19. Don't Touch Me

452 55 5
                                    

Annyong readers, ini spesial part jadi author update cepat. Tapi tenang saja, sabtu tetap update kayak biasanya kok.

See yaa..... happy reading.😊😙😙😘😘

Cahaya itu menghiasi gelap, mengisi kosongnya malam dengan irama tariannya. Sang kunang-kunang menjelma dalam siluet hangat selimut malam.

Chin Hwa mengumpat berkali-kali, namun ia harus tetap sabar menunggu ditaman kecil tak jauh dari apartemen BanKe. Menunggu srigala itu memperlihatkan batang hidungnya.

"Brak!"
Chin Hwa terkesiap dari kantuknya, menjulurkan kepala melihat sumber suara. Melihat BanKe keluar dari dalam mobil.

Ia melesat bangun, menghampiri BanKe dengan kecepatan kilat sebelum pemuda itu menuju pintu lift.

"Kkamjjiga!" Seru BanKe, terkejut saat tiba-tiba seseorang meraih tangannya.

"Hyung?!" Protes BanKe setelah tahu siapa yang mengejutkannya.

"Kita perlu bicara." Chin Hwa menggiring BanKe menuju taman.

Helaan napas panjang Chin Hwa terdengar begitu dramastis, BanKe yang sudah duduk disebuah kursi hanya memicingkan matanya, menatap Sunbae-nya. Menunggu jerapah itu bersuara.

"Soo Hyuk?" Seru Chin Hwa. BanKe menunggu, menatap ekspresi itu. "Kalian pacaran?" Suara itu sedikit ragu.

BanKe tersenyum simpul, berkedip lembut tuk kemudian membenarkan posisi duduknya sembari melipat kedua tangannya. Ia bersikap terlalu santai.

"BanKe?!" Chin Hwa mengingatkan.

"Hyung, bukannya kau jenius. Menurutmu sendiri bagaimana?" Terang BanKe.

"Aigoo, bajingan tengil ini." Keluh Chin Hwa. "Kau benar-benar pacaran dengannya?" Mata itu menyipit.

"Hem." BanKe mengangguk.

"Dia namja, BanKe." Jelas Chin Hwa. "Apa kau gay?" Chin Hwa menatap tak percaya.

"Entahlah, aku hanya terlalu menyukai Joon Hee. Entah apa aku memang seorang gay atau hati ini hanya bisa digerakkan olehnya. Karena pada laki-laki manapun aku tak pernah berpikir untuk mencumbu atau menyerangnya diranjang." Terang BanKe.

Chin Hwa melongo, berkedip beberapa kali. Tak percaya setan tengil itu berkata dengan sangat santai bahkan terdengar vulgar. Digelengkan kepalanya, berharap bahwa ia bangun dari mimpinya.

"Bagaimana dengan, Joon Hee?" Chin Hwa mencoba mencerna segalanya.

"Kau bisa melihatnya sendiri. Aku tak harus menjelaskannya padamu, hyung." BanKe memutar bola matanya.

"Inilah alasanmu menyuruhku menjadikannya pengawas kegiatan basketmu?" Chin Hwa menatap kalem.

"Hem." BanKe kembali mengangguk, ia tahu anak sekretarisnya itu sedang menahan diri untuk tidak menonjok atau mengulitinya karena membuat hoobae kesayangannya berbelok."Cinta pada pandangan pertama." Imbuh BanKe.

"Cih.." Desis Chin Hwa. "Kau sungguh mengejutkan, BanKe. Aku tak tahu harus bicara apa, hanya saja...." Chin Hwa menghentikan kalimatnya.

Mata mereka beradu, helaan napas dari keduanya terdengar putus asa. Chin Hwa mengerutkan kening, memahami desahaan itu bahkan wajah itu perlahan terkesan putus asa.

"Kau benar-benar mencintainya?" Chin Hwa melembutkan suaranya.

"Hem." Jawab BanKe pelan.

THE BANKE [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang