Chapter 36

89 5 3
                                    

Mungkin yang terpenting dari pasangan adalah kenyamanan. Mungkin.

______________________________

Perasaanku saja atau apa, menurutku semakin lama Gael semakin jahil dan itu membuatku kesal.

Ya, dia udah cukup membuktikan bahwa dia memang pdkt samaku.

Maaf kalau kedengaran kebaperan.

Gimana kalau aku sok jual mahal atau sok cool gitu ya.

Boleh dicoba.

....

"Ica, hari ini lo makin pesek aja."

Kutu kupret.

"Oh."

Rasain.

"Tapi gue tetep suka,"senyumnya sambil menunjukkan lesung yang sedalam Palung Mariana, oke lebay.

"Jijik gua."

Darimana aku mendapatkan ilmu seperti ini?

"Cuek banget lo hari ini, pesek."

"Lo emangmya udah mancung? Mau semancung pinokio? Such a lier."

Dia ingin membalas, tapi terpotong karena kampret chicken datang di saat waktu yang tak tepat.

"Clark, Mama aku undang kamu ke rumah loh, datang ya."

Clark hanya mengangguk dan tersenyum, ya senyum yang dulu jarang kulihat.

Mungkin dia sudah bahagia dengan Vya.

Dan mulai cacing provokator beraksi.

"Woiii, kayak mau nikah aja!"

"Ngegas ya Vya."

"Ica udah panas tuh kupingnya."

Tiba-tiba Gael bicara padaku.

"Pesek, ke kantin yuk sama Ina gue yang traktir."

Ina langsung berbinar-binar dan sangat ingin makan.

Iya, dia makan banyak tapi tetap kurus.

"Ayo."

Kami pun makan pangsit bersama.

Aku merasa hal sekecil dan sesepele ini adalah hal yang bahagia.

Entahlah, aku merasa kenyamananku dengan Gael ini, tentang kenyamanan sebagai sahabat atau cinta?

🐁🐭🐁

A/n:

Holaaa!
Long time no update!
Maaf ya ceritanya agak gaje.
Ane masih amatir hehehe.
Oh ya keep vomment ya!
Thank you so muchhh.
Yang baca cerita unfaedah ini udah sampai 1k iya ya?
Iya hehe, thank you yaaaaaa.
Lysmmmm.
😍😘.
Dari author yang sangat absurd.

Oh ya aku lupa bilang kalau aku lagi ikut kampanye #trueshortstory, nah jadi intinya aku ikut kampanye dan cerita ini bukan true story.
Thank you...

Invano [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang