Pagi ini Harry berjalan sendiri menuju kelas. Semalam ia ditelepon dari sekolah bahwa skors nya diberhentikan karena ujian minggu akan dilaksanakan. Jadi, minggu ini ia akan bersekolah sampai minggu depan dan setelah itu akan melanjutkan sisa skorsnya lagi.
Orang-orang melihat Harry berjalan sambil tersenyum. Tidak biasanya, orang yang ditakuti di sekolah ini berjalan sendiri, dan dengan senyuman hangat menghias wajahnya. Namun belum ada yang berani berbicara di depannya, takutnya itu hanya sandiwaranya saja untuk mendapat mangsa selanjutnya.
Harry's POV
Aku mulai memasuki kelas. Kulihat Louis, Niall dan Liam tertawa lepas bersama-sama. Ternyata masih ada bangku kosong di sebelah Louis. Kuputuskan untuk duduk disitu.
"Morning guys" sapaku dengan senyuman yang sudah melekat di wajahku sejak aku bangun.
Kulihat Louis menunduk melihatku datang. Mungkin ia takut? Entahlah. Niall dan Liam juga memberi tatapan "did he just say morning to us?" padaku.
"M..mo..morning..harry" kata Niall.
"Lou? Can I sit beside you?" tanyaku pada Louis. Siapa tau saja dia tidak mengizinkanku, kan tidak enak rasanya.
"Su..su..sure umm.. Harry" Louis mulai menaikkan kepalanya dan melihatku.
Senyumku semakin melebar, "Okay, thank you". Aku menaruh tas ku di atas meja dan menarik kursiku menghadap mereka.
"I want to join. What is the topic?" Aku bersemangat bertanya pada Niall.
Niall's POV
"Gosh? What's going on with Harry? He just... I don't know... kembali seperti dulu? I'm.. Confuse" pikirku dalam hati.
"Kami sedang berbicara tentang Philip. Badut sekolah itu. Kau kenal kan?" Liam menjawab pertanyaan Harry. Sedangkan aku dan Louis masih tercengang melihatnya.
"Ohh Philip... Hahahha yeahh he's a good clown, you know?" Harry tertawa lepas. Aku masih tercengang.
"Semoga dia bisa berlama-lama seperti ini" kataku dalam hati.
Kami bercanda sangat lama. Louis juga mulai dekat dengan Harry. Sempat aku meneteskan airmata. Ini yang kutunggu dari dulu. Ini yang kuharapkan dari dulu. Harry is back everyone.
Candaan kami terhenti saat Miss Parker masuk. Kami belajar dalam diam. Miss Parker adalah guru matematika di sekolah ini dan matematika adalah pelajaran yang paling dihindari oleh semua murid di kelas ini, yah tentu saja, terkecuali Louis.
Miss Parker memberikan kami tugas 10 nomor. Itu sangat susah. Louis saja yang biasanya hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk mengerjakannya menyelesaikan soal ini dalam 25 menit. Bayangkan saja betapa susahnya soal itu.
"Louis is done everyone. Ada yang menyusul?" kata Miss Parker.
Harry berjalan ke depan. Kami semua mengacuhkannya karena biasa kalau dia tidak tau bagaimana mengerjakan soal pasti dia bolos lagi. Tapi kali ini tidak. Dia mengumpul bukunya. Ya, dia selesai mengerjakannya. Kami tercengang melihatnya. Seorang Harry dapat menyelesaikan soal matematika.
"You done?" tanya Louis.
"Ya" Harry tersenyum sambil mengangguk menjawab pertanyaan Louis itu yang juga ikut tercengang.
"Yo, Harry, number 3 please" bisikku pada Harry sambil mengangkat sedikit bukuku agar dia bisa melihatnya.
Dia menyipitkan matanya terlebih dahulu lalu berkata "Oooo that one" tanpa suara. Wait? WHAT?! HARRY MINUS?.
"Ubah saja persennya menjadi bilangan asli, lalu bagikan dengan labanya. Setelah itu jika kau sudah dapat hasilnya, kau kalikan lagi dengan berapa banyak....." Harry menjelaskan panjang lebar. Aku melebarkan mataku mendengarnya. "Dia mengerti soal ini" pikirku.
"Ya, setelah itu, ubah kembali hasilnya menjadi persen. Gampang kok." Louis lanjut menjelaskan soal itu padaku. Aku memutar bola mataku melihat mereka berdua. Mereka jenius.
● ■ ★ ♥ ◆
Hi Guys, aku mulai pake POV di chapter ini (:
Oiya, sorry yah kalau chapternya pendek-pendek semua ): aku gak tau kalau mau bikin panjang-panjang. Tapi aku rajin update kok, walaupun aku tau, vomments nya cuma sedikit dan silent readers nya banyak bangeeeeeet-_-
Btw buat yang vomments dan yang silent readers, thanks for reading all (:
P.S: Don't be silent reader terus yah? (: sesekali vote, atau comment, pasti aku seneng banget. Apalagi kalau vomment hahaha :D
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGES
Fanfiction5 pemuda dengan sifat yang berbeda-beda dan bermusuh, akan berubah menjadi sahabat akibat 5 gadis. Namun kelima gadis itu akan susah payah dalam mengubah mereka. a/n: This contains short chapter