-15-(short chapter)
Jujur saja,Naruto tidak tau bagaimana mengungkapkan perasaanya saat ini.
Awalnya dia merasa marah,marah terhadap sang ayah yang membuangnya dan sebenarnya kemarahan itu juga memiliki rasa 'iri' didalamnya.
Dia sempat merasa iri pada Menma.
Tapi sekarang?entahlah.
Yang ada hanya perasaan bersalah dan penyesalan.yang dia lakukan selama ini hanyalah mengutuk saudaranya atas asumsinya tanpa mengetahui apa saja yang Menma lalui.
Hidup bersama seorang ayah yang gila nan kejam.
Ya,Menma memang melakukan hal jahat tapi bukan atas kemauanya sendiri sama seperti dirinya yang menipu orang-orang karena diancam.
Mereka sama-sama orang yang menyedihkan.--
Naruto tidak mengeluarkan sepatah katapun mendengar seluruh cerita Menma begitu pula dengan Jiraiya.
Mereka menyerap seluruh cerita Menma dalam diam,dan Menma menceritakan semuanya tanpa menutupi apapun.
Sebenarnya Menma tidak tahu menahu tentang rencana Jiraiya ataupun Naruto,ataupun fakta bahwa Jiraiyalah yang menembaknya.
Yang dia tau,Naruto datang untuknya setidaknya itulah yang dia kira dan Naruto membenarkan hal itu hanya agar tidak membuat saudaranya kecewa.
Entah mengapa semua kebencian dan prasangka buruknya meghilang begitu saja.
"Maaf"ujar Menma membuyarkan lamunan Naruto.
"Untuk apa?"tanya Naruto.
"Banyak hal..terutama karena aku menggunakan namamu"ujar Menma sambil memfokuskan dirinya pada lantai.
Entah kenapa rasanya canggung sekali,Naruto adalah anak yang tumbuh di panti asuhan artinya dia memiliki banyak saudara tapi entah kenapa rasanya sulit sekali untuk bahkan berbicara dengan kasual pada Menma.
"Tidak masalah,aku memahami kondisimu"jawab Naruto.
"Ngomong-ngomong..apa kau sudah bertemu ayah?"tanya Menma.
Naruto mendengus.rasa canggung yang tadi meliputi hatinya kini berubah menjadi rasa kesal "kau masih memanggil dia ayahmu?setelah semua yang dia lakukan?"tanya Naruto emosi.
Menma terdiam "entahlah..mungkin karena aku tidak punya seseorang untuk dipanggil ayah selain dia"tutur Menma.
Benar juga,bayangan tentang Kakashi
terlintas dipikiranya.dirinya adalah anak yang dibesarkan dengan baik,dibesarkan layaknya anak yang normal.Dan menma dibesarkan dengan melihat ayahnya melakukan berbagai aksi kejahatan.
"Maaf,aku sepertinya sudah sangat terlambat"gumam Naruto.
Menma tersenyum kecil "tapi kau tetap datang"gumam Menma.
"Tidak.kau salah paham.sejujurnya aku datang bukan untukmu,tapi Jiraiya menyeretku kesini"jelas Naruto "Orang yang memberitahumu soal aku dulu itu.. dia Hatake Kakashi,orang yang merawatku selama ini..dia tidak pernah meberitahuku soal dirimu"sambungnya.
Naruto merasakan kekecewaan dalam diri Menma begitu mendengar penjelasanya.
"Tapi jangan khawatir..sekarang aku sudah mengerti semuanya,jadi entah bagian dari rencanaku atau bukan aku akan tetap membebaskanmu dari ayahmu"ujar Naruto sambil tersenyum tipis lalu menempatkan tanganya di pundak Menma "Menma,kau bagian dari tugasku sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake [naruhina fanfiction Completed]
Fanfictionrate : t+ genre : romance ,drama "bagaimana jika seseorang yg kau cintai bukan sesungguhnya orang yang harus kau cintai?" ...