Bagian 12

785 130 25
                                    

Kenapa jalan kita begitu rumit, aku hanya ingin mencintaimu dengan semestinya tapi kenapa hal itu sangatlah sulit?

Part 12 : ini akhir?

2 hari setelah Sohyun dibawa kerumah sakit.

Perlahan Suga membantu Saeron keluar dari mobil dengan hati-hati, dia benar-benar merasa prihatin dengan keadaan Saeron saat ini. Gadis itu pucat, tubuhnya somponyongan, dan dia masih terus menangis. semuanya memang sangat sulit untuk dia, setelah kejadian 2 tahun lalu, Suga berusaha keras membuat dia bangkit dari keterpurukanya, berawal dari kasihan perlahan rasanya itu menjadi sayang dan makin besar hingga jadi cinta.

selama dua tahun dia terus menghubungi gadis itu secara diam-diam, hingga tidak ada seorang pun yang tau, agensinya bahkan para member BTS yang sudah dianggap keluarga oleh dia sendiripun dia merahasiakan semuanya dari mereka, dia terus menyemhunyikan hal tersebut hingga rasanya menjadi begitu sulit dan sesak, karena dia benar-benar mencintai gadis itu.

Setiap saat, dia ingin menemui Saeron, tapi hal itu menjadi sangat sulit karena dia adalah seorang idol, dia takut gadis itu akan terluka karenanya, karena alasan tersebut, dia terus menguatkan dirinya dan berharap ada saatnya dia bisa mencintai gadis itu dengan sepenuh hati, tanpa harus merahasiakanya pada siapapun.

Perlahan dan pasti, suga terus memopong Saeron menuju kamarnya, dan menduduki gadis itu diatas kasurnya.

"Kau ingin makan sesuatu?" Tanyanya sambil mengusap wajah kurus itu pelan. Tapi gadis itu hanya menggeleng lemas "kau bisa sakit kalau seperti ini"

"Aku punya permintaan" tutur Saeron tiba-tiba, gadis itu menatap Suga memohon.

"Apa, aku akan mengabulkanya, apapun yang kau inginkan" jawab Suga antusias.

"Aku ingin bertemu dengan Jeon Jungkook" jawabnya berkaca-kaca.

Suga nampak kecewa dengan apa yang didengarnya, lelaki itu menarik nafas berat, dan menarik dirinya sedikit menajauh dari Saeron "kenapa kau ingin menemuinya?" Tanya Suga skartis dan menatap gadis itu sedikit kesal.

"Ada yang ingin aku sampaikan, aku mohon, aku harus bertemu denganya" gadis itu mulai menangis kembali, dia terisak tidak tertahan "aku harus bertemu denganya" Saeron terus mengulang-ngulang kata tersebut, gadis itu memukul-mukul dadanya sesak. Mungkin Suga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, karena Saeron tidak punya waktu untuk menceritakanya, lelaki itu merasa cemburu.

"Baiklah-baiklah" ucap Suga tidak tahan, lelaki itu langsung merengkuh tubuh rapuh itu pelan, dia mencoba menenangkan gadis yang sangat penting baginya. "Sekarang tidurlah, aku akan membawamu padanya besok"

Saeron hanya mengangguk pelan mengerti, perlahan suga membatunya untuk merebahkan diri dikasur "jangan pikirkan apa-apa, tutup matamu dan beristirahatlah"

Lelaki itu menyelimutinya, saat dia hendak meninggalkan tempat tersebut, genggaman tangan Saeron menghentikanya. "Tetap-lah disini, aku takut sendiri"

Suga menaikan alisnya bingung "kau mau aku tidur bersamamu?"

Sebenarnya bukan itu yang dimaksud olehnya, dia hanya ingin Suga menemaninya sampai dia terlelap tapi....."iya" malah kata itu yang keluar dari muludnya.

"Baiklah" jawab Suga santai, lelaki itu langsung menaiki ranjang Saeron dan membaringkan tubuhnya disana, tidak lupa dia juga memeluk tubuh mungil itu, dan yang dipeluk ternyata juga membalas pelukanya. Hal itu sukses membuatnya tersenyum malu, dan membuatnya bahagia, tapi dia tidak akan pernah lupa dengan permintaan Saeron beberapa menit lalu.

"Aku akan selalu menajagamu" bisik Suga oelan ditelinga Saeron, entah gadis itu nendengarnya atau tidak.

Keesokan harinya....

Kamu akan menyukai ini

          

Saeron terus mengelap pergelangan Sohyun dengan handuk basah, gadis itu dengan teliti membersihkan tubuh orang yang disanyanginya penuh kasih "Unnie, kau tau, sekarang aku tinggal sendiri dirumah. Mungkin tempatnya memang tidak begitu besar, tapi tetap saja membuatku takut, saat tidur aku bahkan tidak berani untuk mematikan lampu, aku sama sekali tidak tau lagi caranya menutup mata, aku sangat ketakutan." Lalu dia kembali tersenyum "untung tadi malam Oppa menjagaku saat aku menutup mata, dia memelukku, dan terus disampingku. Dia benar-benar lelaki yang sangat baik"

Mata Saeron kembali beralih kearah wajah Sohyun, sangat pucat, entah apa yang dipakai Sohyun saat ini, begitu banyak alat bantu yang yang digunakan gadis itu "unnie, kapan kau akan bangun, dan kembali tersenyum bersamaku?"

Tiba-tiba tubuh Sohyun bergerak tidak karuan, alat-alat bantu hidup itu berbunyi tidak jelas. Saeron terkejut dan ketakutan "unnie!" Panggilnya mencoba menangkan tubuh itu, Saeron langsung menekan tombol darurat dan terus memanggil Dokter.

Dokter datang dan langsung menangani Sohyun "mohon tunggu diluar" ucap seorang suster pada Saeron dengan sedikit mendorongnya keluar.

Gadis itu ketakutan, dia terus menatap tubuh Sohyun tidak karuan, apa yang akan terjadi dengan Sohyun sekarang, dia bahkan takut untuk membayangkanya.

Myungsoo yang baru saja kembali dari membeli kudapan mereka terkejut ketika melihat beberapa Suster yang berlarian kearah ruang rawat Sohyun, kekhawatiranya bertambah tatkala melihat Saeron yang terus mondar mandir didepan pintu tidak karuan "Saeronna, apa yang terjadi?" Tanyanya langsung ketika sampai didepan Saeron.

Mata Saeron langsung berair ketika menatap Myungsoo "Oppa" panggilnya pelan, hingga akhirnya dia tidak bisa menahan tangisnya, Saeron langsung memeluk tubuh Myungsoo bergetar "ini semua salahku, sekarang bagaimana? Apa yang harus kulakukan?"

Myungsoo tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu, diapun tidak atau harus bagaimana, dan apa yang akan terjadi pada Sohyun nantinya "kwenchana" hanya itu yang dapat dia katakan, untuk Saeron dan dirinya sendiri, Myungsoo merengkuh tubuh rapuh itu dan terus berusaha membuat Saeron lebih tenang.

"Dokter bagaimana keadaan Sohyun?" tanya myungsoo langsung ketika melihat dokter Jeon keluar dari ruangan tersebut.

"Dia terkena serangan jantung"

"Serangan jantung? Diasaat dia bahkan belum sadar?" Tanya Myungsoo tidak mengerti dengan perkataan Dokter Jeon.

"Sohyunnie tidak punya banyak harapan lagi, dia harus segera mendapatkan donor jantung sesegera mungkin, kalau tidak mungkin dia tidak bisa diselamatkan"

Mereka tau itu yang akan dikatakan oleh Dokter, tapi mereka bisa apa? Mereka sudah kesemua tempat untuk mencari donor jantung, dan itu bukanlah hal yang mudah.

Saeron teringat sesuatu, dia masih punya urusan yang harus diselesaikan "oppa, aku minta maaf, tapi aku harus pergi sekarang" ucapnya lalu langsung meninggalkan Myungsoo.

"Odigha?" Tanya Myungsoo sedikit berteriak karena Saeron yang langsung berlari meninggalkan tempat tersebut.

Gadis itu berusaha menacari Hpnya didalam tas sambil berlari, setelah menemukanya dia langsung menghubungi seseorang, "aku akan kesana, temani aku, aku mohon" setelah mengatakan hal tersebut Saeron langsung mematikan hpnya dan memanggil taksi tergesa-gesa.

Baginya sekarang Sohyun adalah orang yang paling berharga, dia akan melakukan apapun untuk membuat gadis itu membuka matanya kembali. Dia akan membuang semua rasa malunya, dan akan memasang muka temboknya, dan akan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan nenemui orang itu, setidaknya dia harus melakukan sesuatu.

**MY HOPE**

Dorm BTS....

Saeron menatap gedung megah itu serba salah, kenyataan dia akan bertemu dengan seseorang yang sudah dihindarinya selama dua tahun lalu membuatnya takut, akankah dia bisa melakukanya "ini demi unnie" ucapnya pada diri sendiri, gadis itu menarik nafas berat dan melepasnya perlahan.

My Hope (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang