Part 3

970 81 0
                                    

Ali Pov

Karena hari ini adalah weekend jadi aku menghabiskan waktu ku di rumah. Saat sedang santai melihat tv aku melihat adik ku keluar dari kamar dengan pakaian yang sangat rapi.

"Kamu mau kemana?" tanya ku pada nya

"Mau ke mall bentar bang."

"Ke mall? Sama siapa? Cowok ya?"

"Enggak kok sama teman aku cewek kok."

"Abang gak percaya. Abang mau ikut kamu buat mastiin kamu pergi sama cewek apa cowok."

"Ih abang, gak usah ikut di rumah aja."

"Kamu pilih abang ikut apa kamu dirumah aja gak usah keluar."

"Yaudah abang boleh ikut." katanya pasrah

"Yaudah tunggu bentar abang mau ganti baju sama sekalian ambil kunci mobil dikamar. Tunggu jangan pergi awas kalau kamu pergi."

"Iya bang Giselle tunggu."

Setelah itu aku bangkit dan berjalan menuju kamar ku dan berganti baju. Bukan nya aku tidak mengijinkan nya pergi tapi aku hanya takut dia pergi dengan pria. Karena dia pernah mengalami kisah cinta yang buruk dengan pacarnya.

Aku hanya takut dia akan tersakiti lagi. Seburuk-buruk nya kisah cinta Giselle lebih buruk kisah cintaku. Setelah selesai berganti baju aku langsung mengajak Giselle berangkat dengan mobil ku. .

Sampai di sana teman Giselle belum datang. Aku memutuskan untuk ke toilet sebentar, setelah dari toilet aku melihat sudah ada orang yang duduk di meja Giselle.

Saat aku bertanya pada Giselle aku melihat teman nya menoleh ke arah ku. Melihat teman Giselle rasanya lutut ku lemas. Ternyata teman nya itu adalah orang yang kucari selama ini.

Dia mengajak ku berkenalan seolah olah kami belum pernah bertemu sebelum nya. Aku tahu dia pasti marah padaku aku pun mengikuti kemauan nya yang menganggap kami baru bertemu.

Aku duduk didepan nya. Dari sini aku bisa puas memandang wajahnya yang tidak banyak berubah. Saat aku sedang fokus melihat Prilly tiba-tiba ada seorang gadis kecil yang menghampiri nya. Yang membuat ku semakin terkejut adalah gadis kecil tersebut memanggil prilly dengan sebutan Mama

Lalu Giselle pergi membeli es krim setelah menawari ku dan Prilly. Saat Giselle pergi meninggalkan kami suasana menjadi canggung aku tahu bukan hanya aku yang merasa begitu dia pasti juga begitu.

Saat melihat wajah gadis kecil itu aku seperti melihat wajah ku waktu kecil hanya dalam wujud perempuan. Mungkinkah gadis itu adalah anak ku, anak yang dikandung nya beberapa tahun yang lalu.

Giselle kembali dengan es krim di tangan nya lalu dia memberikan es krim itu kepada gadis kecil itu. Lalu gadis kecil itu menatap ku mungkin dia baru sadar bahwa ada aku di sini.

Giselle memperkenalkan kami berdua. Hingga aku tahu bahwa nama gadis kecil itu adalah Rain. Setelah selesai makan makan es krim kami keluar dari rumah makan tersebut.

Saat melewati area bermain anak aku melihat gadis itu merengek pada Prilly supaya dia bisa bermain. Tapi sepertinya Prilly tidak mengizinkan hingga anak itu hampir saja menangis.

Akhirnya anak itu bermain dia area bermain ditemani oleh Giselle. Yang berarti aku harus tinggal berdua dengan Prilly. Aku tahu bahwa dia tidak nyaman hanya berdua bersama ku.

"Bagaimana kabar mu?" kataku mencoba mengakhiri keheningan diantara kami.

"Baik" jawab nya singkat

"Aku gak nyangka ternyata kamu kenal sama Giselle"

"Gue juga gak nyangka Giselle punya kakak yang brengsek"

Bregsek mungkin kata kata itu sangat cocok untuk diriku setelah apa yang terjadi diantara kami. Dan sekarang dia menggunakan bahasa lo-gue tidak bahasa aku-kamu seperti tadi yang bertanda bahwa dia sangat marah padaku atau lebih tepat nya benci padaku.

"Anak mu sangat cantik"kataku mencoba mengalihkan pembicaraan

"Ya sangat cantik tapi sayang ada orang yang ingin melenyapkan nya bahkan sebelum dia lahir kedunia. Orang yang seharus nya dia panggil dengan sebutan ayah tapi menginginkan kemtian nya."

Kata kata nya benar benar menohok ku. Aku ingat dulu aku memang menginginkan dia mengugurkan kandungan nya karena ada sesuatu yang tidak kuceritakan ke pada nya sampai saat ini. Dulu saat aku ingin menemui nya dan menjelaskan nya dia sudah pergi meninggalkan ku.

Setelah perkataan itu keheningan kembali terjadi diantara kami. Saat aku ingin menjelaskan perihal masa lalu kepadanya Giselle dan Rain telah kembali menghampiri kami.

Setelah itu aku mengikuti mereka memasuki satu demi satu toko yang ada di mall sampai di depan sebuah toko boneka Rain meminta boneka doraemon berwarna pink yang berukuran cukup besar.

Setelah merayu ibunya akhirnya Rain mendapatkan boneka tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah merayu ibunya akhirnya Rain mendapatkan boneka tersebut. Aku tersenyum melihat nya dia persis seperti Prilly jika berhubungan dengan doraemon. Dulu Prilly juga sering merayuku untuk membelikan boneka doraemon yang dianggap nya lucu, padahal dia sudah memiliki banyak boneka doraemon di rumah.

Tapi itu adalah kejadian beberapa tahun yang lalu. Melihat mereka aku ingin meminta kesempataan kedua dan menjelasakan kejadian beberapa tahun yang lalu. Tapi sepertinya aku harus berusaha keras mengingat  Prilly yang sepertinya sangat membenciku.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Vote and Comment

Perjalanan Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang