Drrttt...
Getaran hp ditangan Maria membuatnya menghapus air matanya.
"Hola? "
"Lo dimana mar?" Suara Joel terdengar dari sebrang sana
Dengan lemas Maria menjawab "Ditengah jalan"
"Lah buzet ngapain lo?! Maksud lo?! " Joel terdengar khawatir
"Kak Fernando tadi suruh gue behenti. Dia bilang dia ada urusan. Jadi ya udah gue turun dari mobil"
"Jadi lo dimana sekarang? "
"Gak tau"
"Yalord. Ya udah kirim lokasi lewat line. Gue jemput lo"
"Iya"
•••
Joel menyetir mobil uring-uringan. Dirinya panik bukan main. Sehabis mendapat telfon dari Maria, dirinya bingung setengah mampus.
Itu anak ngapain diem ditengah jalan sih? Kenapa dia kagak balik aja! Grab, gojek, taksi berjibun anjir. Ya Tuhannnn.
Sambil menyetir, tangan kiri Joel memegang hp. Jarinya mengetik huruf abjad yang tertera di keyboard
Joel: send location
Maria: Maria send you a location
Joel: ok tunggu gue.
***
Krittt! Joel menginjak pedal rem. Mobilnya berhenti tepat dikiri jalan. Matanya menangkap sosok yang sedang terduduk diam ditengah jalan sepi.
Joel tau itu siapa. Dengan cepat ia keluar dari mobil dan menghampirinya.
"Mar.. " Joel tepat berdiri dihadapan Maria sekarang.
"Joel.. " Maria melihat keatas. Joel membantunya berdiri.
Tatapan yang sendu serta mata sembab terlihat dari wajah Maria. Joel tau. Cewek dihadapannya ini pasti habis menangis.
Hup! Joel memeluk Maria erat. "Lo gak apa kan? Gue khawatir"
Maria hanya terdiam kaku tanpa membalas pelukan itu sama sekali. Pikirannya masih sedang kacau sekarang. Ia melepaskan pelukan Joel. "Gue baik-baik aja"
"Nissa sama Zahro nunggu gue di kedai es krim. Gue bakal ceritain ke mereka tentang kelakuan Gino selama ini. Lo ikut gue ya" ucap Joel memberitahu maksud tujuannya. Maria dengan cepat mengangguk
"Setelah selesai, gue anter lo pulang. Lo bisa cerita yang lo alamin. Kalau lo mau"
"Gue gak apa jo. Gue cuma rindu Cellin"
"Oh.. "
Tanpa ada percakapan lagi, mereka masuk ke mobil.
•••
Nissa dan Zahro menunggu kedatangan Joel di kedai. Mereka tak bisa tenang oleh rasa penasaran.
"Ya ampun tu anak lama bener! "Gerutu Nissa sambil melihat jam tangannya.
"Gue beneran kepo sumpah. Rumit! " balas Zahro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flashback [COMPLETED]
FanfictionKepergian Cellin membawa kesedihan bagi orang-orang yang menyayangi nya. Tak ada yang tau cerita dibalik meninggalnya seorang Cellin sampai Fernando (kakak kandung Cellin) membaca buku harian milik adiknya dimana semua cerita akhirnya terungkap. No...