[Jungkook's pov will type like this]
-----
Aku mematikan musik yang sedari tadi menemaniku menari. Refleksiku di kaca raksasa yang tertempel di dinding menunjukkan betapa berantakannya diriku, dengan semua keringat yang menetes hingga ke lantai.
Menari adalah kegiatan yang kupilih untuk menghilangkan rasa pahit yang bersarang di hatiku. Namun ternyata, aku salah. Hal ini malah semakin membuat rasa perih akibat kehilangan itu semakin menjadi. Aku terus mengingat Jungkook lagi dan lagi setiap kali aku menggerakkan tubuhku mengikuti irama.
Aku jelas merindukannya.
Jungkook adalah member yang paling sering menari denganku. Bahkan, kami sempat membuat sebuah koreografi bersama. Tiba-tiba sekelebat memori tentang hal itu muncul secara mendadak dalam benakku. Gerakan tajam, dan tawa riang Jungkook terputar secara terus menerus dalam otakku.
Hal itu membuat luka batinku kembali terbuka. Dan aku terluka semakin dalam.
"Hoseok-ah?" aku mendongak kearah pintu. Ada MJ hyung berdiri dengan membawa sebuah kotak kecil di tangannya
"Ada apa, hyung?" aku mengusap wajahku kasar, menyembunyikan kesedihan yang terlihat lalu tersenyum tipis sembari berjalan kearahnya. MJ hyung berjalan maju beberapa langkah, membuat pintu tertutup perlahan
"Ini.. ada hadiah dari Jungkook. Ia ingin kau- kalian membukanya hari ini" dia menyerahkan kotak itu kepadaku sebelum akhirnya pergi.
Ini dari Jungkook.
Dengan secepat kilat aku menyambar tasku yang berada diatas loker lalu melesat pulang.
-----
Aku masuk ke rumah orang tuaku dengan tergesa. Bahkan, panggilan eomma pun tak ku gubris. Dengan langkah yang cepat dan lebar, kunaiki anak tangga dan melesat masuk ke kamar. Masih dengan nafas tersengal, aku membuka kado itu dengan hati-hati.
Lapisan demi lapisan kertas yang kurobek juga merobek lapisan demi lapisan pertahanan hatiku. Bisa saja aku menangis hanya dengan merobek kertas yang membungkus kado ini, namun dengan baik kutahan niat menumpahkan air mataku itu.
Sampailah ke hadiahnya, sebuah CD. Aku melarikan tanganku membuka laptop yang bertengger manis di meja. Kuputar CD itu sepersekian detik kemudian.
Hatiku mencelos ketika melihat wajah Jungkook tersenyum tipis diseberang sana, dengan seragam rumah sakitnya yang selalu ia pakai. Bahkan sampai saat terakhirnya.
Hobi hyuuuung, annyeong
Sapaan riang dengan sedikit aegyo membuat air mataku luruh seketika.
Hyung apa kabar? Apakah hyung makan dengan baik? Kuharap iya.
Ehm..
Mungkin akan terdengar sama seperti yang lainnya, aku minta maaf.
Atas segalanya.
Dan aku berterimakasih, atas segalanya juga.
Aku menahan tangisku hingga dadaku terasa sangat sesak. Mendengarnya seperti itu, dengan wajah pucat dan tatapan lelahnya membuatku tidak baik-baik saja.
Aku terluka, sangat dalam.
"Jungkook-ah.."
Terimakasih, kau adalah penyemangatku dan yang lainnya. Hyung, kau adalah matahari untukku dan untuk semuanya. Jadi jangan berhenti bersinar ya?
Aku meminta maaf atas apa yang akan terjadi nanti, padaku. Aku tahu, ini akan menyakitimu, menyakiti semua orang, tetapi ini adalah satu-satunya cara agar semua menjadi baik-baik saja.
Jadi, tolong maafkan aku untuk itu.
"Kau bilang baik-baik saja? Kau gila.." aku menundukkan kepalaku, membenamkannya diantara kedua lututku. Meloloskan air mata yang selama ini ku tahan. Aku tidak sanggup melihat wajahnya, namun aku tak dapat mengabaikannya.
Kukencangkan volume laptop sebelum akhirnya membenamkan kepalaku lagi. Kuputuskan untuk hanya mendengarkan suara manisnya yang parau.
Dan hyung, aku tahu kau cengeng, tetapi kumohon jangan menangis.
Jangan menangisiku setelah ini. Aku tidak suka melihatmu menangis, karenaku.
Lanjutkan hidupmu, berbahagialah. Kuatkan yang lainnya, seperti kau yang selalu menguatkanku. Berilah mereka sedikit sinarmu.
Kuatkan pula hatimu. Jadilah matahari yang kembali menyinari semua orang. Hanya itu pesanku untukmu.
Sudah ya, kookie pamit.
Saranghae hyung, annyeong.
Air mataku mengalir deras seperti air terjun. Video dari Jungkook sudah berakhir, namun suara manisnya masih terngiang di benak. Aku mengangkat kepalaku, tersenyum tipis ke layar laptop yang menampilkan gambar Jungkook sedang membuat simbol hati yang besar, dengan tawa kelincinya yang lucu.
Tawa lebarnya menutupi semua luka yang ia rasakan. Tawa yang akan selalu aku rindukan.
"Nado saranghae, jungkookie" ucapku sebelum menutup layar laptop dengan seulas senyuman pahit.
masih dengan pesan Jungkook, sekarang gilirannya Hoseok. Hmmm :") Hoseok sama Jungkook disini adalah partner dance gitu & dekeeeet banget. Hoseok adalah mataharinya Jungkook, mataharinya ARMY juga kannnn?:') jd flashback deh ke chap 1 wkwkwkwk:(
Btwwww bangtan mau comeback guysss! Udah siap??
Hehehhehshs tinggalkan jejaque yuk!!❤
-jeje