10*

2.6K 112 6
                                    

"Lo ngomong apa aja tadi sama Zidan?" tanya Bintang saat keluar kelas bersama Rafa. Sedari tadi gadis itu memang penasaran dengan obrolan antara Rafa dan Zidan.

"Gue cuma minta maaf." jawab Rafa tanpa menoleh pada Bintang. Pandangannya tetap lurus menatap ke depan.

Bintang mengernyitkan dahinya bingung,"Minta maaf?buat apa?emangnya lo punya salah sama dia?"

"Jelas gue punya salah sama dia."

"Apa ini soal Rana?"

Rafa mengangguk membuat Bintang mendengus sebal."Ngapain sih lo minta maaf cuma gara-gara cewek itu?gak ada kerjaan banget!"

"Kalau gue gak minta maaf,maka persahabatan gue sama Zidan bakal hancur."

"Raf,lo kan bisa minta tolong sama gue buat ngomong sama Zidan. Lagian lo masih ada gue,kok. Sebagai sahabat lo." ujar Bintang meyakinkan Rafa membuat lelaki itu tersenyum tipis.

"Thank."

***

"Yuk,pulang!" ajak Zidan begitu ia sampai di kelas Rana. Rupanya gadis itu sudah menunggunya di depan kelas.

"Tumben agak lama. Biasanya kalo bel pulang udah bunyi lo langsung ngacir kesini." sahut Rana.

"Tadi ada urusan bentar sama Rafa."

"Rafa?"

"Iya. Tadi Rafa minta maaf atas sikapnya sama gue.Lo nyangka gak?gue sih gak nyangka dia bakal minta maaf sama gue."

Rana menggelengkan kepalanya tidak percaya. Apa benar yang meminta maaf pada Zidan adalah seorang Rafa?

"Kok gue gak percaya,ya?" ucap Rana membuat Zidan terkekeh."Udah gak usah dipikirin. Yuk,balik!"

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju parkiran. Sepanjang perjalanan banyak tatapan tidak suka yang ditunjukan oleh para siswi lain terhadap Rana.Mungkin mereka tidak suka saat Rana jalan dengan Zidan yang notabene-nya adalah siswa yang terkenal di sekolah.

"Dan,fans lo tuh,nyeremin amat." bisik Rana sambil menatap para siswi itu dengan was-was.

"Santai aja kali. Mereka gak makan orang ,kok." sahut Zidan dengan santai seolah ini sudah sangat biasa baginya.

"Yeee,elu sih santai. Gue kan gak biasa di tatap kayak gitu." cibir Rana.

"Iya,iya.Yaudah cepet naik."Zidan pun menaiki motornya diikuti oleh Rana. Dan dalam hitungan detik,motor sudah melaju meninggalkan area sekolah.

***

" Thanks,ya."ucap Rana saat ia sudah sampai di rumahnya. Gadis itupun menyerahkan helm yang dipakainya pada Zidan."Lo gak mampir dulu?"

Zidan menggeleng."Ran."

"Ya?"

"Besok kan libur. Lo ada acara gak?" tanya Zidan.

Rana berpikir sejenak, "Hmm..  kayaknya sih gak ada. Kenapa?lo mau ngajak gue jalan,ya?haha..keebak banget lo."sahut Rana sambil terkekeh geli.

" Dih,kok lo bisa tau,sih?"

"Tau gak sih?cara lo ngomong itu kayak mau ngajak gebetannya nge-date tau gak?"

"Ya lo itu kan emang gebetan gue,Ran." batin Zidan.

"Hehe.." Zidan cengengesan."Jadi?lo bisa gak besok?"

"Gue sih bisa aja.Lagian kalo hari libur gue bosen dirumah mulu."

RANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang