yogyakarta🌙

122 15 7
                                    

"Yah, makin jatuh deh ni hati."

I'm coming yogya, itulah ungkapan dihatiku sekarang. Ya tuhan mimpiku semakin nyata.

Kemarin bukan lah hari ini karena hari ini adalah hari masa depan.

Aku masih duduk seorang diri di halaman belakang rumah. Ayah bunda masih di Rumah sakit. Aku baru saja pulang dari sana. Kondisi nada masih kritis dan harus benar-benar dilakukan operasi.

Sebenarnya aku merasa durhaka sekali, meninggalkan dirinya berbalut denga baju operasi dan lampu yang membuatnya takut. Tapi keadaan memaksa semua.

Keputusan sudah deal, ya walaupun dengan berat hati bunda mengatakan iya, namun itu sudah menjadi keputusan bersama.

Besok aku berangkat jam 7 pagi, semoga besok jadi awal dari semua impian.

---

03.00 AM

Waktu inilah yang kutunggu
Disaat semua bermimpi di dalam tidurnya
Sang Pencipta mengunjungi hambanya
Bersujud dihadapannya
Pekerjaan yang sangat ternilai dimataNya

Berdoa, merendah, bercerita itulah yang kulakukan.
-Arsyila Shirly

Entah mengapa hari ini aku sungguh exited sekali, ya walaupun hanya berkunjung ke yogya. Tapi ku punya firasat ini jalan yang sangat beruntung.

Aku membuka handphone yang sudah terisi dengan notif dari Ayah.

11 misscalled

Ayah❤
Cil, maaf ayah gak bisa nganter nanti besok. Hati-hati yah buat syila. Jaga diri baik-baik, bunda titip salam jangan lupa makan. Syila pasti bisa😢

Aku
Ah ayah, kenapa bikin nangis sih, ayah bener gak bisa nganter? Yaudah gapapa. Jagain ka Nada yah, salam balik buat bunda.❤

Tes. Air mata jatuh tepat di layar handphoneku. Tak kuat perasaan ini melawan air dimata, entah apa yang kurasa. Walaupun aku mengerti keadaannya, mengapa ini terlalu sakit. Padahal ayah sama bunda kan pasti sibuk dengan ka nada. Tapi, mengapa selalu ada rasa cemburu.

---

Kini aku berada di taxi yang kupesan, hanya memikirkan aku seperti hidup seorang diri. Apalagi bunda yang sangat dekat denganku, 2 hari ini sama sekali kita tidak bertegur sapa. Walaupun Nada sedang sakit, namun aku juga akan pergi.

"Mbak, sudah sampai." Suara itu pun membuyarkan lamunanku.

Aku melirik jam ditanganku, "ya Allah, 10 menit lagi. Pak cepet bantuin turunin koper saya. Buruan."

Aku pun berlari tergesa-gesa tanpa memperdulikan penumpang lain yang menatapku aneh. Dengan kilat aku segera chek-in.

Lega sekali, untung aja gak telat.

Aku segera memasuki pesawat, walaupun ini baru pertama kalinya aku sendirian naik pesawat, untungnya gak ada perasaan yang terlalu mengkhawatirkan. Justru yang kukhawatirkan adalah kondisi ka Nada.

Tapi mengapa, sampai sekarang belum ada kabar dari bunda atau ayah?

Plak. Handphoneku tersenggol seseorang berbaju koko berwarna pink nude. Agak aneh sebenarnya, pikiranku malah mencelanya. Lo mau pengajian?

"Maaf, gak sengaja." Ya Tuhan, dia, dia kan orang yang selama ini ku kagumi. Saat 2 bulan yang lalu aku bertemu dengannya. Bagaimana bisa sekarang satu pesawat, et, et, dia disebelah gue. Mimpi apa fatimah?

"I-i-ya." Aku hanya bisa menggigit kecil bibir bawahku. Masih belum menyangka di sebelahku ini orang yang selalu kutulis lewat tulisan sederhana dilaptop.

Ku pejamkan mataku, sambil mengambil napas dalam-dalam dan kembali membuka mata. Lah kok gak ada, kemana nih camam gue.

Eh, itu dia. Ya ampun kenapa ini deg-degan banget sih. Gue harus apa, guys.

Aku pun pura-pura sibuk memainkan handphoneku tanpa peduli apa yang kumainkan sekarang. Hanya membuka menu lalu kupencet tombol home begitu seterusnya. Ya Allah, masya Allah.

Peringatan dari pramugari sudah tersiarkan yang bertanda pesawat sudah ingin terbang. Aku pun teringat bunda, ayah dan ka nada. Daritadi tak ada kabar sama sekali. Hati ku terus bertanya yang tak memunculkan jawaban.

Kini awan sudah terlihat di depan mataku, aku berada di paling pojok sebelah kiri. Awan sungguh menenangkan, begitu hebat sang pencipta memanjakan mata ini. Apalagi yang disebelah gue. Haha.

Sorry, kemarin niatnya update eh malah ketiduran. Ini seadanya dulu yah.

Kabar gembira, saya besok libur 2 minggu jadi bisa fokus ke cerita ini. Dan kayanya juga bakal munculin cerita baru. Ditunggu yah. Good night, Good sleep.

#salamAngin.

[WIND's 1] Sebatas IntuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang