Kamera Tua

9 3 0
                                    

Pagi ini cuaca sangat cerah, cahaya matahari menembus kaca-kaca jendela membangunkan sepasang kekasih yang sedang tertidur dengan saling memeluk satu sama lain.

"Lila, bangunlah" aku mendengar suara sandi yang menyapu lembut rambutku.

"eoh? sudah pagi ne?" tanyaku melihat wajahnya yang sangat dekat denganku sambil tersenyum.

"nde, bangunlah. kita harus pulang sekarang" ucapnya sambil memakai bajunya.

"nde chagi" jawabku malas.

"pakai dulu bajumu, aku gak mau semua orang melihatnya"

Seketika aku membelalakkan mataku dan melihat tubuhku yang sedang tertutup selimut. "mwoo?? kenapa aku tidak memakai baju?" tanyaku sambil menutupi tubuhku.

"tenang chagi, aku tidak melakukan apa-apa kepadamu. Kau ingat, tadi malem kau sangat-sangat kedinginan, aku tidak ada jalan lain kecuali melepaskan  pakaianmu karena pakaianmu sangat basah chagi . "
Aku diam dan mencoba mengingatnya "bajja, aku memang sangat kedinginan tadi malem. dan sandi? dia juga terserang demam tadi malem, apa dia baik-baik saja?" batinku melihat ke arahnya yang sedang melihatku bingung.

"kau marah kepadaku chagi?" tanyanya

"anniieoo, mianee aku sudah memarahimu tadi" ucapku sambil menundukkan kepalaku.

"ghwencana, pakaila bajumu sekarang. ini sudah kering" ucapnya sambil memberikanku baju yang ternyata sudah kering.

"aku keluar ne?"

"nde" jawabku.

Aku sudah siap memakai bajuku, dan sepatuku yang masih lembab, dan tas yang isi didalamnya sudah tidak bisa di selamatkan karena hujan tadi malam.

Aku keluar dari ruangan ini, dan aku melihat sandi yang menyalakan sepeda motornya.
Aku menghampirinya yang mencoba menghidupkan sepeda motornya

"wae gurae chagi?" tanyaku

"molla, sepertinya tidak mau menyala" jawabnya sambil terus menyalakan sepeda motornya.

"jangan dipaksakan, sepertinya karena hujan tadi malam. kita jalan saja. manatau di jalan ada bengkel"

"kau tidak apa berjalan?"

"nde, arasso. apa kau lupa aku ini gadis yang sangat kuat?"

" ara, aku tau Lila adalah gadis yang sangat kuat, apalagi berjalan sejauh apapun itu. tetapi ingatannya sangat lemah. hahaha"

Aku memukulnya karena dia habis meledekku.

Kamipun berjalan beriringan bersama sepeda motor sandi. Disepanjang jalan kami bercerita, tak banyak orang-orang pejalan kaki menyoroti kami karena kemesraan kami mungkin. Ohh.. tidak, karena kami memakai seragam sekolah dihari libur.

Sampailah kami dibengkel yang ada di pinggir jalan. Aku duduk melihat sandi dan karyawan bengkel yang sedang membetulkan sepeda motornya. Ya ku akui sandi tau banyak tentang mesin, karena itu adalah kesukaannya sejak aku mengenalnya dulu.

Sepeda motor sandi telah selesai diperbaiki, setelah menunggu kurang lebih 40 menit. kami menuju rumahku.

"Akhirnya sampai" ucap sandi mematikan sepeda motornya

"nde, tidak mau masuk kedalam dulu?" tanyaku.

"lain kali saja, aku mau membersihkan badanku. ini sangat risih"

"kenapa tidak membersihkan nya dirumahku saja?"

"lain kali chagi.. apa begitu rindunya sampai tidak mau kita berpisah?"

You'll also like

          

"annieeoo.. "

"kalau kau mau nanti siang kita akan pergi? apa kau mau chagi?"

"nde"

"baiklah kujemput ne? kita akan makan siang bersama"

"arasso"

"aku pulang dulu ne? sampai bertemu nanti siang chagi" ucapnya sambil mencium keningku.

Aku tersenyum, dan dia pun kembali menghidupkan sepeda motornya dan pergi dari hadapanku.

Aku melihat bagasi rumah, memastikan si black sudah sampai dengan selamat. dan ternyata sepeda motorku itu udah duduk manis didalam. Aku menuju pintu rumahku. dan mengetuknya. tetapi tidak ada jawaban.

"Aku pulang!!" teriakku sambil membuka pintu.

Tidak ada yang menyambut seperti biasa dan rumah sangat sepi.

"eonnie, Fingky, Diah, Ovi! dimana kalian? apa kalian tidak dirumah??" teriakku lagi.

Aku menuju kamarku, dan bersiap-siap untuk mandi. Aku mengambil ponselku yang ternyata mati. aku mengecas ponselku. dan aku melanjutkan acara mandiku.

"kemana semua orang? apa mereka semua pergi?" gumamku sambil mngeringkan rambutku. Aku menyalakan ponselku. dan mencoba menelfon kakakku.

tut.tut.tut
aku masih menunggu suara kakakku disana.

"halo? eonnie? eonnie oediie??"

"eonnie lagi di swalayan sayang sama fingky, apa kau sudah pulang?"

"nde eonnie" "kemana semua orang eonnie?"

"mereka tidak ada lagi dirumah?"

"nde, rumah kosong sewaktu lila masuk, dan pintu juga tidak dikunci "

"hiss mereka selalu saja begitu. yasudah eonnie sebentar lagi akan pulang"

"nde, jhaljayoo eonnie"

tut.tut.tut. panggilan terputus.

"eonnie sesukanya saja mematikan ponselnya" gumaku kesal dan meneruskan melakukan pengeringan rambutku.

Aku menuju dapur dan mencari makanan yang bisa dimakan. perutku sangat lapar sekarang. Aku menemukan kimci di dalam kulkas. aku mengambilnya dan memakannya.
sekejap semangkuk kimci habis ku makan. Aku sangat kenyang sekarang.

Aku menuju kamarku, menyalakan mp3 dan merebahkan tubuhku di kasur.
Aku melihat jam dinding yang menunjukkan angka 09.30 pm.
Sesekali aku ikut bernyanyi dengan lagu yang ku dengar.
Dan karena alunan lagu membuatku mataku berat.
"lebih baik aku pasang alarm dan tidur sebentar" gumamku sambil menyetel alarm pukul 11.00 pm. dan menyelimuti tubuhku sambil menutup mataku.

"chagi, bangunlah" suara itu kembali terdengar di telingaku.

"apa aku sedang bermimpi? suara sandi terus terdengar ditelingaku" gumamku yang masih menutup mata.

"ini tidak mimpi lila, bangunlah. ini sudah siang. kita harus keluar sekarang"

sapp! mataku terbuka. dan kulihat sandi yang sudah berada di tepi kasurku.
"sejak kapan kau ada disini?" tanyaku mencoba mendudukkan diriku.

Dia melihat jam tangannya" 1 jam yang lalu" ucapnya.

"wae? kenapa baru membangunkanku sekarang? sudah jam berapa ini? tunggu ne aku akan bersiap-siap dulu" ucapku sambil bangun dari kasurku dan menuju kamar mandi, lalu membuka lemari pakaianku. dan kembali lagi ke kamar mandi. begitulah hepotnya aku sekarang.

"TIME" (Saksi Sebuah Perjalanan Kisah Cinta) (END) (Masa Revisi)Where stories live. Discover now