"Dylis..."
"Dylis..."
"Dylis..."
Gadis kecil dengan bola mata biru jernih seperti krystal tersebut, masih saja asik bersembunyi. Meski peluh membasahi wajah pucatnya yang polos. Tidak menghiraukan panggilan dari wanita paruh baya, yang terus saja memanggil namanya dalam nada cemas yang tak lepas dari getaran suaranya.
"Dylis...dimana kau nak, jangan membuat grandma cemas". Getar cemas tak hilang dari suaranya.
Wanita paruh baya tersebut, perlahan membalikan badannya menghadap kearah semak - semak dibelakang gudang tua. Berdoa dalam hati, agar cucu perempuannya tidak kesakitan.
"Ya..Tuhan Dylis". Isak wanita tua tersebut.
"Jangan seperti ini sayang, grandma sangat menyayangimu". Sambil terus memeluk cucu tersayangnya.
"Ma..maa..maafkan aku grandma. Kumohon jangan marah padaku. Jangan menjauhiku". Isak suara gadis kecil tersebut dalam pelukan wanita tua tersebut.
"Tenanglah sayang. Grandma tidak akan pernah melakukannya kepadamu. Grandma sangat mencintaimu". Ucapnya sambil memeluk cucu perempuannya tersayang.
Sakit. Itulah yang wanita tua itu rasakan.
Wanita tua tersebut tau apa yang menyebabkan cucu perempuannya bersembunyi. Dia merasa sedih dan sakit atas apa yang menimpa cucu perempuannya. "Kesakitan dan kesepian", dua kata tersebut yang mewakili keadaan cucu perempuannya.
"Kelak, dimasa depan. Dunia akan tau betapa kuat dan tangguhnya dirimu. Mereka semua tidak akan merendahkanmu dan mengucilkanmu. Kebahagiaan akan menantimu dengan cara yang unik".
Gadis kecil tersebut, menengadahkan kepalanya keatas. Menatap langsung mata grandma nya dengan mata biru polosnya, mencari kepastian dalam mata wanita tua tersebut.
Bentuk dari kepastian yang diinginkan gadis kecil tersebut. Bukan hanya kebohongan atau pun belas kasihan.
Seolah mengerti arti tatapan dari mata biru polos tersebut. Wanita tua itu menyakinkan bahwa tidak ada kebohongan.
"Berjanjilah Dylis. Kelak kau akan tumbuh menjadi gadis anggun dan kuat. Buktikan pada dunia, bahwa kelahiranmu bukanlah sia - sia".
Gadis kecil tersebut menghambur kedalam pelukan grandmanya, seraya memeluk erat wanita tua tersebut. Dia berjanji, bahwa dia akan menjadi wanita kuat. Mematahkan semua ucapan orang - orang terhadap dirinya. Itu janjinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku & Perjalanan Hidup...
Romanceaku & perjalanan hidupku dalam mencari arti keluarga... aku & perjalanan hidupku dalam mencari arti sahabat... aku & perjalanan hidupku dalam mencari arti cinta... nikmatilah kisah ku ini, pastikan kalian tidak pernah mengalami apa yang aku alami...