Ini Tentang Lucas dan Doyeon

1. Pindahan.

Sekarang hanya tersisa dua orang di depan rumah yang cukup besar namun minimalis.

Tanpa ada suara mereka masuk ke dalam rumah dan melihat-lihat.

"Eh, lo yang bersihin ya, gue mau jalan-jalan dulu." ucap Lucas sambil berjalan ke arah luar pintu.

Tapi dia merasa bajunya ditarik dengan kuat.

"ENAK AJA LO, LO KIRA TANGAN AMA KAKI GUE BERAPA? BANTUIN JUGA LAH!" teriak Doyeon.

Lucas menutup telinganya karena Doyeon teriak tepat di telinga Lucas.

"Yaelah, gue beliin martabak keju buat lo nanti."

"Gitu dong, jadi gue juga semangat beberesnya. Sana pergi!" usir Doyeon pada akhirnya.

Lucas berjalan mengelilingi komplek dimana Doyeon sibuk menata barangnya dengan barang Lucas.

Memang pada dasarnya Doyeon orangnya rapi jadi dia tidak akan berhenti sampai rumahnya benar-benar rapi.

"Nih, martabak keju spesial." ucap Lucas sambil mendudukkan dirinya di atas kursi dapur. Sofa masih blom bisa digunakan karena masih banyak barang di daerah ruang TV.

Doyeon yang sedang membereskan kamar Lucas keluar dan mencuci tangannya. Demi makanan.

"Kamar lo udah beres. Tinggal masukkin baju-baju lo aja." ucap Doyeon dengan mulut yang penuh. Lucas hanya menatap Doyeon jijik dan berjalan menuju kamarnya.

"Emang pada dasarnya gak tau terimakasih, untung aja udah ada ini martabak." monolog Doyeon sambil melanjutkan makan martabaknya.

👙💄👕

Doyeon hanya bisa diam membatu melihat Lucas sedang berjalan dari arah kamar mandi hanya dengan celana panjang.

Dan juga dalam keadaan rambut yang basah.

Doyeon memang sudah biasa melihat anak kelasnya shirtless, tetapi jika hanya berdua di rumah?

"Woe, lo punya baju kan?! Kenapa gak dipake?"

"Suka-suka gue, udah gue mau nonton TV. Jangan ganggu."

daMN LUCAS WONG.

Untung 15 menit kemudian Lucas kembali memakai bajunya dan Doyeon baru bisa merasa aman.

Dia merasakan harus berbicara sesantai mungkin dengan Lucas agar suasana tidak sedingin ini.

👈👉

Alurnya gajelas. Yaudah lah ya. Next chap mungkin lebih jelas.