51. Twins?!

26.7K 1.6K 13
                                    

"REGA! ITU JANGAN DITARO DISITU"

"LIO JANGAN NGACAU!!"

"KAK GIO, KAK ARMEL, KAK DAFA, KAK RIO JANGAN TERIAK!"

"AZRIKY, GAEA BUANG INI SAMPAHNYA WOY!"

"KAK CATYA, KAK ANYA, MABEL, FAU, CAM, LIZZY JANGAN ISENG MAININ AKUN SOCIAL GUE!"

"OMG KAK ALVO KAK CARLA JANGAN MESUM DISINI!!"

tuk!

gue mengelus kepala gue yang baru aja ditimpuk make kulit kacang sama bian.

"kamu berisik banget sih!" protes bian.

gue memberenggut dan membereskan kulit kacang yang dilemparin sama bian.

kampret.

malam ini rumah gue dijamah oleh sekumpulan makhluk pecicilan gak jelas juntrungannya.

"kamu mah bukannya bantuin malah nambah berantakin! ngeselin banget sih" omel gue ngebuang semua kulit kacang yang dilemparin bian.

"iya iya oke aku minta maaf" kata bian gue mendelik.

"fa, temenin gue beli ice cream yok!" ajak gue tanpa menghiraukan bian yang ngintilin gue.

"dimana?" tanya fau.

"didepan gang! ayo ah fa" rengek gue.

"sama kak bian aja" kata fau.

"gak mau! sama lo aja" kata gue bersikeras.

fau diem. natap gue dan bian secara bergantian, gue ngelirik kebelakang dan liat bian melotot ke fau tapi fau menghiraukannya dan narik tangan gue. haha bagus!

"ayo deh!"

*****

"lo maniak ice cream ya kak?" tanya fau.

"hem" gumam gue masih asik makanin ice cream.

"pantesan aja lo beli ice cream sebanyak itu" kata fau nunjuk cup ice cream besar yang lagi gue makan. gue meringis.

"oiya gimana hubungan lo sama rega?" tanya gue. seketika fau batuk-batuk lebay.

"napa lo?" tanya gue nepuk punggung fau pelan.

fau menggeleng "pertanyaan lo gak penting banget" katanya keliatan muram.

gue berhenti dan natap fau "lo gak bisa boong fa" kata gue.

oh ya. jadi, fau bilang ke gue kalo dia suka sama rega. dan gue sebagai teman yang baik amat sangat mendukung mereka berdua jadian! ya walaupun--katanya--rega belum bisa move on dari gue tapi gue yakin fau bisa bikin rega move on.

"kak rega gak bisa move on kak sama lo.." jeda "gue nyerah deh" katanya gak semangat.

"yah gak asik banget lo! belom apa-apa udah nyerah" kata gue.

"dia terlalu suka sama lo kak. gue gak bisa maksain dia buat suka sama gue" kata fau.

"gak maksain fa. tapi bantu dia buat move on dari gue" koreksi gue.

"tapi kalo dia tetep gak bisa move on dari lo gimana?" tanya fau.

"tapi kalo gue tetep maunya sama bian gimana?" fau diem.

"gue tau rega, fa. dia orang yang pintar menyembunyikan perasaannya. gue tau dia sakit ngeliat gue sama bian tapi dia ikhlas karena bian sumber kebahagiaan gue"

"nah sekarang coba lo deketin dia terus. gue mohon fa bantu dia move on. fisiknya emang baik-baik aja tapi enggak untuk perasaannya. perasaan rega tertekan, ngambang, dan berantakan"

          

"lo orang yang tepat untuk membantunya fa. gue percaya sepenuhnya sama lo, gue yakin kalo lo mau berjuang rega pasti akan memindahkan hatinya ke lo. menempatkan lo didalamnya. ditempat terspesial" jelas gue tersenyum.

"apa lo yakin?" tanya fau.

"gak pernah gue seyakin ini" kata gue tersenyum.

"oke! mulai saat ini gue akan gencar deketin kak rega" kata fau semangat.

seenggaknya gue bisa liat fau yang bisa suka lagi sama orang. dan rega bukanlah orang yang salah untuk fau sukai.

"BRENGSEK!"

BRAK!

shit!

apaan tuh?!

"fa lo denger gak?" kata gue. fau mengangguk dan ngumpet dibelakang gue.

"APA MAKSUD LO DATENGIN DIA KEMARIN DITAMAN?!"

"kak mau kemana?" tanya fau narik tangan gue.

"diem! gue mau ngecek itu siapa" kata gue pelan dan ngendap-ngendap masukin jalan kecil yang gelap.

"GUE CUMA NGUCAPIN DIA SELAMET AJA!"

PLAK!

astaga! suara ini.

suara nagita.

"GAK USAH BOHONG! GUE TAU LO PUNYA MAKSUD LAIN!"

dengan kekepoan yang gak bisa dibendung lagi akhirnya gue ngumpet sambil nemplok didinding layaknya cicak.

"APASIH MAKSUD LO HAH?!"

PLAK!

"GUE TAU LO GAK BEGOK!"

gue nyaris teriak saat ngeliat nagita digampar oleh orang yang gak gue kenal tapi dia mirip sama nagita.

"nadhira?!" pekik fau dibelakang gue. dengan segera gue menutup mulut fau yang sama shocknya kayak gue.

"nadhira? lo kenal cewek yang gampar nagita?" tanya gue pelan. fau mengangguk dan melepas tangan gue dari mulutnya "dia nadhira yang gue sama kak anya ceritain"

oh sialan. apa ini maksudnya? nagita dan nadhira?!

"apa sih yang ada dipikiran lo git?" tanya seseorang disamping si nadhira. lana.

ini apa sih maksudnya?!

"lana... hah, dia dan nadhira emang licik" desis fau "jadi, nagita itu siapa lo kak?" tanya fau.

gue tertegun "eng-"

"apa dia itu nagita yang ngancam lo?" tanya fau tepat sasaran. gue mengangguk.

"apa yang ada dipikiran gue? gue cuma mau permainan sialan ini selesai!" kata nagita lantang.

"nagita, nagita... gak segampang itu permainan yang udah kita buat selesai ditengah jalan" kata seorang cowok dateng dari belakang nadhira dan lana. mario.

f*ck.

mario, nadhira, lana dan nagita. ada hubungan apa mereka semua?!

"apa lagi sebenarnya yang kalian mau?! apa kalian belum puas udah menyiksa bian, caramel, fau, anya, brandon HAH?!" tanya nagita kencang.

menyiksa? ada apasih sebenarnya diantara mereka?! kenapa gue dan yang lain dibawa-bawa?!

"gue belum puas kalo belum benar-benar ngeliat mereka enyah dari dunia ini!" geram nadhira.

gue meremas tangan fau yang terasa dingin dikulit gue.

"GAK AKAN GUE BIARKAN LO, LANA DAN MARIO MELANJUTKAN PERMAINAN INI!" teriak nagita.

seketika, gue bisa liat wajah iblis nadhira, lana dan mario.

BRAK!

satu pukulan keras mendarat begitu aja dipipi kanan nagita.

"LO EMANG BRENGSEK NAGITA! GUE INI KAKAK LO! KAKAK KEMBAR LO KENAPA LO MALAH LEBIH MILIH MELINDUNG MEREKA DIBANDING IKUT RENCANA GUE?!" teriak nadhira geram.

mendadak gue merasakan badan gue membeku saat mendengar penyataan dari nadhira. jadi, nadhira adalah kakak kembar nagita?

"KARENA GUE MUAK NAD! DUA TAHUN LALU GUE NYARIS MEMBUNUH ORANG! DAN ITU SEMUA GARA-GARA LO!!" teriak nagita tepat didepan wajah nadhira.

BRAK!

satu pukulan keras kembali mendarat dipipi kiri nagita. nagita jatuh tersungkur sambil meringis dan mengelap darah yang keluar dari mulutnya. gue terus menatap nagita nanar sampai akhirnya nagita mendongak dan menatap gue kaget lalu memberikan tatapan seperti pergi-caramel-pergi-sebelum-mereka-ngeliat-lo! tapi dengan tegas gue menggeleng.

"JADI LO MAU KELUAR DARI PERMAINAN INI?!" kali ini mario yang berteriak.

nagita bangkit dan mengangguk yakin "gue akan keluar!"

PLAK!

"LO BENAR-BENAR PENGKHIANAT NAGITA!" lana dengan tangan yang siap mau menampar nagita lagi.

nagita mengelus pipinya dan menatap mereka bertiga tajam "LEBIH BAIK GUE BERKHIANAT KARENA KEBENARAN DARIPADA GUE TERUS MELANJUTKAN PERMAINAN IBLIS INI"

"CUKUP!" teriak nadhira balas menatap tajam nagita "apa lo yang bebasin bian seminggu yang lalu?! padahal lo tau sebentar lagi bian akan mati disana tapi kenapa lo malah bebasin dia?!"

nagita diam tapi tatapannya tertuju sama gue, tatapan yang sama seperti tadi.

"JAWAB GUE NAGITA! APA LO YANG UDAH SELAMATIN BIAN DARI RENCANA PEMBUNUHAN GUE?!"

jedar....

gue ngerasain jantung gue yang mencelos gitu aja saat mendengar perkataan nadhira.

tanpa sadar gue dan fau mundur sambil menggelengkan kepala.

PRANG!

sialan. gue dan fau gak sengaja memecahkan sebuah gelas bekas.

"siapa itu?" tanya nadhira.

dengan sigap gue menarik fau untuk mengumpat sambil mengambil salah satu kayu besar disamping tong sampah.

drap.. drap...

"siapa?" tanyanya lagi.

begok! kalo udah kayak gini apa yang harus gue lakuin?! mereka bertiga. gue berdua apalagi ada mario, diakan bisa taekwondo.

"siapa disana?"

drap... drap... drap....

oh my god! bian please help me!!

"siapapun itu keluar atau gue akan bunuh lo sekarang juga"

bian!! gue butuh lo sekarang!!

drap... drap... drap... drap...

Cara Dan BianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang