Di rumah keluarga Haris 06.20 a.m
Icha tengah sarapan pagi di ruang makan sendirian karna kedua orang tuanya yang sedang tugas di luar kota, sudah beberapa hari ini sejak ia dan Geng Blueblood bertengkar hebat hanya karna ia berpacaran dengan Athaya, Icha tak lagi ingin tau berita ke-5 sahabatnya itu. Di satu sisi ia sebenarnya merindukan sahabatnya namun, di satu sisi lainnya Icha mencintai Athaya yang tak lain adalah mantan kekasih Nay sahabatnya sendiri.
Ponsel Icha bergetar, Icha segera membuka pesan dari pacarnya itu.
Athaya F : Good Morning
Icha Blueblood : Morning too
Athaya F : Aku udh on the way
Icha Blueblood : ok, aku tunggu. Hati-hati
Athaya F : pastinya sayang 😘
Icha tersenyum sendiri jujur saja ia bahagia memiliki Athaya yang begitu menyayangi dan peduli dengannya, namun, saat ia memiliki cinta ia malah kehilangan sahabatnya, berbeda hal dengan Nay yang bisa memiliki keduanya memiliki sahabat dan memiliki cinta membuat Icha terkadang iri pada Nay.
"Non, itu Non" ucap asisten Icha gugup
"Apa sih bi?" tanya Icha heran
"Tuan Aldino maksa" sahut asisten Icha
Aldino muncul di belakang asisten Icha membuat Icha menggeram marah pada kakak pertamanya ini.
"Apa salah kalau gue datang kesini? Ini juga rumah gue" ucap Aldino
"Loe bukan siapa-siapa. Pergi sebelum gue panggil satpam buat ngusir loe" tegas Icha
"Icha aku ini masih kakak kamu" tegas Aldino
"Kakak? Munafik... Gue gak punya kakak namanya Aldino kakak gue hanya kak Altha" tegas Icha marah
"Icha... Harus berapa kali aku minta maaf agar kamu dan Altha memaafkan aku? Dan kita kembali jadi saudara" tanya Aldino frustasi
"Balikin kaki kak Altha baru gue maafin loe" sahut Icha menahan air matanya
"Apa maksudnya?" tanya Aldino
"Balikin kaki Kak Altha sekarang... Loe bisa gak hah? Buat dia normal lagi bisa gak? Loe dokter kan?" bentak Icha marah dan melempar pisau kearah Aldino
Aldino langsung sigap menangkap pisau itu sebelum mengenai dirinya.
"Apa yang terjadi sama Altha Cha? Aku gak tau sama sekali sejak Chacha meninggal" tanya Aldino menghampiri Icha di meja makan
"Jangan deket-deket gue" bentak Icha sambil memegang pisau yang diarahkannya ke Aldino
"Icha mau sampai kapan kayak gini terus, Icha maafin kak Dino" ucap Aldino tak pantang menyerah
"Gue bilang loe bukan kakak gue... Kakak gue cuma kak Altha.. Saudara gue cuma kak Altha dan kak Chacha.. Gak ada nama Aldino" teriak Icha emosi
"Segitunya bencinya kamu sama aku Cha? Please Cha, apapun yang akan aku lakuin supaya kamu maafin aku" ucap Aldino
"Gue bilang kembaliin kaki kak Altha kembaliin kak Chacha ke dunia ini.. Bisa gak loe hah? Gak kan? Cuma itu, gue mau itu" teriak Icha kesal
"Icha aku gak sengaja dorong Chacha waktu itu aku juga gak tau kenapa?" bentak Aldino
"Pergi loe sana atau loe beneran gue bunuh" ancam Icha mundur perlahan
"Kalau itu sebagai penebus dosa gue.. Silahkan" tantang Aldino maju menghampiri Icha
"Gak... Gue bukan pembunuh kayak loe" tegas Icha menggeleng semakin mundur dan mendekati balkon
"Icha, dimana Altha sekarang?" tanya Aldino mendekati Icha
"Jangan deket-deket gue bisa aja bunuh loe sekarang" bentak Icha kesal
"Icha loe gak bisa kayak gini... Lepasin pisaunya Cha" bentak Aldino menarik paksa pisau yang di pegang Icha
Terjadi tarik-menarik pisau antara Icha dan Aldino namun, saat Aldino berhasil merebutnya Icha langsung jatuh ke bawah membuat Aldino panik.
"Icha" teriak Aldino langsung turun ke bawah
Disaat yang bersamaan Athaya datang dan melihat Icha jatuh dari balkon langsung berlari menghampiri Icha.
"Icha" teriak Athaya panik
"Icha bangun Cha" teriak Aldino panik memangku kepala Icha
"Loe siapa hah?" tanya Athaya marah
"Gue kakaknya Icha" bentak Aldino langsung menggendong Icha masuk dalam mobilnya
Athaya terdiam Athaya pikir Icha adalah anak tunggal dan ternyata Icha punya saudara. Athaya langsung melajukan motornya mengikuti mobil Aldino yang membawa Icha kerumah sakit.
💎
Sementara itu di SMA Galaxy 2
Angga, Nay, Al dan Gema sedang sarapan di kantin sambil mengerjakan tugas mereka, mereka tak tau bahwa salah satu sahabatnya kini tengah berada di rumah sakit.
"Gue heran kenapa gue gak ngerti matematika yah? Kenapa kalian ngerti? Kalian makan apa sih?" tanya Nay heran sambil memainkan pulpennya
"Gue gak makan apa-apa" sahut Al
"Yaiyalah secara Al di tonjok mulu sama bokapnya dari dulu mungkin itu kali penyebab Al pinter" ucap Gema asal
"Ya kepintaran seseorang kan beda-beda Nay. Loe pinternya di biologi, sejarah dan jago main musik.. Nah gue di matematika, bahasa asing kecuali bahasa arab.. Gak semua bahasa asing juga kan yang gue kuasai" tambah Angga
"Tapi kenapa guru sewot kalau kita gak bisa matematika katanya gak bakal dapat kerjaan nanti.. Setau gue dunia kerja itu hanya plus, minus, kali dan bagi.. Nyokap kan dulu kerja kantoran cuma itu aja kok katanya kenapa kita belajar jari-jari lah, logika lah, kuadrat x pangkat lah.. Ah gue kan pusing" keluh Nay
"Omongan guru itu loe dengerin.. Gini ya yang penting sekarang kita belajar aja kan urusan kerja nanti deh biar jadi urusan Tuhan kita cocoknya di mana? Tapi, gue rasa loe bakalan jadi model yang kerja nya cuma pemotretan Nay" tegas Al
"Nah iya Nay loe jadi model aja kan gak ada matematika nya.. Ya ada sih tapi itu urusan manager loe" tambah Gema jail
"Ntar gue jadi photographer loe Nay" sambung Angga
"Gema loe jadi asisten gue ya" canda Nay
"Ok cin.. Sekalian make up'in biar cantik dan kece ya cin" ledek Gema tertawa
Semua tertawa dan Al tak sengaja menginjak gelang Nay yang terjatuh di bawah kakinya.
"Nay gelang loe nih jatoh" ucap Al memberikan gelang Nay
"Apa? Jatoh kok bisa" tanya Nay gugup
Al mengendikkan bahu
"Ini kan gelang gue yang samaan sama Icha" ucap Nay menatap Angga
Semua langsung terdiam karna mereka memang beberapa minggu ini bertengkar dan tidak lagi berkumpul bersama.
Seorang siswa menghampiri geng Blueblood.