Mulmed : Bang Satria (Senyumnya bikin adem '-')
Malam ini bulan bersinar sangat terang, dengan bentuk bulat sempurna. Suara kepakan sayap jangkrik pun mendominasi keheningan malam ini. Terdengar banyak suara itu, bercampur menjadi satu kesatuan layaknya paduan suara.
Fara membuka laptopnya dan mendapat panggilan video dari Putri. Dia lantas mencari earphone dan memasangkannya di laptopnya. Lalu, mengangkat panggilan tersebut.
Di layar, tampak Putri yang tersenyum sumringah. Dia menggunakan piyama tidurnya yang bermotif beruang.
"Faa. Gue seneng banget." Ucap Putri dari seberang sana. Dia terlihat begitu senang, saking senangnya bahkan dia tak berhenti memeluk teddy bear besar nya.
"Gue ikut seneng ya kak. Dia tadi minta nomor lo gak? Atau id line gitu?" Tanya Fara sambil mengubah posisinya dari duduk menjadi tengkurap.
"Nggak." Putri menggelengkan kepalanya, bibirnya dikerucutkan.
Fara berpikir bagaimana caranya agar Derry bisa meminta nomor Putri dan menghubunginya duluan. Bukan sebaliknya. Meskipun Putri suka pada Derry, Fara tidak mau Putri yang menguhubungi Derry duluan. Karena bisa saja Derry membencinya akibat sikap agresifnya.
"Saran gue sih, lo jangan chat dia duluan kak. Kalo dia udah suka sama lo, dia pasti bakalan chat elo ko. Jadi sabar aja ya. Kita lakuin dulu beberapa langkah selanjutnya supaya si Derry suka sama lo." Ucap Fara menyarankan.
"ALE, SINI SAYANG!" Teriak Lina, Mama Fara.
"Kak, udah dulu ya. Besok kita lanjut lagi. Bye!" Fara mematikan panggilannya setelah Putri mengiyakannya.
Dia lalu keluar kamarnya dan pergi menghampiri Mamanya. Awalnya Fara pikir mungkin Vano yang datang, tapi mana mungkin juga. Padahal kan tidak ada PR, jadi tidak mungkin Vano memberinya contekan.
"Ada apa ma?" Fara menoleh ke Mamanya yang berada di ruang keluarga bersama dua orang cowok. Betapa terkejutnya dia ketika melihat siapa cowok tersebut.
Cowok tersebut berdiri dan merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. "Miss me?" Tanya cowok itu.
Fara langsung melompat dan memeluk cowok itu. Dia adalah Satria Pratama, anak sulung Lina dan Farhan sekaligus kakak dari Fara. Sudah beberapa tahun kebelakang dia tidak bertemu Satria karena dia mengikuti sekolah Angkatan Militer. Oleh sebab itu, Satria lebih banyak menghabiskan waktunya di asrama.
Sekarang rambutnya dipotong cepak membuat Fara kesulitan untuk menjambaknya. Dulu, rambut Satria tidak seperti ini. Dia memiliki potongan rambut layaknya oppa Korea yang tentunya sangat mudah untuk dijambak.
Fara masih memeluk Satria erat tanpa berniat untuk melepaskannya. Namun, Satria melepaskan pelukannya dan menangkup wajah mungil Fara dengan kedua tangannya yang kekar. Diciumnya seluruh permukaan wajah Fara dari kening, mata, hidung, dan pipi, kecuali bibir. Karena menurutnya yang berhak mengambilnya hanyalah calon suami Fara kelak.
Setelah itu, mereka kembali berpelukan layaknya teletubies. Tapi, ketika Fara melirik cowok yang tadi duduk di samping Satria dia langsung melepaskan pelukannya. Cowok itu tersenyum memandangi Fara yang dengan agresif memeluk Satria. Wajah Fara memerah, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Siapa bang? Gebetan lo?" Tanya Fara pada Satria sedikit berbisik.
"Bukanlah. Gue masih normal kali!" Cibir Satria sambil mencubit hidung Fara.
"Dia temen gue, dia bakalan nginep beberapa minggu disini." Tambah Satria.
"Ini adek kecil gue, Fara namanya." Satria membawa Fara ke hadapan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mak Comblang
Teen FictionApa yang ada dipikiran kalian tentang MC? Tidak-tidak. Bukan MC yang membawakan acara, tapi MC kali ini adalah gelar 'Mak Comblang' yang diberikan untuk Faradilla Aleisha, siswi yang duduk di bangku kelas 1 SMA itu. Dia terkenal mahir dan lihai dala...