Note : Mohon bantuannya untuk komentar disetiap kata yang typo agar bisa segera diperbaiki yah^^
"Rio maju!" teriak Bu Atikah dengan galak. Dugaan tersebut memang sudah Rio prediksi sebelumnya karna ini pasti menyangkut hal bolos kemarin. Dengan pasrah ia maju kedepan lagi pula dia harus siap menerima resikonya.
Bu Atikah yang merupakan wali kelasnya ini memang sensitif terhadap kehadiran siswa, kalau ada siswanya yang bolos pasti saat pelajarannya siswa tersebut akan mendapatkan sebuah hadiah, seperti Rio saat ini.
"Tau kenapa kamu dipanggil?," tanya Bu Atikah dengan tatapan matanya yang tajam. Seisi kelas pun hanya diam dan menantikan serta menduga-duga adegan apa yang selanjutnya akan terjadi.
"Masalah gak masuk kemarin Bu," kata Rio dengan jujur. Rio hanya memasang muka santai, sedangkan teman-temannya hanya memandangnya dengan iba dan rasa kasian.
Namun, ada pula yang tak peduli dan justru asik mencuri-curi waktu untuk belajar, tak ketinggalan wajah yang justru senang ia terkena masalah."Ibu tau ketidakhadiran kamu kemarin terencana, jadi panggil teman-temanmu yang terlibat!," perintah Bu Atikah. Memang wajar sekali beliau tau kalau hal tersebut terencana. Karna yang bolos memang murid-murid yang biasa bermasalah, ditambah lagi tempat duduk mereka yang berdekatan.
"Ji, Vin, Za maju lo sini," panggil Rio pada sahabatnya.
Aji, Vino, dan Zain pun mengikuti perintah Rio untuk maju ke depan. Mereka pun berderet berdiri di depan kelas.
"Serong kiri!," perintah Bu Atikah.
Mereka pun mengikuti aba-aba dari bu Atikah. "Sikap push up," lanjut Bu Atikah memberi komando. Perlu kalian ketahui do'i ternyata dulu mantan anggota paskibra jadi wajar kalau beliau sangat menjunjung tinggi sikap disiplin.
"Tanggal berapa kalian tidak masuk?," tanya Bu Atikah.
Perasaan mereka, Rio dkk tidak enak. Karna mereka kemarin tidak masuk kelas tepat pada tanggal 26."Tanggal 26 bu," jawab Rio. Bu Atikah pun berfikir sejenak lalu kemudian memberikan keputusannya.
"Yasudah 26 ditambah jumlah kalian 4, jadi tolong push up 30 kali. KM tolong hitung push up mereka," kata Bu Atikah memberikan keputusan akhirnya.
"Iyah bu," jawab Topik selaku KM.
Lalu, selagi mereka menjalankan hukuman. Bu Atikah meminta bendahara untuk melihat buku kas. Lalu, beliau turun tangan sendiri untuk menagihnya. Yang membuat para murid mau tak mau membayar uang kas.
Kalau ada yang tidak bayar pasti akan ditanyakan tanggal berapa akan bayar. Dan beliau akan mencatat tanggal yang murid tersebut janjikan di kolom centang pembayaran uang kas nya.
Selain sensitif tentang masalah kehadiran beliau juga cukup sensitif dimasalah keuangan. Tak heran beliau sudah menjabat delapan kali berturut-turut sebagai bendahara sekolah.
Setelah masalah uang kas selesai, beliau beranjak ke masalah tabsis (tabungan siswa). Jadi di sekolah ini memang diadakan semacam tabungan siswa. Sebagai wali kelas, ibu Atikah sangat mewajibkan untuk kelas 11 Ips 2 untuk menabung dengan minimal nominalnya yaitu seribu rupiah.
Karna ganguan tadi, hari ini tidak melakukan pre test tapi tetap melakukan post test. Namun, setidaknya ada penjelasan terlebih dahulu dari bu Atikah tentang materinya.
Pelajaran Bu Atikah selesai dengan diakhiri penyebutan nilai post tes.
Sekarang Rio, Aji, Vino dan Zain sedang berada di kantin. "Sumpah, gak tanggung-tanggung amat itu guru kasih hukuman," kata Vino berdiri mencoba merenggangkan pinggangnya dan melemaskan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RARA [COMPLETED]
Teen Fiction22 in #FiksiRemaja (28/09/2018), 28 Januari 2018 - 17 September 2018 "Iyah sengaja, kita makan dulu. Gue tau lo dari tadi belum makan," "Oh y-yaudah" "Gimana kalo makan di pinggiran aja?," "Yaudah." "Gimana kalo makan sate?." "Yaudah." "Gimana kalo...