9. Si Bawel dan Si Budek

28 2 0
                                    

Decitan suara pintu membuat Rina mengedarkan pandangannya, Ia mengkhawatirkan anaknya sedari tadi karena sudah larut malam begini belum juga pulang.

Ciiiit....

"Eh mama" Ucap Rara bingung sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Kamu itu perempuan, larut malam begini baru pulang. Kamu gak kasian apa sama mamah yang khawatirin kamu semalaman?" Ucap Rina melipat tangannya di dada sambil mendekati Rara

"Maaf ma, lagian aku seharian ini sama Edgar kok. Hanphone aku low bat tadi ma. Maafin aku ya ma? Lagian kan mamah tau Edgar tuh pasti jagain aku mah" Ucap Rara memegang tangan Rina

"Mau Edgar, mau siapa kek tetep aja itu gak baik. Kalian bukan muhrim Ra, kamu harus bisa bersikap baik, tidak seperti ini. Gimana kalau orang lain ngiranya yang engga engga? Jadi kamu harus bisa disiplin sama diri kamu sendiri Ra"

"Iya ma, maaf aku salah. Aku janji gak bakal kayak gini lagi" Ucap Rara memeluk Rina

"Okay. Jadi semalaman ini kamu kemana sama Edgar?" Ucap Rina memicingkan matanya

"Hah? Eehm. Aku... sama Edgar... seharian di mall. Iya di mall. Aku main di Time Zone mah sampe lupa waktu hehehe" Ucap Rara berusaha memperlihatkan wajahnya sebaik mungkin, padahal badannya sudah gemetaran keringat dingin. Ck

"Mamah tidak tahu apa yang kamu lakukan sama Edgar. Yang pasti hanya kamu, Edgar, dan tuhan yang tahu. Jadi belajarlah jujur sama diri kamu sendiri Ra, ya sudah mamah ngantuk, besok kamu juga sekolah ayo tidur" Ucap Rina melenggang pergi setelah mengacak rambut Rara lembut

"Maafin aku mah" Ucap Rara di dalam hatinya menyesal

Rara terus terdiam di kamarnya. Memikirkan betapa menyesalnya ia telah membohongi ibunya, pasti semalaman ibunya terus terjaga menunggu Rara pulang.

Lama berpikir hal yang tidak pasti, akhirnya Rara memutuskan untuk pergi ke kamar ibunya. Namun, Rara tak langsung memutar kenop pintu, ia masih ragu dan tak tahu darimana ia harus memulai

Ceklek. Tak lama ibunya muncul secara tiba tiba di balik pintu membuat Rara terkejut

"Mamah" Ucap Rara membulatkan matanya

"Kamu ngapain di depan kamar mama? Belum tidur?" Ucap Rina

"Eehm, mah aku minta maaf soal yang tadi" Ucap Rara menunduk tak mampu melihat bola mata ibunya

"Ok. Tapi inget gak boleh di ulangin lagi Ra" Ucap Rina melenggang pergi ke dapur berniat mengambil air

"Iya siap bos. Mama sendiri kenapa belum tidur?" Ucap Rara penasaran

"Mama lagi nunggu sinetron kesukaan mama" Ucap Rina menuangkan air ke dalam gelas

"Kok semalem ini sih ma? Emangnya sinetron apa?" Ucap Rara mengambil kursi berhadapan dengan ibunya di meja makan

"Itu loh. Sinetron orang ketiga, uh mama kesel sendiri nontonnya. Nih masa ya...." Ucap Rina panjang lebar membuat Rara terus terjaga mendengar cerita ibunya karena jika ibunya bercerita pasti selalu bisa membuatnya tertawa terbahak bahak

◾ ◾ ◾ ◾ ◾ ◾◾ ◾ ◾◾ ◾ ◾◾ ◾ ◾◾ ◾ ◾

07:15 a.m.

Bel berdering begitu cepat saat Rara masih di sekitaran gerbang sekolah. Cepat cepat ia berlari sebelum Pak Nana menutup gerbang, semalaman Rara tidak tidur karena membicarakan banyak hal dengan ibunya hingga ia kesiangan dipagi hari seperti saat ini

"Aduh neng ayo cepetan, untung belum bapak kunci nih" Ucap Pak Nana

"Iya pak makasih" Ucap Rara sambil berlari menuju kelasnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Edgarara [ zjm.bv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang