.: 23 :. All of sudden ?

1.9K 289 35
                                    











Di pagi hari akhir tahun biasanya semua orang mempersiapkan pesta menyambut tahun baru yang akan segera berganti beberapa jam lagi. Tapi berbeda di Byun's condominium. Baekhyun sebagai pemilik rumah bak istana ini mengawali harinya dengan mempersiapkan kebutuhan sekolah untuk kedua anaknya. Byun Jihyun dan Byun Jihyung.

Ya, dalam hitungan beberapa minggu di awal tahun baru kedua anaknya itu akan masuk ke sekolah barunya. Dan tentu saja sebagai ayah sekaligus wali murid, Baekhyun harus mempersiapkan segala keperluan terkait pendidikan untuk si kembar.

Disamping sibuknya Baekhyun akan kegiatannya, dia tidak sengaja mendengarkan gumaman Jieun dari luar ruang kerjanya.

Pasti Jieun tengah mempersiapkan segala keperluannya untuk nanti malam.

Ya, bertepatan pada malam tahun baru reuni universitas Jieun akan diselenggarakan. Itu berarti Baekhyun akan tinggal sendirian bersama penjaga sewaannya dalam rumah yang besar ini saat malam tahun baru.

"Ah tidak. Aku juga harus merayakan tahun baru bukan?" tanya Baekhyun pada dirinya sendiri.

Diapun meraih ponselnya dan menghubungi nomor seseorang.

"Yeoboseyo Sehun-ah..." panggil Baekhyun ketika nomornya terhubung pada adiknya itu. "Kau ada dimana sekarang?"

"...."

"Begitu? Malam ini kau ada acara tidak?"

"...."

"Baguslah... Bagaimana kalau kita merayakan malam pergantian tahun bersama?"

"..."

"Tidak bodoh. Aku juga mengajak Jaebum dan juga Yixing hyung dari kantorku. Dan mungkin juga Pak Kwon."

"....."

"Baiklah. Masalah lokasinya akan aku kirim lewat pesan nanti."

"...."

"Iya. Iya. Aku yang traktir karena aku yang mengajak. Kita akan hangover sampai mabuk berat malam ini. Aku juga akan menjemput dan mengantarmu pulang. Kau puas?"

"..."

"Baiklah. Sampai bertemu nanti."

Senyuman puas tersungging di bibir Baekhyun kini.

"Aku akan menghubungi yang lainnya juga." ujar laki-laki Byun itu. Dia memandangi pintu ruang kerjanya yang tertutup rapat seolah-olah ada sosok Jieun yang berdiri disana. "Kau pikir hanya dirimu saja yang bisa menikmati malam tahun baru diluar hah? Aku juga bisa." katanya dengan nada meremehkan. Seperti biasa, Baekhyun tidak mau kalah dengan Jieun.

Disisi lain, Jieun tengah membuat catatan dengan menjadikan tembok sebagai mejanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu akan menyukai ini

          

Dia membuat catatan untuk mengurangi rasa grogi atau canggungnya nanti saat bertemu dengan teman-teman semasa kuliahnya dulu.

Ah, aku lupa menceritakan pada kalian kalau Jieun baru saja memotong rambutnya menjadi pendek. Dia melakukannya sehari setelah Baekhyun menyarankannya.

Awalnya Jieun ingin mewarnai saja rambutnya agar terlihat fresh. Tapi jika dipikir-pikir lagi, Jieun bukanlah orang yang cocok dengan pewarna di rambutnya. Jadi dia memutuskan untuk memotong rambut panjangnya menjadi pendek sebahu. Setidaknya dia lebih nampak segar, dan juga wajahnya jadi lebih terlihat ketimbang menggunakan rambut panjang yang selalu menutupi wajahnya.

"Hah... Meskipun sudah membuat catatan seperti ini, masih rasa deg degkanku ini tak hilang... Aku harus bagaimana?" gumam Jieun.

Entah kenapa dia jadi ketakutan seperti ini.

Padahal sejak dua hari yang lalu dia sudah melatih diri untuk bertemu dengan orang-orang dari masa lalunya. Bukan hanya cinta pertamanya saja, tapi juga teman-teman seangkatan dan kating-kating yang sok (?) berkuasa pada jaman mereka kuliah dulu. Kalau dalam istilah dunia pendidikan biasa disebut 'senior yang suka menindas juniornya'.

Aku pernah bercerita bukan kalau Eunji menyebut Jieun sebagai orang yang culun dan menjauhi orang-orang? Ya. Itu benar.

Jieun yang dulu sebenarnya memang sedikit culun. Dia lebih suka berteman dengan buku ketimbang manusia. Tapi Jieun tidak menjauhi orang-orang, sama sekali tidak. Mereka saja yang menjaga jarak dengan Jieun dan memandang Jieun sebagai gadis yang aneh.

Setiap kali ada tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok, mereka selalu mengandalkan Jieun untuk mengerjakannya. Jika Jieun bisa bersikap egois, mungkin Jieun tidak akan menuliskan nama teman-teman satu kelompoknya dalam tugas setiap kali mereka mengandalkan Jieun yang bekerja sendirian. Tapi karena gadis Lee itu tidak mau mencari masalah, alhasil dia terpaksa membiarkannya begitu saja.

Percaya tidak percaya, Jiyeon yang seorang idola kampus, dewi angkatan, dan juga mahasiswa berprestasi adalah orang yang pertama kali menghampiri Jieun. Jiyeon yang meminta Jieun menjadi temannya karena selama ini tidak ada orang yang mau berteman dengan tulus pada Jiyeon. Mereka menginginkan hal lain seperti uang dan juga ketenaran mengingat Jiyeon berasal dari keluarga yang berada dan juga statusnya sebagai dewi angkatan membuat siapapun ingin berada disisinya.

Melihat Jieun yang tidak menaruh ketertarikan secara material membuat Jiyeon ingin menjadikannya teman. Dan lihatlah mereka sekarang. Ya, kalau kau mencari teman mungkin banyak orang yang akan datang padamu. Tapi mereka hanya menginginkan sesuatu darimu saat kau senang saja. Tapi kalau kau mencari sahabat karib, kau harus menyeleksinya sendiri agar bisa menemukan orang yang benar-benar tulus berteman denganmu tanpa pamrih.

"Kau hanya mau jadi patung disana atau memasak? Sebentar lagi jam makan siang, kau tahu?" tanya seseorang yang membuat Jieun tersadar dari lamunannya.

Tentu saja itu Baekhyun. Siapa lagi? Tidak ada yang bisa berbicara selantang itu pada Jieun. Tidak mungkin penjaga sewaan bukan? Mereka bahkan seperti bisu. Tidak juga asisten rumah tangga. Mereka semuakan cuti tahun baru, termasuk Pak Kwon yang notabennya sebagai wakil kepala rumah tangga Byun's condominium. Jadi mau tak mau Jieun dan juga Baekhyun harus mengurus segala keperluan mereka sendiri.

"Ah kau benar." kata Jieun setelah melihat jam dinding yang menunjukkan angka sepuluh lewat tigapuluh tujuh. "Kau ingin makan apa? Ramen atau ramen cup?"

"Bukankah keduanya sama?" tanya Baekhyun dengan nada kesal.

"Tentu saja berbeda tuan Byun...." jawab Jieun. "Ramen itu bentuknya kotak dan dalam kemasan plastik. Sedangkan ramen cup berbentuk bulat dalam kemasan cup."

Oh! My Nanny~ [BaekU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang