duapuluhdua

52 9 0
                                    

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Chanyeol melihat-lihat kamarnya.

kamarnya bagus.
dijamin gue bakalan betah tinggal disini.

Chanyeol langsung merapikan baju-bajunya. Saat ia hendak memasukan bajunya ke dalam lemari, ia mendengar namanya di panggil.

Ia langsung membuka pintu kamarnya dan terkejut melihat Rosè.

"Rosè? Ngapain kamu disini?"

"Hmm.. Chanyeol-ssi di panggil sama imo dan ahjusii"

"Hmm.. bisakah kamu tidak memanggilku dengan sebutan seperti itu?"

"Lalu aku memanggilmu dengan sebutan apa?"

"Panggil saja aku oppa"

"Oh.. baik oppa"

"Kajja kita turun"

Rosè mengangguk.

-
-

"Rosè, Sana dimana?"

"Oh dia masih dikamarnya imo"

"Oh begitu.. tolong panggilkan dia ya.. ini udah jamnya makan malem"

"Hmm.. bolehkah saya yang manggil Sana?"- Chanyeol

"Oh boleh.."

Chanyeol tersenyum dan langsung menuju kamar Sana.

-
-

aduh gimanain coba?
gue mau makan malem sama orang itu.
ihh bikes deh.

Sana sibuk mondar mandir di dalam kamarnya. Saat itu juga pintu kamar Sana diketuk.

"Nuguya?"

"Hmm.. naneun Chanyeol imnida"

"Waeyo?"

"Aku kesini disuruh sama imo.."

"Untuk?"

"Sekarang jamnya makan malam.. jadi kamu harus turun"

"Gue ga laper.."

"Sana.. ayo turun"

"Ga! Kan gue udah bilang kalo gue itu ga laper!"

"Sana jangan ngebuat aku berbuat kasar ya"

what?
chanyeol mau buat kasar ma gue?
atutt..

Sana pun akhirnya membuka pintu dan mendapatkan Chanyeol berdiri dengan ekspresi bahagia.

Sana pun akhirnya membuka pintu dan mendapatkan Chanyeol berdiri dengan ekspresi bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MacaronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang