chapter 28

1.5K 61 0
                                    


"Ohh gue? Kagak! Biasa aja." ucap Zen terlihat biasa.

"Oh gitu ya?"

Zen mengangguk.

"Tapi gue kok kagak percaya sih."

Zen terdiam.

"Jangan bohongin orang genius kayak gue!"

"Pardon me, kagak salah denger nih telinga gue? Genius? Dalam mimpi lo kali!, lo kan idiot!" ucap Zen malas.

"Idiot kok bilang idiot!"

"Enak aja lo!"

"Duh, jangan ngalihin topik deh lo, Andreas  kenapa sih?"

"Ngapain lo tanya gue, tanya aja orangnya langsung, gue bukan Andreas, emaknya atau bapaknya!" ketus Zen.

Darrel mendecih sinis "bener kalau gitu lo ada masalah"

"Andreas lo kenapa sih?!" tanya Darrel padanya to the point, sudah malas berbasa-basi.

"Hmm" Andreas hanya bergumam tak jelas.

"Andreas tai, ngomong yang bener anjir!"

"Brisik!" ketusnya tanpa menatapnya.

"Ck, lo mau gue jambak disini?!" ancam Darrel yang jengah.

Andreas seketika terbangun dan menatapnya tajam.
"Apaan sih lo, ganggu!"

"Gue tanya, lo ada masalah?"

Andreas mengernyit tak mengerti.
"Maksud?"

"Duh, gue kok dihadapkan sama makhluk macem lo berdua, kagak punya otak lo!"

"Kayak lo punya aja!" ucap Andreas dan Zen bersamaan.

Mereka saling pandang sedetik kemudian membuang muka.

"Duh, to the point aja lo kenapa?" kepo Darrel setengah memaksa.

"Duh ni anak bakalan terus berisik kalau gue kagak jawab" gumam Andreas.

"Ckck, kalau lo mau tau, gue gak suka Zen nyampurin urusan gue sama pacar lo!" aku Andreas membuang muka.

"Pacar gue?" tanya Darrel menaikkan sebelah alisnya.

"Lo nyakitin Candy, tindakan lo keterlaluan sama dia!" hardik Zen tak terima.

"Cih, Kenapa? Apa karena lo pernah jadi mantannya?" decih Andreas sinis.

"Bukan gitu, tapi gue gak terima kalau dia lo sakiti!"

"Jangan pakai urusan hati disini, lo cuma mantan, dan gue cuma mau memberikan pelajaran kalau apa yang Candy lakuin tuh salah!"

"Lagi dan lagi, gue gak bawa urusan hati!"

"Cara lo membuktikan semuanya!"

"Andreas!" bentak Zen menatap Andreas sengit. Andreas pun tak kalah menatapnya sengit.

Dan mereka, telah menjadi tontonan satu kelas.

Merasa ada aura mencengkam diantara keduanya, Darrel buru-buru memisahkan.

"Ckck, gue disini bukan untuk mendengarkan kalian berantem, gue emang gak tau apa masalahnya kalian sama pacar gue, tapi selesain baik-baik dong!"

"Baik-baik lo bilang?! Sekarang gimana kalau gue bilang pacar lo yang gak lain Candy itu melakukan tindakan bodoh dengan berani mempertaruhkan kehormatannya cuma untuk tawuran!" tantang Andreas yang membuat Darrel diam.

Terkejut.

Really? Is she?

Setelah sekian menit hening, keadaan canggung segera Darrel cairkan. Oke, ia mengerti dan memahami dengan cepat dimana letak kesalahannya.

EverlastingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang