TIGA

160 30 15
                                    

Berendam di dalam air hangat ini,sangat cocok untuk tubuhku sekarang. Aku juga kembali bisa merasakan ujung jari kakiku yang telah hampir beku akibat suhu udara yang sangat dingin ini.

Rasanya aku dapat menenangkan diriku di dalam bak mandi yang terbuat dari aluminium ini, tubuhku juga kembali seperti pada saat aku dirumah. membicarakan tentang rumah, sepertinya aku tidak ingin pulang untuk saat ini, apalagi sampai mendengar ocehan tidak penting nenek sihir itu, tapi aku pikir sekarang cuma satu orang yang dapat kurindukan, itu ayahku. Setiap kali aku merindukannya, biasanya aku memandangi foto dirinya bersama ibuku di atas meja kamarku. Itu sedikit bisa menghilangkan kerinduanku padanya.

Lamunanku terhenti ketika seorang wanita tadi masuk ke dalam kamarku. Dia membawa sebuah handuk yang di lipat, dan juga sepertinya baju hangat. Yah memang aku membutuhkan baju lagi, karena seragam yang tadi kugunakan tidak cocok untuk suhu dingin disini.

"Ini baju, dan handukmu nona" ucapnya sedikit menundukkan kepalanya. Dia tidak ingin aku melihat salah satu matanya di kening. Aku masih belum mengerti apapun yang terjadi disini,apalagi ratu tadi mengatakan ada bangsa lain, mungkin saja masih banyak makhluk aneh seperti mereka.

"Yah, kau bisa meletakkannya di atas tempat tidur itu." Aku menghela nafasku,"bisakah aku menanyakan sesuatu?"

Wanita itu mengalihkan pandangannya ke arahku, terlihat kedua ujung mulutnya mulai naik membentuk sebuah senyuman. Dia adalah wanita yang sempurna menurutku,ketika tidak terbentuk mata yang berada di keningnya. Rambut panjangnya tampak merah merona, mungkin dia sangat cantik di bangsanya.

"Yah, ingin bertanya apa nona?"

Suara lembut dirinya sama seperti ibuku, aku sangat mengingat hal itu. Itu ketika aku berbuat salah, dengan memecahkan sebuah gelas di dapur. Ia sama sekali tidak tampak kesal di wajahnya, dia hanya mengatakan kepada diriku dengan lembut, untuk berhati-hati. Tidak seperti si nenek sihir itu, aku tidak ingin mengingat perlakuan yang ia berikan kepadaku.

"Seberapa luas daerah kekuasaan kerajaan ini?" Tanyaku kepadanya, mungkin aku bisa mengetahui sedikit tentang tempat ini.

"Daerah kekuasaan ratu Sandra sangat luas. Tapi, semua orang harus tinggal di balik tembok kerajaan. Atau kau bisa di anggap pemberontak."

Pemberontak. Batinku, apa mungkin ada pemberontak. Tampaknya ratu ini sangat baik dalam memperlakukanku, mungkin mereka ingin merebut tahta ratu Sandra.

"Kenapa mereka memberontak?" Tanyaku untuk memastikan yang di pikiranku benar, mungkin juga wanita ini punya jawaban lain.

Tangan kanan wanita itu mulai memegang leher bagian kanannya,"aku tidak bisa mengatakan apapun, maafkan aku." Dia sedikit menundukkan kepalanya, dan mulai berjalan keluar dari ruangan dengan sedikit tergesa-gesa. Aku dapat melihat sebuah element salju menempel di leher bagian kanannya, pikiranku terasa aneh melihat hal itu.

Aku melihat element salju yang berbentuk seperti clover berserambi lima di leher pria yang menggendongku tadi, dan dia juga memegang leher bagian kanannya ketika dia berbuat salah, begitu juga sekarang wanita ini sepertinya tidak ingin terjadi sesuatu pada lehernya. Mungkin ini yang dilakukan ratu itu agar para pekerja di kerajaannya tidak mengkhianati dirinya.

Aku menyudahi berendam di dalam bak mandi aluminium itu, dan menuju ke arah atas tempat tidurku untuk mengambil handuk. Sepertinya baju yang di berikan wanita tadi sangat cocok untukku. Dia juga memberikan mantel di bawah baju itu, mantel ini tampak tebal dan bewarna hitam,dengan bulu-bulu halus yang lembut, ini yang aku butuhkan sekarang.

***

Aku sudah keluar dari ruangan kamarku, dan langsung mengikuti seorang wanita pelayan ratu Sandra yang lainnya. Dia menunjukkanku sebuah tempat yang dapat melihat ke arah luar kerajaan, lebih tepatnya di belakang. Aku sedang melihat seorang wanita yang duduk di kursi besar, seperti singgasana yang sedang menatap ke arah luar. Dia adalah ratu sandra, dan juga di sampingnya terdapat dua cangkir minuman, aku belum tau pasti itu apa. Ini seperti ruangan, tapi dinding depannya untuk melihat hal yang berada di depan kita, seperti sekarang aku melihat sebuah ujung gunung es yang tinggi.

F R E Y A : Winter Queen and the Crystal stone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang