F o u r

66 13 0
                                    

Penyelidikan mengenai kasus baru tersebut akan dimulai siang ini.

Selepas makan siang tim beranggotakan lima orang tersebut masuk ke dalam mobil milik Mingyu, tapi Wonwoo yang menyetir.

"Tadi nuna di kantin kantor beli dimsum, kan ya?" mingyu nanya pertanyaan random.

"Iya, kenapa?" ucap Chungha sambil menengok dari kursi samping pengemudi ke arah belakang.

"Kok ga dibuka di kantor, kan Mingyu mau juga. Sekarang dibawa ga? Laper."

Hidih, padahal anaknya baru makan sepotong kebab dari kantin yang terkenal banyak banget dagingnya.

"Ga, gaboleh buat Mingyu. Gua aja belom makan." Chungha kembali menghadapkan kepala ke depan dan mengibaskan rambutnya.

"Ming, lu banyak makan jadi tinggi, gua banyak makan jadi tinggi juga gak ya?" si Eunwoo yang sedari tadi ngeliatin jalanan dari kaca tiba tiba nyeletuk.

"Coba aja sana," cibir Mingyu, "eh tapi kalo lu jadi lebih tinggi dari gua gimana? GAK GAK BOLEH!"

Masnya labil.

"Diem lu, Gyu bacot ganggu orang nyetir aja." kali ini Wonwoo yang menyimak semua keributan membuka suara.

"Mending lu diem aja, kalo enggak kita gantian nyetir, nih!"

Wonwoo sudah kesal.

"Jangan, Won, jangan udah sabar aja. Daripada kita kenapa napa." Mendengar ancaman Wonwoo ke Mingyu itu membuat Chungha panik. Pasalnya kalo Mingyu yang nyetir kecepatan bisa gak terkendali, gak jelas begimana kondisi mereka sampai di tkp nanti.

Wonwoo terus ketawa.

Ee, iya moodnya berubah.

"Denger tuh nuna lu, gyu!" ejek Wonwoo kepada mingyu yang pasang muka cemberut.

"Hyung, omong omong, kita gak salah jalan?" pertanyaan Eunwoo melenceng dari suasana di dalam mobil.

"Enggak, kok, kenapa?" Wonwoo masih asik menyetir.

"Perasaan waktu itu kita gak pernah lewat jalan yang ini."

"Ooh, iya, gua ambil jalan lain, seinget gue soalnya ada jalan lain ke daerah sana."

"Apal aja dah lu, Woo," Chungha memuji Eunwoo yang kini kembali bersandar pada sandaran kursi. Matanya melihat pemandangan jalan di kiri duduknya.

Mood Wonwoo hyung gak berantakan. Semoga penyelidikan kali ini lancar, deh!


Gak sampai satu jam, tim akhirnya berhasil mencapai tujuan. Mobil mereka diparkir di pinggir jalanan yang agak sepi menuju sebuah daerah perkampungan di pinggir kota.

Maklum, karena sepinya akses jalan menuju perkampungan itu, jalan-jalan ke sana menjadi tak terawat dan di bahu jalan tumbuh alang-alang yang tinggi.

Di balik alang alang yang tinggi itulah terletak sebuah sekolah yang telah lama tidak digunakan.

Dari sisi jalan, gedung itu terlihat begitu menyeramkan dengan dinding putih keruh yang dijalari akar akar tumbuhan. Sangat kusam dan kotor. Apalagi kalau dilihat dari dekat. Kondisinya jauh lebih menyedihkan dari gambaran awal tadi.

Setelah seluruh anggota tim turun dari mobil, ke empat orang tersebut memandangi pagar tinggi ilalang yang akan mereka lewati menuju gedung sekolah tersebut. Tidak ada jalan lain karena tak pernah ada yang berniat untuk memasuki gedung tua itu.

Namun, polisi-polisi yang sedari tadi pagi bertugas menangani keamanan lokasi kasus pembunuhan ini telah membuka jalan menuju gedung sekolah itu. Terlihat jalan dari rebahan ilalang yang cukup untuk dilewati dua atau tiga orang.

Masih banyak polisi yang mondar mandir disekitar garis polisi yang dipasang melintang menutupi jalan dari rebahan ilalang tersebut.

Dari sini, penyelidikan akan dimulai!

"Hyung, kayaknya pelakunya pasti ngumpetin barang bukti di sela-sela ilalang, gak sih?" tanya mingyu yang memandang ilalang tinggi dengan tatapan bosan, tangannya memegang kamera.

"Pasti."




















Jebakan kecil tak akan menyakitkan, bukan?

------------------

Penyelidikannya dimulai, kira-kira siapa cast yang menemukan barang bukti pertama?

Almiraa

Abandoned • Wonwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang