Youre not Sorry Dear 12

2.1K 173 11
                                    


-Sequel From Too Little Too Late-

-Youre not Sorry Dear 12-

©Masashi Kishimoto

Menma x Fem Naruto x Sasuke x Shion

Hurts, Drama, Romance, Comfort

Mature Content

.

.

.

hanya keheningan malam yang kini menemani Sasuke dikamarnya. Sedangkan Shikamaru baru saja meninggalkan dirinya sendirian didalam kamar. Entah Shion masih ada diluar atau sudah pergi. Rasa sakit yang kini dideritanya hanya bagian dari sedikit luka yang pernah dia torehkan untuk kekasihnya, Naruto. Ya Sasuke masih menganggap Naruto kekasihnya, meskipun mungkin Naruto tak menganggapnya lagi demikian. Biarlah, itu jadi urusannya nanti.

Kini Sasuke tahu bagaimana rasanya kehilangan. Mungkin jika dahulu dirinya tidak melakukan hal itu, oasti Naruto masih berada disisinya dan ta mungkin tega melakukan hal ini padanya.

Luka sayatan dilehernya masih terasa basah dan begitu perih, hingga rasanya untuk menelanpu n harus bersusah payah dilakukanya.

"Naru, jika semua rasa sakit dari smua luka yang kau berikan padaku bisa membuatmu memaafkanku maka lakukanlah".

Selalu penyesalan datang belakangan dari semua hal yang telah kita lakukan. Dan rasa sakit, kecewa yang menggerogoti hati tak akan mungkin bisa tergantikan dengan apapun. Luka-luka itu belum seberapa. Hanya mungkin semuanya hanya akan terasa semakin menyiksa jika dirinya sudah tak bisa melihat kembali sosok Naruto.

Beruntung dirinya tidak kehilangan Naruto lagi, hanya sekedar melihat wujud Naruto yang nyata dan bukan sekedar ilusi merupakan obat yang manjur untuk Susuke saat ini. Wanita yang dulunya periang, sangat ramah, dan begitu hangat kini menjelma menjadi wanita bak dewi pencabut nyawa. Tak ada satupun yang bisa menebak apa yang ada dipikirannya. Sekalipun ayahnya, Minato.

.

.

.

Naruto masih berkeliling ditengah kota tanpa seorangpun yang menemaninya. Tatapannya kosong, pijakannya lemah. Begitu gelap tak tersentuh. Udara semakin dingin dan Naruto tak berniat sedikitpun untuk kembali pulang ke kediamannya.

"Sebaiknya aku ke Pub saja"

Diujung jalan terdapat Pub, atau tempat hiburan malam tempat mtujuan akhir jika memang Naruto tak berkeinginan untuk pulang. Kaki Naruto melangkah mantap dan tak ada yang dapat menampik jika penampilan Naruto malam ini cukup membuat mata para lelaki hidung belang didalam Pub merasa ingin mendekati dan mengajaknya untuk sekedang One Night Stand.

"Aku minta Tequilla", ujar Naruto kepada Bartender saat dirinya menduduki kursi kosong tepat dihadapan sang bartender.

Tak lama Naruto sudah menghabisnya 5 gelas tequilla dan tak ada tanda-tanda dirinya mabuk. Hanya ada rasa kesal yang kini membuncah. Hingga gelas yang baru habis isinya itu diremasnya hingga retak dan melukai tangannya sendiri.

"Hay, apa au boleh duduk disini?", tanay seorang tamu laki-laki yang berusaha menggodanya.

"Jika bangku itu kosong maka duduklah, jangan mengganggu!", hardik Naruto.

"Baiklah, boleh aku membayarkan minumanmu?"

"Kau fikir aku memintamu untuk membayarkan minumanku, Haaah?"

Kamu akan menyukai ini

          

"Hey, aku hanya menawarkan!!"

"Tak perlu berpura-pura baik!"

"Baiklah kalau begitu, bagaimana jika kau ikuti aku gadis manis"

Laki-laki itu menggoda Naruto yang memang dalam mood terburuknya selama ini. Bagaimana tidak saat ini Naruto hanya menatap dingin kepada laki-laki yang menggodanya. Bukan hanya ucapan tapi laki-laki itu sudah mulai berani untuk menggerayangi tubuh Naruto yang hanya menggunakan T-shirt Vneck dan celana Hot pants.

"Kau tak takut mati pak Tua?", tanay Naruto bermain-main.

"Tidak apalagi jika Malaikat pencabut nyawanya seperti dirimu"

"Baiklah, mari aku antarkan kau ke tempat peristirahatana terakhirmu Pak Tua!!'"

Naruto meraih botol minuman dihadapannya dan memecahkan bagian bawah botolnya dengan cara memgang yang terbalik. Semua orang terpekik saat Naruto dengan santainya menggoreskan pecahan botol itu ke arah tangannya sendiri.

"Heeey, apakah aku masih cantik Pak Tua?"

"Kau Freak!!"

"Aku bukan Freak tapi aku Naruto, Uchiha Naruto"

Naruto mengayunkan botol yang sudah pecah itu ke arah laki-laki yang tadi mengganggunya. Tak ada satupun yang berani mendekati Naruto karena kondisi Naruto sekarang berbahaya bagi orang-orang disekitarnya.

"Bukankah tadi kau rela mati jika malaikat kematianmu adalah aku, Pak Tua??"

"Jangan mendekat, aaaaaaaaaaaaaakh "

Teriakan dari laki-laki yang baru saja berani membangunkan sisi Naruto yang lain, tubuhnya tertancap pecahan botol yang bersarang di kaki kirinya. Darah segar mengucur dan Naruto hanya tersenyum manis. Menunjukan kepuasanya.

"Wanita gila"

"Bukankah tadi kau bilang aku wanita cantik? Aku sangat sedih mendengarnya!!"

Keributan yang diperbuat Naruto membuat suasana Pub menjadi mencekam, karna bukan hanya satu botol yang di buatnya pecah dan ditancapkannya pada laki-laki yang tadi menggodanya. ruangan yang semula berbau asap rokok dan alkohol dari berbagai merk minuman yang disuguhkan pihak pengelola Pub, kini berubah menjadi bau amis darah.

Bukan hanya lelaki yang tadi menggodanya saja, tapi petugas yang berusaha untuk menghentikan Narutopun kini ikut terluka. Wanita penghibur yang biasanya memasang wajah menggodanya kini berganti dengan wajah ketakutan karena ditempat dirinya bekerja kini telah berubah menjadi arena perkelahian antara Naruto dan semua petugas. Bukan kalah, namu satu persatu petugas keamanan mulai merasa kewalahan dengan sikap agresif dan tak tersentuh dari Naruto.

"Panggilkan Menma, dia putri dari Minato. Dan aku mengenalnya", teriak seorang lelaki muda yang kini berusaha menahan serangan Naruto yang mematikan. Bukan hal mudah untuk menenangkan Naruto yang kini seolah menjelma menjadi sosok lain. Namun ini bukan keinginannya, ini seperti keharusan untuk membuat Naruto tenang sebelum Menma datang.

"Apa yang kau lakukan disini Gaara?"

"Aku hanya ingin minum, tapi kau malah merusak acaraku"

"Oh kau boleh bergabung dengan acara dadakan yang aku mulai beberapa menit yang lalu''

"Hey, seharusnya kau jangan berulah. Ini adalh malam puncak acaraku jadi kau seharusnya bersikap manis jangan membuat suasana menjadi mengerikan seperti ini"

"Kau ingin bermain denganku, Gaara?"

"Tidak ada pilihan lain Uchiha Naruto aku akan meladenimu", dan seketika kepribadian Naruto berubah

Tak ada cara lain selain mengalahkan Naruto untuk saat ini, karena dengan dirinya yang merasa kalah maka akan kembali kesadarannya yang sebelumnya. Karena Gaara tau jika emosi Naruto yang seperti ini tidaklah stabil.

Sabaku Gaara adalah teman akrab Menma saat di Amerika, sedikit banyak dirinya tahu gangguan psikologis yang menimpa Naruto akibat dari sikap egois dari laki-laki yang dulu dicintainya. Setahunya dulu Naruto tidak pernah sampai lepas kontrol seperti ini. tapi apa boleh buat ini yang harus dilakukannya agar tak ada lagi yang terluka. Dan dirinya pun harus berhati-hati, karena penyebab dari sikap dingin Naruto berasal dari rasa sakit dan penghianatan yang diterimanya dimasa lalu. Jangan menyakiti hati siapapun jika kau tak ingin sikap orang lain berubah padamu.

"Naruto, setelah ini bagaimana jika kita makan ramen dikedai paman teuchi yang pernah kau ceritakan padaku waktu itu?"

"itu hal mudah, tapi untuk sekarang kau jangan menghalangiku!"

"Apa gunanya kau melukai banyak orang?"

"Karena mereka terlebih dulu menggangguku. Aku hanya duduk untuk minum"

"Kemana Menma?"

"aaaaakh Sasuke ada diapartemen bersama dengan wanita jalang itu!"

'Sasuke? Bukankah yang aku tanyakan adalah Menma?' , ini kondisi yang patut diwaspadai. Karena sosok Menma sangat mirip dengan lelaki yang disebut Naruto. Dan itulah alasan Naruto mengapa dirinya bisa dekat dengan Menma, karena kemiripan keduanya hanya dibedakan dengan Iris mata mereka. Dirinya harus memastikannya sendiri, karena Menma mencintai Naruto. Dan Dirinya menganggap Naruto seperti adik yang tak pernah dimilikinya.

"Baiklah ayo lawan aku kalau begitu!"

Terjadi perkelahian sengit antara Naruto dan Gaara, mereka bukan hanya membuat semua pengunjung memandang ngeri karena perkelahian mereka. Tapi juga dibuat takjub karena keduanya saling jual beli serangan.

Terlihat sudut bibir yang membiru diwajah cantik Naruto. Sedangkan Gaara mendapatkan luka gores didahi. Tak dihiraukan banyak luka disekujur tubuh karena Naruto adalah lawan yang tangguh sekalipun dia Wanita.

"Gaara biar aku membiusnya!"

Menma datang dengan membawa obat bius untuk menenangkan Naruto yang kini berada di tahap depresi akut. Kebenciannya terhadap Sasuke bercampur dengan rasa rindu. Yang membuatnya takut akan pengkhiatan yang dilakukan Sasuke dulu. Sedangkan amarah Naruto pasti tersulut karena bertemu dengan Shion. Tak salah lagi karena Shion adalah biang dari rasa depresi yang dialami Naruto saat ini.

Tak lama Naruto kehilangan kesadarannya, dan jatuh ke pelukan Menma yang memang sudah bersiap untuk mengevakuasi Naruto.

"Thanks, karena kau menghubungiku Gaara"

"Ini bukan apa-apa, karena aku tak menyangka jika aku akan bertemu dengan Naruto ditempat seperti ini dengan keadaan yang mengerikan"

"Hei, kau juga mengerikan dengan luka seperti itu. Kau ikut aku kita keapartemenku"

"Haaaaah, baiklah pa dokter detektif"

.

.

.

.

tbc

sorry for typos

Youre Not Sorry DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang