Misi Pertama (Sukses) : Membunuh Dalam Bayang

20 2 0
                                    

Tim elite pun mengeluarkan peralatan canggih yang hanya dimiliki tim mereka.

Tampak semua pasukan polisi yang berada dalam mobil kebingungan melihat peralatan yang tim elite keluarkan.

"Tadi kau bilang, cctv di toko tersebut tidak memunculkan gambar ya?" tanya Kapten Yo

Inspektur membalasnya dengan anggukan.

"Berarti kalian hanya menggunakan penyadap ya?" Lanjut Kapten

"Iya. Sebenarnya kenapa??!!!" tanya inspektur kesal.

"Sabar lah Inspektur, aku akan menjelaskannya." ucap Kapten Yo merangkul Inspektur. "Ada 2 kemungkinan yang terjadi. Pertama, mereka tau kita menggunakan penyadap. Yang kedua, mereka tidak tau sama sekali." Lanjutnya.

"Jadi?" Heran Inspektur.

"Jadi kemungkinan besar mereka sudah tau kalau kita menggunakan penyadap." Kapten yo melepas rangkulannya

"Dari mana kau yakin itu?" tanya inspektur penasaran.

"Mereka meminta pulau 17 ini kan?" Tanya kapten yo ke negosiator.

"Iya." Jawabnya singkat.

"Memindah kuasakan sebuah daerah itu memerlukan waktu setidaknya 2 hari, untuk evakuasi warga nya juga." ucap kapten yo

"Aku tau itu." Gerutu Inspektur.

"Sedangkan sandera mereka ada 19 orang. Jadi jika memindahkuasaan daerah membutuhkan 2 Hari, berarti mereka seharusnya membunuh sandera setiap 2 atau 3 jam sekali." jelas Kapten Yo.

"Sedangkan mereka sudah membunuh 2 sandera dalam waktu kurang dari 30 menit." lanjut Land.

"Oh, benar juga. Analisis mu hebat juga." Puji Inspektur. "Jadi apa yang akan kita lakukan?" Lanjut nya bertanya.

"Land, siapkan sekarang." Perintah kapten Yo

"Aku mengerti." Jawab nya tegas.

Land pun langsung mengeluarkan sebuah kotak transparan kecil dari tas nya. Land pun membuka kotak tersebut, dan mengambil sebuah barang yang sanfat kecil dari dalamnya.

"Apa itu?" Tanya Inspektur.

"Ini kelebihan kami." ledek Train.

"Hahaha." tawa kapten yo. "Ini alat pengintai. Kita akan mengirimnya untuk melihat kondisi didalam." Jelas nya.

"Pengintai sudah siap kapten." Ucap Land.

"Baiklah. Terbangkan." perintah kapten.

Alat untuk pengintai pun terbang seperti lalat. Namun bedanya peralatan ini dikendalikan dengan remote jarak jauh oleh Land.

Lalat pengintai tersebut pun keluar dari mobil yang pintunya dibukakan oleh Eagle. Dan langsung menuju ke pentilasi jendela toko tersebut.

"Land, hidupkan pemancar sinyalnya." perintah Kapten.

"Aku akan memarkirkannya dulu ditempat yang strategis." balas Land.

Tidak lama berselang...

"Sudah pak." Tegas Land.

"Hidupkan penerima sinyal dari monitor kita." Perintah Kapten ke Eagle.

Eagle pun langsung mengotak-atik moniter yang dibawanya dari markas pusat. Dan terpampang lah gambar visual yang berasal dari dalam toko.

"Posisi yang bagus Land." puji kapten. "Mari kita periksa, inspektur." Lanjutnya

"Yang mengenakan topeng, 8 Orang." ucap inspektur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELITE SQUAD : PROTECTIVE FORCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang