

"Lo kenapa udah pake baju sekolah dih"

"Tadi gue bangun tidur bangun tidur terus kak, jadi gue mandi aja"

Mark mengucek matanya pelan, "Abis didepanku ada bidadari, mana bisa tidur"



******



Lian masih terduduk disofa dan males banget untuk bangun, wajar sih ya soalnya jalan aja susah, sedangkan Mark udah duduk di ruang makan yang letaknya sangat dekat dengan tempat Lian duduk, "Kak Lian lapeeerrr" rengek Mark ke Lian kayak anak kecil,

Mark mendekat lalu duduk disamping Lian. Lelaki itu menggandeng dan meletakkan kepalanya di bahu Lian, "Kaaak Mark mau makaann" rengeknya lagi.

Lian mendorong kepala Mark, "Ew jijik"

"Ih! Sumpah laper banget kak, ayo sarapan"

"Beli sendiri noh di depan ada bakso pak Mamat!" ujar Lian sambil menunjuk pintu rumah

"Yailah mana ada dagang buka jam 5 pagi gini"

Lian mendengus, "Ya terus mau lo apa,,,"

"Oh ya—punya bahan masakan gak kak?"

"Ada di kulkas, cek aja"

"Yaudah aku masakin ya?"



*******



"KAK LIAN PANCI DIMANA"

"SPATULA DIMANA WOOY"

"IH KOK GAK ADA SENDOK"

Mark terus-terusan nanya gitu, buat Lian pengen gigitin sofa aja saking keselnya.

Lian akhirnya mencoba buat bangun, "Yaampun udah udah gue aja yang masak"

Mark yang tadinya lagi motong bawang, langsung lari ke arah Lian dan menggendongnya kembali ke sofa, "Udah diem aja! Kamu lagi sakit, biar aku aja. Kamu cuma kasi instruksi doang kok susah"



*******



Selesai memasak, Mark langsung menghampiri Lian dengan membawa nampan makanan, "Yes jadi akhirnya"

"Nunggu lo masak kayak nunggu katak menyusui"

"yeu yang penting makan" Mark mengambil sendok dan akan mulai untuk makan, "Hm kak,,,"

"Ape?"

"Kamu kan lagi sakit,,"

"aku—aku,"

"suapin ya? Mau gak?"



******



Lian dan Mark berangkat bersama ke sekolah, kalau kalian tanya rasanya kayak apa, katanya Lian rasanya tuh kayak udah suami istri tapi pada masih SMA.

Sebenernya Mark udah ngelarang Lian buat sekolah, tapi Lian ngotot, karna mau ada ulangan katanya. Males nyusul, nanti gak bisa kerjasama.

Mark tetap merangkul Lian dari samping, takut gadis itu oleng dan mengantarnya sampai ke kelas,

"Eh kak si anjing mana ya?" tanya Mark sambil melihat ke sekitar

"Siapa?"

Lelaki itu mendapati seseorang yang dicarinya, "Nah itu dia" Mark melepas rengkuhannya, "Kakak masuk aja ke kelas, pelan pelan jalannya, gue ada urusan. Nanti pulang bareng ya"













"OY TIWAI!" panggil Mark ke seseorang yang sedang berjalan bersama teman seperjuangannya—Ten

"Ada urusan apa ya sama gue?"

Mark tersenyum miring, "Banyak"

BUG

Mark melontarkann pukulannya ke Taeyong.

"Maksud lo apa hah?!"

BUG

"Berani ya lo nyakitin kak Lian?"

BUG

"Emang hubungan lo sama dia apa?!"

BUG

"Dia itu orang terspesial di hidup gue Wai, lo buat dia hancur kaya kemaren rasanya tuh gue yang hancur"

Taeyong terdiam, "Kemaren?"

"LO PURA-PURA GATAU HAH?!"

BUG







Ten sudah berusaha menghentikan mereka berdua, tetapi tidak berhasil.

Akhirnya dia memanggil Lian. Sepertinya ini satu satunya cara agar mereka berhenti bertengkar.



Sesampai di tempat kejadian, Mark dan Taeyong sudah menghilang, setelah ditanya, ternyata mereka berdua sudah dipanggil ke ruang BK.

Lian dan Ten buru buru lari ke ruangan itu, disana sudah terlihat ada Mark, Taeyong, guru BK, dan ada papanya Taeyong disana

Karena merasa tidak enak, mereka hanya mendengar percakapan dari luar.

"Jadi gimana ceritanya kalian bisa bertengkar?"

"...." Tidak ada yang menjawab

"JAWAB!"

"...."

"Taeyong ngomong dong!"ucap papa Taeyong

"Ya Mark yang mukulin duluan pah"

"Ya gue kan mukul elo karna lo nyari masalah!" Lian mengintip dari luar dan melihat Mark dan Taeyong saling menatap dengan penuh dendam.

"MARK ORANG TUA MU MANA?!"

Mark tersenyum miris sambil menoleh ke arah papa Taeyong, "Hah, orang tua saya mana peduli"

Papa Taeyong terlihat gusar,

"Tunggu sebentar"



































"Sebenarnya, Mark itu anak saya"

Dream in a Dream | Mark Lee [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang