Kamu mencoba menerobos gerumbunan yang semakin hari semakin padat. Diantara belasan busking malam ini, hanya satu orang yang selalu menarik perhatian kamu.
Siapa lagi kalo bukan lelaki manis yang selalu dengan keyboard nya, Kevin.
Lelaki yang memiliki senyum seperti bulan purnama itu sedang memejamkan mata, menikmati alunan lagu dengan syahdu nya. Para penonton yang delapan puluh persen anak remaja ikut terhanyut dalam alunan musik manis itu hingga suara gemuruh tepuk tangan memenuhi langit langit kota.
Kamu tersenyum puas melihat Kevin yang selalu sukses membawakan lagu nya, walau ini hanya busking biasa tapi Kevin selalu tulus menyanyikan setiap lagu dan kamu tahu itu.
Kevin mengambil mikropon nya, menyapa penonton seperti mereka sudah berteman dekat. Sesekali para gadis itu mengajukan pertanyaan dan di jawab dengan santai oleh Kevin. Bahkan mereka terlihat sangat manis dalam pembicaraan itu.
Atau ini efek seorang Kevin Moon ?
Kevin membawakan lagu terakhir sebelum dia pergi. Kamu mengarah kan kamera ke arah nya, mengabdikan beberapa moment hingga mata Kevin tepat menatap kearah lensa kamera mu. Dia tersenyum lembut, dan kembali bernyanyi.
Kamu menurunkan kamera, entah kenapa kamu terkekeh pelan. Apa itu benar benar pengaruh Kevin Moon atau karena malam ini sedang indah indah nya ? Entahlah.
Seperti malam kemarin, hanya tersisa kalian berdua setelah Kevin menyelesaikan busking nya hari ini.
"Seperti yang di harapkan dari seorang Kevin Moon." Canda mu menghampiri Kevin dengan dua buah Coca-Cola.
Kevin terkekeh, menangkap cola yang kamu lempar. "Thank's." Dia menggoyang kaleng Cola, membuka nya lalu meminum nya sedikit sebelum kembali menjawab candaan mu. "Dan seperti yang di harapkan maniak girl, lu datang lagi." Dan kalian berdua tertawa pelan.
"Btw, Lan." Kevin menyatukan kedua alis tebal nya mendengar kamu memanggil dia dengan Lan. "Moon. Bulan." Cengir mu.
Seperti paham Kevin mengangguk pelan, "Suka suka lu aja deh," Cengiran kamu semakin lebar dengar nya. Dengan semangat kamu memamerkan hasil jepretan kamu tadi kearah Kevin. Alis laki laki itu terangkat sejenak sebelum kepala nya kembali mengangguk pelan. "Lu suka photography ?"
"Suka si tapi sekedar hobi doang."
"Oh ya ?"
Kamu mangut mangut, "Berawal dari gue demen motoin aib anak kelas, eh jadi keterusan suka nya."
"Wah parah, jangan bilang selama ini lu nyimpan aib gue ?" Canda nya dengan nada pede bikin kamu ketawa kecil.
"Ada sih waktu pensi kemarin. Komuk lu serius bikin ngakak." Kevin mengerucutkan bibir nya beberapa detik sebelum mulai membereskan barang barang nya. "Kapan kapan gue cuci trus gue kasih ke elu, Lan."
"Heh," Kamu kembali terkekeh melihat wajah Kevin. Lelaki itu tidak marah, dia hanya bercanda dan kamu menyukai sifat Kevin yang itu.
"Besok lu busking lagi gak, Lan ?"
Kevin menatap sekitar bangunan bertingkat di kedua sisi dan taman kecil di belakang nya sebelum menjawab pertanyaan kamu yang sebenarnya bisa kamu jawab sendiri. Karena kamu sudah hapal di luar kepala kapan seorang Kevin akan busking.
"Kaya nya enggak deh, gue ada kerjaan." Kamu mangut mangut mendengar nya.
Tumben.
Batin kamu dalam hati, biasa nya setiap hari Selasa dan Kamis Kevin selalu busking dan besok, Kamis, dia memutuskan tidak tampil.
"Jadi," Kevin membuyarkan lamunan mu. "Kita harus berpamitan, maniak girl." Kevin menatap kamu dengan senyum andalan nya. "See you next time,"
21 Februari 2k18
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Your Boy : Kevin Moon ✔
Short Story[Book #2] When Kevin Moon Falling in Love with You ♡